Jumat, 26 November 2010

respon adaptif ..

Emosi sering dipahami sebagai perasaan; dan perilaku dipengaruhi oleh perasaan. Bagaimana emosi memengaruhi perilaku? Dalam ilmu psikologi, seseorang yang menerima stimulus akan segera melakukan penilaian intuitif: baik atau buruk.

Penilaian ini menjadi petunjuk atau penentu perilaku. Pada binatang terdapat respons emosi primitif, yakni fight (berkelahi) atau flight (kabur). Demikian pula emosi kita, yang mengarahkan pada tindakan tertentu: mendekat atau menghindar.

Contohnya, bila kita diserang terus-menerus oleh seseorang yang penuh kuasa (powerful), maka kita akan merasa takut. Dalam situasi demikian, muncul insting lari/kabur (flight) yang biasanya terjadi dalam situasi ketika kita merasa tidak berdaya. Namun, bila serangan terus-menerus itu datang dari orang yang menurut kita kurang berkuasa, maka perasaan kita adalah marah. Dalam situasi demikian muncul insting berkelahi (fight) yang biasanya berkembang dalam situasi saat kita merasa dapat menjadi penentu (mengendalikan).

Tampak bahwa emosi memiliki peran penting dalam hidup. Emosi memiliki dua fungsi untuk adaptasi. Pertama, hal itu merupakan predisposisi untuk melakukan respon adaptif yang memungkinkan kita melakukan pertahanan hidup (survival). Kedua, hal itu memperkuat sosialitas (social ties) antara seseorang dan yang lain dalam kelompoknya.

Fungsi adaptif yang kedua ini tampak jelas dalam situasi sehari-hari. Emosi cinta orangtua terhadap anak membantu orangtua menentukan bagaimana perilakunya terhadap sang anak. Cinta romantis membantu perilaku pasangan untuk saling mendekat. Emosi negatif, seperti cemburu, marah, dan sebagainya, juga memiliki fungsi, yaitu meniadakan perilaku yang tidak diinginkan dalam relasi sosial.

sumber :
http://kesehatan.kompas.com/read/2010/04/14/09303460/Emosi.Bisa.Positif.dan.Negatif-5

emosi ..

Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu.Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat ditunjukkan kerika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu.
Kata "emosi" diturunkan dari kata bahasa Perancis, émotion, dari émouvoir, 'kegembiraan' dari bahasa Latin emovere, dari e- (varian eks-) 'luar' dan movere 'bergerak'. Kebanyakan ahli yakin bahwa emosi lebih cepat berlalu daripada suasana hati. Sebagai contoh, bila seseorang bersikap kasar, manusia akan merasa marah. Perasaan intens kemarahan tersebut mungkin datang dan pergi dengan cukup cepat tetapi ketika sedang dalam suasana hati yang buruk, seseorang dapat merasa tidak enak untuk beberapa jam.

Kerja emosional adalah situasi saat seorang karyawan mengekspresikan emosi-emosi yang diinginkan secara organisasional selama transaksi antarpersonal di tempat kerja. Konsep kerja emosional muncul dari penelitian-penelitian atas pekerjaan terkait pelayanan, contohnya sebuah maskapai penerbangan mengharapkan pramugari mereka untuk gembira.Tetapi kerja emosional dapat relevan untuk semua jenis pekerjaan. Sebagai contoh, seorang manajer mengharapkan bawahannya untuk bersikap sopan dalam interaksi dengan rekan-rekan kerja. Tantangan sebenanrnya adalah ketika para karyawan harus menunjukkan satu emosi sementara pada saat yang bersamaan mengalami emosi yang lain. Perbedaan ini disebut disonansi emosional. Jika dibiarkan, perasaan terkungkung dari frustasi, kemarahan, dan kebencian akhirnya dapat menyebabkan kelelahan emosional dan kejatuhan mental.

sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Emosi

Kamis, 25 November 2010

tips mengatasi rasa cemburu

Sifat cemburu ini adalah naluri manusia yang memang amat sulit untuk dibendung. Banyak Orang beranggapan bahawa Seorang wanita lebih besar mempunyai rasa cemburu. Sebanarnya tidak Cemburu bisa dirasakan oleh laki-laki maupun wanita, sifat cemburu ada pada diri manusia. Cemburu sih boleh asal jangan cemburu buta, dan tanpa alasan yang jelas.
Cemburu banyak macamnya, mungkin kita tidak menyadari bahwa kita sedang cemburu. Untuk itu lihat tanda-tanda berikut, apakah anda termasuk orang yang sedang cemburu..?

Tanda-tanda Cemburu

-Menelpon beberapa kali dalam sehari, dan marah jika ditidak diangkat/ di jawab
-Terus mengajak berbicara walau sebanarnya dia sedang sibuk dan tahu kalau waktunya tidak tepat.
-Menuduh dengan sembarangan bahwa di keluar rumah tanpa sebab yang jelas dan pasti.
-Mencari Peluang dan memata-matai setiap kegiatan dan geraknya.
-Selalu senantiasa harus memberitahukan kegiatan-kegiatannya.
-Selalu mempersoalkan kepergiannya dengan siapa dan dimana (seperti detektif)

TIP Menghadapi pasangan yang sedang dilanda cemburu

-Jika pasangan anda mulai menunjukkan rasa cemburu, jangan terbawa arus, lebih baik -diam daripada membuat keributan.
-Terima dengan lapang dada mungkin si dia sedang persoalan lain dan tidak bermaksud membuat sakit hati kamu.
-Yakinkan bahwa semua yang dituduhkan tidak benar adanya dengan hati-hati dan penuh rasa cinta,
-Jangan Lakukan bepergian tanpa sebab yang jelas, ijin dan minta persetujuannya terlebih dahulu. Atau masalah tambah runyam dan ruwet.

Mengatasi rasa Cemburu

-Hormati perasaan pasangan kamu. Karena si Dia juga mempunyai hak untuk menilai kecantikan wanita/lelaki lain.
-Kenali diri sendiri, bahwa untuk menghilangkan rasa cemburu memerlukan waktu yang tidak sebentar.
-Selalu berrusaha berpikir positif terhadap pasangan, saling pecaya mempercayai

sumber :
http://etipsbali.wordpress.com/2008/10/03/tips-mengatasi-rasa-cemburu/

lemah jantung

Lemah jantung adalah keadaan bila jantung tidak bisa memompa jumlah darah yang cukup ke anggota badan. Penyebab dari penyakit ini antara lain; fungsi jantung rusak, darah tinggi, anemia, kelemahan pengisian jantung, gangguan degupan jantung. Gejala dan tanda-tanda dari pengidap penyakit lemah jantung antara lain; keletihan, pembesaran hati dan jantung, sembab, perut membesar.

Gangguan fungsi diastolik. Hipertensi akan mengubah struktur/morfologi otot jantung dan berangsur-angsur akan mengurangi kemampuan elastisitasnya. Tekanan akhir relaksasi jantung turut meningkat, sehingga menyulitkan arus balik dari paru-paru memasuki serambi kiri jantung. Cairan di paru-paru akan mudah merembes ke kantong-kantong udara, sehingga timbul sesak napas. Dengan demikian, paru-paru turut menjadi rentan terhadap peningkatan tekanan darah (diastolik) di jantung. Dalam keadaan seperti ini, bila tekanan darah tiba-tiba melonjak tinggi, dapat terjadi suatu kegawatan jantung-paru akibat perembesan cairan dalam jumlah besar dan meluas ke hampir seluruh kantong-kantong udara dalam paru-paru. Pasien akan mengeluh sesak napas berat. Lebih lega mengambil posisi duduk atau setengah tidur, karena bila berbaring cairan di paru-paru akan menempati hampir seluruh ruang ventilasi udara. Frekuensi jantung meningkat untuk mengkompensasi berkurangnya isi-sekuncup, agar curah-jantung semenit dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karena itu orang yang lemah jantung, pada awalnya mengeluh lekas capek, batuk-batuk sampai sesak napas berat, disertai debaran jantung yang makin kencang.

Penyakit penyerta. Keadaan lain yang turut memberatkan perjalanan penyakit jantung ini ialah penyakit jantung koroner. Dalam keadaan kekurangan/defisit suplai oksigen ke otot jantung akibat penyempitan pembuluh koroner, enersi yang tersedia diprioritaskan untuk fungsi sistolik terlebih dahulu. Dengan kata lain kehabisan energi untuk relaksasi. Fungsi diastolik makin terganggu dan makin melemahkan fungsi jantung

sumber :
http://propolis.idolakita.com/2010/05/lemah-jantung-atau-jantung-lemah/

7 ciri-ciri pria berselingkuh

Perselingkuhan adalah sebuah hal yang biasa di kalangan pasangan-pasangan modern. Saking terbiasanya, berselingkuh saat ini sudah menjadi hal yang dianggap wajar. Padahal perselingkuhan adalah bentuk ketidakjujuran serta pengkhianatan yang paling jelas dan paling berat. Yang melakukannya seharusnya dicap buruk dan diberi sanksi-sanksi sosial, bukannya dianggap hebat.

Dengan tersedianya kecanggihan elektronik seperti internet dan ponsel, perselingkuhan semakin mudah dilakukan daripada di masa lalu. Pasangan yang tidak setia dapat menyembunyikan hal-hal yang mereka tutupi. Nah, saat pasangan Anda berusaha menutup-nutupi wanita ‘gelap’-nya, menjadi pihak yang tidak setia membutuhkan ketelitian tinggi dalam menghadapi detil-detil—suatu hal yang sebenarnya jarang dimiliki oleh seorang pria.
Para pria berselingkuh yang kurang berhati-hati menyembunyikan permainan mereka biasanya meninggalkan beberapa petunjuk atau bersikap aneh untuk menutupi kegiatan mereka. Jika Anda menduga bahwa lelaki yang Anda cintai mungkin sedang main gila, teruslah membaca untuk mengetahui 7 tanda utama yang bisa mengkonfirmasi kecurigaan Anda.

1. Dia mulai mengurangi berat badan (atau menambahnya, jika ia kurus) dan membeli baju-baju baru,
Jika pasangan Anda yang tadinya cuek tiba-tiba saja bersemangat untuk melakukan rutinitas olahraga dan mulai berpenampilan lebih baik, ada dua hal yang mungkin terjadi: dia baru saja menumbuhkan semacam sifat narsisme baru atau dia sedang tidak setia. Hal itu wajar saja. Jika seorang lelaki mulai tertarik untuk membenahi gaya pakaiannya, rambutnya, kukunya, atau kulitnya, ia mungkin sedang berusaha menarik perhatian wanita lain, begitu kata psikolog Stephanie Buehler. Pakaian baru, sepatu baru, dan aroma parfum mahal yang baru adalah tanda-tanda bahwa ia mungkin sedang mencoba, atau sudah, berselingkuh.

2. Pola hubungan seks yang berubah,
Jika suami Anda tidak tertarik lagi untuk bercinta dengan Anda, dia mungkin telah mendapatkan kebutuhannya dari orang lain. Menurut psikoterapis Dr. Tina Tessina, penulis Money, Sex and Kids: Stop Fighting about the Three Things That Can Ruin Your Marriage, indikator lain yang juga bisa menandakan bahwa ia tidak setia adalah ia mencoba gaya-gaya bercinta baru yang tidak lazin dengan Anda di tempat tidur. Bisa saja ia telah mendapatkan latihan ekstra dan tutor spesial di tempat tidur wanita lain.

3. Dia sering menghilang untuk waktu-waktu yang lama,
Cobalah untuk memperhatikan perubahan kebiasaannya yang satu ini. Danine Manette, penulis dari Ultimate Betrayal: Recognizing, Uncovering, and Dealing with Infidelity berkata bahwa pasangan Anda kemungkinan besar berselingkuh jika ia mulai berangkat lebih awal untuk bekerja, menghabiskan waktu lebih lama di luar rumah, atau sering pergi-pergi.

Perhatikan juga pada berapa banyak waktu yang ia habiskan di luar rumah untuk aktivitas-aktivitas ekstrakurikulernya. Berhati-hatilah jika kegiatan ekstrakurikuler tersebut jadi lebih sering dan berlangsung lebih lama dari biasanya.
Yang terakhir, cobalah untuk ekstra memperhatikan jika ia tidak bisa dihubungi ketika ia jauh dari Anda. Jika dia berkata bahwa ia lembur, tetapi tidak mengangkat telepon atau membalas SMS Anda, itu pertanda buruk.

4. Pengeluaran kartu kredit yang tidak jelas,
Bahkan jika pasangan Anda tidak membelikan hadiah-hadiah atau menginap di hotel bersama teman wanita barunya, Anda tetap akan memperhatikan perubahan, terutama untuk membayar biaya makan malam. Biaya-biaya yang tidak teridentifikasi pada tagihan kartu kreditnya bisa jadi petunjuk untuk menjebak pasangan Anda jika ia selingkuh, begitu menurut Dr. Tessina.

Pelajari bon kartu kreditnya dan pastikan bahwa semua penjelasan dan alasan-alasanya cocok. Jika suatu malam ia mengatakan hendak pergi fitness dan sebulan kemudian Anda melihat ada tagihan makan malam di restoran mahal pada malam itu, Anda sudah menangkap basah dirinya.

5. Anda tidak dapat mengakses komputer atau ponselnya lagi,
Lakukan investigasi lebih lanjut jika ia tiba-tiba mengubah password, menghapus history dari situs-situs yang ia kunjungi, atau tidak mengizinkan Anda melihat isi ponselnya. Mengapa? Sekarang ini, banyak orang yang memiliki affair sering diketahui dari catatan keluar-masuk telepon di ponselnya, yang secara tipikal akan mencatat banyak telepon ke orang yang sama, kata terapis keluarga Donna Tonrey. Selain itu, email dan pencatatan internet juga dapat memberi petunjuk atas apa yang telah terjadi.

Jika pasangan Anda mencoba menutup-nutupi perbuatannya, ia akan berusaha sekuat tenaga untuk merubah nomor PIN ponselnya atau menghapus semua detil-detil percakapan dan SMS di ponselnya. Jika itu yang terjadi, kemungkinan besar pasangan tersayang Anda sedang menyelingkuhi Anda.

6. Ia merubah sikap terhadap Anda,
Jika dulu pasangan Anda penyayang dan sangat baik terhadap Anda, sekarang ia sering mengajak Anda bertengkar dan mengkritik cara Anda berdandan, berbicara, memasak, dan sebagainya. Jika itu yang terjadi, dia mungkin sedang mencari jalan untuk kabur dari Anda dan mengakhiri hubungan kalian. Atau bisa juga ia sedang membanding-bandingkan Anda dengan wanita lain tersebut.

Tetapi ada juga kemungkinan yang berbalikan. Salah satu tanda bahwa ia berselingkuh adalah ketika secara tidak wajar ia jadi sangat manis dan lembut hati terhadap Anda. Hadiah-hadiah yang ia berikan pada Anda itu pertanda bahwa ia merasa bersalah atas perbuatan main serongnya, atau bisa juga rasa syukur karena Anda belum juga menangkap basah dirinya.

7. Insting seorang wanita,
Dibandingkan semua indikator-indikator yang sudah disebutkan di atas, tak ada yang lebih meyakinkan lagi daripada perasaan Anda sendiri. Anda mengenal pasangan Anda lebih baik daripada orang lain. Jadi Anda pasti jadi orang pertama yang memperhatikan perubahan-perubahan dalam dirinya (jam kerja yang lebih lama, lebih mudah jengkel, gairan seks yang menurun), perubahan-perubahan jadwal (lebih sering ke luar kota, lebih sering menghabiskan waktu di luar rumah), dan perubahan cara ia berinteraksi dengan Anda pada umumnya. Menurut Manette, banyak wanita yang melaporkan bahwa mereka melihat tanda-tanda yang ganjil, tapi berusaha cuek dan menyingkirkannya jauh-jauh dari benak.

Setelah Anda mengetahui tanda-tanda tersebut, terserah pada Anda apakah Anda ingin mengkonfrontasikannya, atau langsung memutuskan hubungan, atau membuka percakapan terbuka untuk memperbaiki hubungan Anda. Pertimbankan masak-masak segala keputusan dengan kepala jernih—meski Anda sangat terluka—dan cobalah untuk untuk tegar

sumber :
http://blog.jagowisata.com/7-ciri-ciri-pria-berselingkuh-dengan-wanita-lain/

10 persyaratan mengajar yang baik

Pertama

Menurut Prof. Leblanc, mengajar yang baik merupakan gabungan dari kesenangan (passion) dan penalaran (reason). Mengajar yang baik bukan hanya tentang bagaimana memotivasi mahasiswa agar mau belajar tetapi mengajar mereka bagaimana belajar dengan baik sehingga apa yang dipelajari menjadi relevan, memiliki arti, dan dikenang dengan baik. Prof. Leblanc mengibaratkan bahwa memperlakukan mahasiswa (dalam hal mengajar dan mendidik) sama persis dengan bagaimana kita berbuat memperlakukan sesuatu (baik benda maupun binatang kesayangan). Dosen harus memperlihatkan suatu antusiasme dan kasih sayang dan kemudian membagikannya kepada mahasiswanya. Beberapa indikator dari dampak mengajar yang baik adalah :
Apa yang diajarkan di dalam kelas menjadi stimulan bagi proses berikutnya dari studi mahasiswa, misalnya menjadi topik bahasan kuliah menjadi sumber inspirasi bagi riset mahasiswa tersebut. Cara dosen mengajar menjadi role model bagi para mahasiswanya.

Kedua

Mengajar yang baik harus menjadikan bahwa mahasiswa merupakan konsumen atau klien dari ilmu pengetahuan yang kita jual (penulis sendiri pernah menulis tentang paradigma baru pelayanan PT, bahwa mahasiswa sekarang adalah konsumen). Seorang dosen haruslah mengerjakan yang terbaik dalam bidangnya, membaca dari berbagai sumber, bukan hanya dalam bidangnya tetapi juga di luar bidang keahlian sendiri. Mengapa? Karena mengajar yang baik bukan hanya menyampaikan ilmu pengetahuan yang menjadi bidang garapan kita (karena itu informasinya bukan hanya dari buku teks dan jurnal ilmiah bidang kita) saja, tetapi juga tentang bagaimana keterkaitan bidang ilmu kita dalam hasanah ilmu lainnya dan bagaimana penerapannya di dunia nyata.

Kedua

Adalah benar jika ada yang berpendapat bahwa semakin tinggi gelar kesarjanaan seseorang semakin fokus dan semakin dalam pengetahuannya dalam bidang keahliannya. Oleh karena itu, seorang doktor atau profesor seharusnya mempelajari lebih banyak bidang-bidang di luar kajiannya, karena sebagaimana dikemukakan di atas, prinsip kedua dari mengajar yang baik adalah menjembatani antara teori dan praktiknya di masyarakat.

Ketiga

Pada prinsipnya, mengajar yang baik adalah kesediaan mendengarkan, mempertanyakan, menyikapi dengan responsif, dan memahami bahwa setiap individu mahasiswa dari setiap kelas adalah suatu pribadi yang unik dan berbeda. Yang sama dari setiap individu mahasiswa hanyalah dalam tujuan akhirnya, yaitu mendapatkan ilmu pengetahuan dan pendidikan yang berkualitas sehingga dapat bermanfaat dalam kehidupan mereka setelah lulus dari pendidikannya.

Menurut Prof. Leblanc, seorang pengajar (dosen) yang baik harus dapat mendorong mahasiswa mencapai keunggulan, dan secara bersamaan mahasiswa juga harus dapat menjelma menjadi seorang pribadi utuh, memiliki rasa hormat kepada sesama, dan selalu menjadi seorang profesional.

Dengan demikian, bukanlah sebuah sikap yang baik jika seorang dosen hanya berdiri di depan kelas, menyampaikan materi ajar secara ‘kering’, tanpa pernah menyisipkan soal etika dan moral, baik yang berkaitan dengan penerapan ilmu yang diajarkannya maupun etika dan moral secara umum.

Keempat

Menjadi pengajar yang baik bukan hanya dibuktikan dengan memiliki program kerja (agenda) yang tersusun rapih dan secara ketat mengikuti agenda tersebut (rigid). Sebaliknya, dosen haruslah bersikap fleksibel, fluid (tidak kaku), selalu bersedia untuk mencoba hal-hal baru (experimenting), dan memiliki kepercayaan diri untuk merespons dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah. Menurut Prof. Leblanc, sebagus apa pun agenda kerja yang disusun, di kelas, paling banyak hanya 10% yang dapat tercapai. Seorang pengajar yang baik harus bersedia untuk mengubah silabus dan jadwal perkuliahannya jika di tempat lain diketahuinya ada hal-hal yang lebih baik. Mengajar yang baik merupakan suatu keseimbangan antara menjadi diktator yang otoriter dan menjadi seorang penurut (pushover).

Pernyataan Prof. Leblanc di atas mengindikasikan bahwa sangat perlu bagi seorang dosen untuk terus-menerus melakukan benchmarking, melalui penggalian informasi (buku, diskusi, internet, studi banding, dll.) bagaimana ilmu yang dia ajarkan diajarkan di tempat lain. Dengan demikian, pada prinsipnya, bukan hanya silabus mata kuliah yang harus fleksibel mengikuti kebutuhan zaman dan kebutuhan pasar, tetapi mata kuliahnya sendiri juga dapat ‘ditutup-dibuka’ atau ‘dihilangkan dan diganti’ jika mata kuliah tersebut sudah tidak lagi relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Silahkan masing-masing kita mengevaluasi diri sendiri, seberapa sering kita memperbaharui bahan ajar, semutakhir apakah bahan ajar yang kita berikan kepada mahasiswa, dan sejauh mana kita tahu bagaimana ilmu yang kita ajarkan diberikan di tempat lain. Jangan-jangan yang kita berikan dan praktikan sampai sekarang adalah bahan ajar yang sama, yang kita dapatkan dari dosen ketika dahulu kita kuliah, sedangkan teknik kita dalam mengajar pun hanya meniru apa yang dilakukan oleh dosen-dosen kita dahulu.

Kelima

Mengajar yang baik juga berkaitan dengan cara atau

gaya (style). Mengajar di kelas harus juga merupakan suatu ‘pertunjukkan’ yang menarik, bukan hanya berdiri di podium dengan tangan yang seolah terekat ke meja podium atau pandangan yang hanya tertuju ke layar (jika itu pun sudah menggunakan alat bantu OHP atau LCD). Mengajar di depan kelas bagi seorang dosen adalah bekerja, dan mahasiswa merupakan lingkungan konsumen yang berada di sekitarnya. Seorang dosen di kelas adalah seorang dirijen (conductor) sebuah orkestra dan mahasiswa bagaikan pemain orkestra yang memainkan alat musik yang berlainan dengan kemampuan bermain yang berbeda-beda. Dari pengalaman kita sebagai mahasiswa, kita pernah mendapatkan dosen yang hanya duduk saja di kursi, ada yang selalu membelakangi mahasiswa dan hanya membaca proyeksi transparansi, atau malah mendiktekan kata demi kata kepada mahasiswa. Cara atau gaya mengajar bukan saja akan mempengaruhi daya ketertarikan (animo) mahasiswa terhadap materi perkuliahan, tetapi juga terhadap animo untuk hadir di kelas pada mata kuliah tersebut. Di luar negeri, dimana banyak perkuliahan ditawarkan secara paralel, baik pada semester yang sama (sebagai kelas berbeda) maupun setiap semester, pemilihan kelas biasanya sangat ditentukan oleh kualitas dangaya mengajar dosennya. Walaupun ditawarkan secara bersamaan dalam satu semester yang sama, dosen yang mengajarnya ‘enakeun’ (menurut istilah mahasiswa sekarang), kelasnya akan diminati oleh banyak mahasiswa (sehingga sering harus dibatasi dengan menerapkan ‘siapa cepat mendaftar ia yang akan kebagian’). Sementara kelas yang sama tetapi diasuh oleh dosen yanggaya mengajarnya ‘kering’, justru sering kosong melompong.

Di Indonesia, pembukaan kelas paralel juga dilakukan, terutama untuk kelas-kelas yang pesertanya besar. Pembagian mahasiswa ke dalam kelas-kelas di Indonesia biasanya diatur oleh Fakultas atau Jurusan, sehingga mahasiswa tidak diberi kebebasan dalam memilih kelas mana yang disukainya. Jika saja mahasiswa dibebaskan memilih sebagaimana di luar negeri, maka pasti mereka akan memilih kelas yang dosen pengajarnya memiliki style mengajar yang disukainya. Jangan pernah apriori bahwa mahasiswa tak pernah menilai dosen dan membanding-bandingkan style dosen mengajar. Kalau tidak percaya, silahkan dengarkan celotehan mereka ketika mahasiswa sedang berkumpul.

Sayangnya di kita, evaluasi oleh mahasiswa terhadap kinerja dosen yang biasanya dilakukan di akhir perkuliahan, belum menjadi standar penilaian kinerja dosen. Demikian juga pemilihan dosen favorit pilihan mahasiswa belum merupakan kegiatan yang membudaya, bahkan pemilihan dosen teladan saja masih dilakukan oleh tim penilai atasan dosen (pimpinan dan dosen senior) dan belum melibatkan sivitas akademika lainnya (termasuk mahasiswa).

Keenam

Prof. Leblanc menekankan bahwa prinsip keenam ini merupakan prinsip yang sangat penting, yaitu bahwa mengajar yang baik harus mengandung unsur humor (jenaka). Artinya, dalam mengajar, seorang dosen harus menyisipkan humor-humor, yang akan sangat berguna untuk mencairkan (ice-breaking) suasana kelas yang kaku. Harus disadari bahwa mahasiswa adalah manusia yang datang ke kelas dengan kondisi yang berbeda-beda, dengan permasalahannya masing-masing, baik yang muncul hari itu maupun yang sudah dimilikinya berhari-hari atau berbulan-bulan yang lalu. Kelas yang kaku dan terlalu serius akan sangat membosankan. Menurut sumber lain, contohnya Barbara Gross Davies (Tools for Teaching, Jossey-Bass Publishers, 1993), jika pun atmosfir kelas mendukung, mahasiswa hanya penuh perhatian terhadap materi perkuliahan sampai maksimal 20 menit pertama saja. Untuk itu, dosen harus berusaha semaksimal mungkin untuk memasukkan teknik-teknik jenaka untuk menarik kembali perhatian mahasiswa terhadap materi perkuliahan. Ada banyak teknik yang dapat dilakukan untuk hal tersebut, tetapi bukan untuk dibahas disini.

Ketujuh

Mengajar yang baik adalah memberikan perhatian, membimbing, dan mengembangkan daya pikir serta bakat para mahasiswa. Mengajar yang baik berarti mengabdikan atau menyediakan waktu kita bagi setiap mahasiswa. Juga berarti mengabdikan diri untuk menghabiskan waktu kita untuk memeriksa hasil ujian, mendesain atau meredisain perkuliahan, menyiapkan bahan-bahan ajar untuk lebih memperbaiki perkuliahan.

Bagi yang pernah mengikuti pelatihan Applied Approach dan Pekerti (Pengembangan Keterampilan Teknik Instruksional) tentu dapat memahami bahwa hanya untuk menyusun SAP dan GBPP saja, berapa besar energi dan banyak waktu yang harus kita curahkan. Tapi itulah resiko sebuah pekerjaan. Bukankah tak ada yang memaksa kita untuk menjadi dosen, jadi ketika sekarang kita sudah menjadi dosen, mengapa tidak sekalian saja kita bersikap profesional?

Kedelapan

Mengajar yang baik harus didukung oleh kepemimpinan yang kuat dan visioner serta oleh institusi yang juga mendukung, baik dalam sumberdayanya, personalianya, maupun dananya. Mengajar yang baik harus merupakan penggambaran dari pelaksanaan visi dan misi institusi yang selalu harus diperbaiki dan diperbaharui, bukan hanya dalam perkataan tetapi juga dalam perbuatan.

Khusus untuk Unpad, prinsip ke delapan ini belum dapat dilaksanakan dengan baik. Kendala utamanya adalah masih terbatasnya dana, terutama untuk kegiatan praktikum. Hal ini bukannya tidak menjadi perhatian Pimpinan Unpad sekarang, tetapi prioritas program pemenuhannya masih dikalahkan oleh pembangunan gedung perkuliahan dan praktikum. Kini, setelah luasan gedung dianggap sudah memenuhi, maka pengadaan dan upaya melengkapi peralatan laboratorium menjadi prioritas berikutnya. Satu hal yang harus dipahami oleh kita semua adalah bahwa baik pembangunan fasilitas gedung maupun program pemenuhan kebutuhan praktikum tersebut, dananya bukan berasal dari Pemerintah, melainkan dari dana masyarakat yang berhasil dihimpun Unpad. Hal ini perlu ditegaskan karena masih banyak fihak, terutama dosen dan mahasiswa Unpad yang beranggapan bahwa seolah-olah dana pembangunan dari Pemerintah tidak dialokasikan terhadap pemenuhan kebutuhan praktikum. Kesembilan Mengajar yang baik adalah tentang pembimbingan (mentoring) yang dilakukan oleh dosen senior kepada dosen yunior, tentang kerjasama, dan kemudian kinerjanya dapat dikenali dan dihargai oleh seorang penilai (penyelia). Jika seorang dosen telah mengajar dengan baik, sudah sepatutnya ia mendapat imbalan penghargaan, sementara mereka yang mengajarnya masih kurang baik, sudah sepatutnya mereka mendapatkan berbagai progam pelatihan dan pengembangan.

Di Unpad, untuk pelatihan dan pengembangan dosen memang sudah difasilitasi dengan membentuk P3AI (Pusat Pelatihan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional). Namun sayangnya, kegiatannya baru terbatas pada penyelenggaraan pelatihan AA dan Pekerti saja, seolah-olah dengan telah mengikuti pelatihan AA atau Pekerti, seorang dosen sudah dianggap mumpuni dalam mengajar. Padahal, seharusnya program garapannya jauh lebih luas lagi, termasuk membuat berbagai materi training sebagaimana tulisan ini. Sementara itu, proses pembimbingan (mentoring) oleh dosen senior kepada dosen yunior (asisten), nampaknya masih merupakan ‘hiasan bibir belaka’. Menurut pengamatan penulis, belum ada upaya serius dan terprogram mengenai proses mentoring ini. Sering yang dikatakan mentoring justru berupa penugasan pelaksanaan tugas (mengajar dan memimpin praktikum) dari dosen senior ke asisten, tanpa pernah adanya pembekalan oleh dosen senior ke dosenyunior tentang bagaimana caranya mengajar dan memimpin praktikum, apalagi membekali dengan bahan-bahan ajar atau materi praktikum yang baik dan mutakhir. Akibatnya, munculah fomeo ‘pekerjaan untuk asisten, sementara honor untuk senior’.

Dalam proses mentoring yang baik, sebaiknya dimulai dari mewajibkan asisten untuk duduk bersama mahasiswa di kelas, mendengarkan dan memperhatikan bagaimana dosen senior mengajarkan materi perkuliahan. Kegiatan ini kemudian harus diikuti oleh diskusi antara dosen senior dan asistennya tentang materi yang tadi dibahas di kelas. Setelah dua atau tiga semester untuk mata kuliah tersebut (bukan 2 atau 3 kali tatap muka), barulah asisten diberi kesempatan untuk menggantikan beberapa tatap muka atau keseluruhan dari tatap muka mata kuliah tersebut. Itu pun, kuliah perdananya, seharusnya tetap diberikan oleh si dosen senior. Sedangkan untuk kuliah selanjutnya, jika si senior tidak berhalangan, maka senior dapat berganti tempat dengan asisten, kali ini ia duduk di belakang bersama mahasiswa, memperhatikan bagaimana asistennya mengajarkan mata kuliah tersebut. Demikianlah proses mentoring yang seharusnya.

Kesepuluh

Akhirnya, mengajar yang baik adalah memiliki kesenangan, dan kenikmatan batin, yaitu ketika mata kita menyaksikan bagaimana mahasiswa kita menyerap ilmu yang kita berikan, bagaimana pemikiran mahasiswa menjadi terbentuk, sehingga mahasiswa kemudian menjadi orang yang lebih baik. Seorang pengajar yang baik akan melakukan tugasnya bukan semata karena uang atau karena sudah merupakan kewajibannya, tetapi karena ia menikmati pekerjaannya, dan karena ia menginginkan pekerjaannya itu. Seorang pengajar yang baik tidak dapat membayangkan ia akan dapat melakukan hal atau pekerjaan lain selain mengajar dan mengajar.

sumber :
http://www.adandu.com/blog/id-1446

10 persyaratan mengajar yang baik

Pertama

Menurut Prof. Leblanc, mengajar yang baik merupakan gabungan dari kesenangan (passion) dan penalaran (reason). Mengajar yang baik bukan hanya tentang bagaimana memotivasi mahasiswa agar mau belajar tetapi mengajar mereka bagaimana belajar dengan baik sehingga apa yang dipelajari menjadi relevan, memiliki arti, dan dikenang dengan baik. Prof. Leblanc mengibaratkan bahwa memperlakukan mahasiswa (dalam hal mengajar dan mendidik) sama persis dengan bagaimana kita berbuat memperlakukan sesuatu (baik benda maupun binatang kesayangan). Dosen harus memperlihatkan suatu antusiasme dan kasih sayang dan kemudian membagikannya kepada mahasiswanya. Beberapa indikator dari dampak mengajar yang baik adalah :
Apa yang diajarkan di dalam kelas menjadi stimulan bagi proses berikutnya dari studi mahasiswa, misalnya menjadi topik bahasan kuliah menjadi sumber inspirasi bagi riset mahasiswa tersebut. Cara dosen mengajar menjadi role model bagi para mahasiswanya.

Kedua

Mengajar yang baik harus menjadikan bahwa mahasiswa merupakan konsumen atau klien dari ilmu pengetahuan yang kita jual (penulis sendiri pernah menulis tentang paradigma baru pelayanan PT, bahwa mahasiswa sekarang adalah konsumen). Seorang dosen haruslah mengerjakan yang terbaik dalam bidangnya, membaca dari berbagai sumber, bukan hanya dalam bidangnya tetapi juga di luar bidang keahlian sendiri. Mengapa? Karena mengajar yang baik bukan hanya menyampaikan ilmu pengetahuan yang menjadi bidang garapan kita (karena itu informasinya bukan hanya dari buku teks dan jurnal ilmiah bidang kita) saja, tetapi juga tentang bagaimana keterkaitan bidang ilmu kita dalam hasanah ilmu lainnya dan bagaimana penerapannya di dunia nyata.

Kedua

Adalah benar jika ada yang berpendapat bahwa semakin tinggi gelar kesarjanaan seseorang semakin fokus dan semakin dalam pengetahuannya dalam bidang keahliannya. Oleh karena itu, seorang doktor atau profesor seharusnya mempelajari lebih banyak bidang-bidang di luar kajiannya, karena sebagaimana dikemukakan di atas, prinsip kedua dari mengajar yang baik adalah menjembatani antara teori dan praktiknya di masyarakat.

Ketiga

Pada prinsipnya, mengajar yang baik adalah kesediaan mendengarkan, mempertanyakan, menyikapi dengan responsif, dan memahami bahwa setiap individu mahasiswa dari setiap kelas adalah suatu pribadi yang unik dan berbeda. Yang sama dari setiap individu mahasiswa hanyalah dalam tujuan akhirnya, yaitu mendapatkan ilmu pengetahuan dan pendidikan yang berkualitas sehingga dapat bermanfaat dalam kehidupan mereka setelah lulus dari pendidikannya.

Menurut Prof. Leblanc, seorang pengajar (dosen) yang baik harus dapat mendorong mahasiswa mencapai keunggulan, dan secara bersamaan mahasiswa juga harus dapat menjelma menjadi seorang pribadi utuh, memiliki rasa hormat kepada sesama, dan selalu menjadi seorang profesional.

Dengan demikian, bukanlah sebuah sikap yang baik jika seorang dosen hanya berdiri di depan kelas, menyampaikan materi ajar secara ‘kering’, tanpa pernah menyisipkan soal etika dan moral, baik yang berkaitan dengan penerapan ilmu yang diajarkannya maupun etika dan moral secara umum.

Keempat

Menjadi pengajar yang baik bukan hanya dibuktikan dengan memiliki program kerja (agenda) yang tersusun rapih dan secara ketat mengikuti agenda tersebut (rigid). Sebaliknya, dosen haruslah bersikap fleksibel, fluid (tidak kaku), selalu bersedia untuk mencoba hal-hal baru (experimenting), dan memiliki kepercayaan diri untuk merespons dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah. Menurut Prof. Leblanc, sebagus apa pun agenda kerja yang disusun, di kelas, paling banyak hanya 10% yang dapat tercapai. Seorang pengajar yang baik harus bersedia untuk mengubah silabus dan jadwal perkuliahannya jika di tempat lain diketahuinya ada hal-hal yang lebih baik. Mengajar yang baik merupakan suatu keseimbangan antara menjadi diktator yang otoriter dan menjadi seorang penurut (pushover).

Pernyataan Prof. Leblanc di atas mengindikasikan bahwa sangat perlu bagi seorang dosen untuk terus-menerus melakukan benchmarking, melalui penggalian informasi (buku, diskusi, internet, studi banding, dll.) bagaimana ilmu yang dia ajarkan diajarkan di tempat lain. Dengan demikian, pada prinsipnya, bukan hanya silabus mata kuliah yang harus fleksibel mengikuti kebutuhan zaman dan kebutuhan pasar, tetapi mata kuliahnya sendiri juga dapat ‘ditutup-dibuka’ atau ‘dihilangkan dan diganti’ jika mata kuliah tersebut sudah tidak lagi relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Silahkan masing-masing kita mengevaluasi diri sendiri, seberapa sering kita memperbaharui bahan ajar, semutakhir apakah bahan ajar yang kita berikan kepada mahasiswa, dan sejauh mana kita tahu bagaimana ilmu yang kita ajarkan diberikan di tempat lain. Jangan-jangan yang kita berikan dan praktikan sampai sekarang adalah bahan ajar yang sama, yang kita dapatkan dari dosen ketika dahulu kita kuliah, sedangkan teknik kita dalam mengajar pun hanya meniru apa yang dilakukan oleh dosen-dosen kita dahulu.

Kelima

Mengajar yang baik juga berkaitan dengan cara atau

gaya (style). Mengajar di kelas harus juga merupakan suatu ‘pertunjukkan’ yang menarik, bukan hanya berdiri di podium dengan tangan yang seolah terekat ke meja podium atau pandangan yang hanya tertuju ke layar (jika itu pun sudah menggunakan alat bantu OHP atau LCD). Mengajar di depan kelas bagi seorang dosen adalah bekerja, dan mahasiswa merupakan lingkungan konsumen yang berada di sekitarnya. Seorang dosen di kelas adalah seorang dirijen (conductor) sebuah orkestra dan mahasiswa bagaikan pemain orkestra yang memainkan alat musik yang berlainan dengan kemampuan bermain yang berbeda-beda. Dari pengalaman kita sebagai mahasiswa, kita pernah mendapatkan dosen yang hanya duduk saja di kursi, ada yang selalu membelakangi mahasiswa dan hanya membaca proyeksi transparansi, atau malah mendiktekan kata demi kata kepada mahasiswa. Cara atau gaya mengajar bukan saja akan mempengaruhi daya ketertarikan (animo) mahasiswa terhadap materi perkuliahan, tetapi juga terhadap animo untuk hadir di kelas pada mata kuliah tersebut. Di luar negeri, dimana banyak perkuliahan ditawarkan secara paralel, baik pada semester yang sama (sebagai kelas berbeda) maupun setiap semester, pemilihan kelas biasanya sangat ditentukan oleh kualitas dangaya mengajar dosennya. Walaupun ditawarkan secara bersamaan dalam satu semester yang sama, dosen yang mengajarnya ‘enakeun’ (menurut istilah mahasiswa sekarang), kelasnya akan diminati oleh banyak mahasiswa (sehingga sering harus dibatasi dengan menerapkan ‘siapa cepat mendaftar ia yang akan kebagian’). Sementara kelas yang sama tetapi diasuh oleh dosen yanggaya mengajarnya ‘kering’, justru sering kosong melompong.

Di Indonesia, pembukaan kelas paralel juga dilakukan, terutama untuk kelas-kelas yang pesertanya besar. Pembagian mahasiswa ke dalam kelas-kelas di Indonesia biasanya diatur oleh Fakultas atau Jurusan, sehingga mahasiswa tidak diberi kebebasan dalam memilih kelas mana yang disukainya. Jika saja mahasiswa dibebaskan memilih sebagaimana di luar negeri, maka pasti mereka akan memilih kelas yang dosen pengajarnya memiliki style mengajar yang disukainya. Jangan pernah apriori bahwa mahasiswa tak pernah menilai dosen dan membanding-bandingkan style dosen mengajar. Kalau tidak percaya, silahkan dengarkan celotehan mereka ketika mahasiswa sedang berkumpul.

Sayangnya di kita, evaluasi oleh mahasiswa terhadap kinerja dosen yang biasanya dilakukan di akhir perkuliahan, belum menjadi standar penilaian kinerja dosen. Demikian juga pemilihan dosen favorit pilihan mahasiswa belum merupakan kegiatan yang membudaya, bahkan pemilihan dosen teladan saja masih dilakukan oleh tim penilai atasan dosen (pimpinan dan dosen senior) dan belum melibatkan sivitas akademika lainnya (termasuk mahasiswa).

Keenam

Prof. Leblanc menekankan bahwa prinsip keenam ini merupakan prinsip yang sangat penting, yaitu bahwa mengajar yang baik harus mengandung unsur humor (jenaka). Artinya, dalam mengajar, seorang dosen harus menyisipkan humor-humor, yang akan sangat berguna untuk mencairkan (ice-breaking) suasana kelas yang kaku. Harus disadari bahwa mahasiswa adalah manusia yang datang ke kelas dengan kondisi yang berbeda-beda, dengan permasalahannya masing-masing, baik yang muncul hari itu maupun yang sudah dimilikinya berhari-hari atau berbulan-bulan yang lalu. Kelas yang kaku dan terlalu serius akan sangat membosankan. Menurut sumber lain, contohnya Barbara Gross Davies (Tools for Teaching, Jossey-Bass Publishers, 1993), jika pun atmosfir kelas mendukung, mahasiswa hanya penuh perhatian terhadap materi perkuliahan sampai maksimal 20 menit pertama saja. Untuk itu, dosen harus berusaha semaksimal mungkin untuk memasukkan teknik-teknik jenaka untuk menarik kembali perhatian mahasiswa terhadap materi perkuliahan. Ada banyak teknik yang dapat dilakukan untuk hal tersebut, tetapi bukan untuk dibahas disini.

Ketujuh

Mengajar yang baik adalah memberikan perhatian, membimbing, dan mengembangkan daya pikir serta bakat para mahasiswa. Mengajar yang baik berarti mengabdikan atau menyediakan waktu kita bagi setiap mahasiswa. Juga berarti mengabdikan diri untuk menghabiskan waktu kita untuk memeriksa hasil ujian, mendesain atau meredisain perkuliahan, menyiapkan bahan-bahan ajar untuk lebih memperbaiki perkuliahan.

Bagi yang pernah mengikuti pelatihan Applied Approach dan Pekerti (Pengembangan Keterampilan Teknik Instruksional) tentu dapat memahami bahwa hanya untuk menyusun SAP dan GBPP saja, berapa besar energi dan banyak waktu yang harus kita curahkan. Tapi itulah resiko sebuah pekerjaan. Bukankah tak ada yang memaksa kita untuk menjadi dosen, jadi ketika sekarang kita sudah menjadi dosen, mengapa tidak sekalian saja kita bersikap profesional?

Kedelapan

Mengajar yang baik harus didukung oleh kepemimpinan yang kuat dan visioner serta oleh institusi yang juga mendukung, baik dalam sumberdayanya, personalianya, maupun dananya. Mengajar yang baik harus merupakan penggambaran dari pelaksanaan visi dan misi institusi yang selalu harus diperbaiki dan diperbaharui, bukan hanya dalam perkataan tetapi juga dalam perbuatan.

Khusus untuk Unpad, prinsip ke delapan ini belum dapat dilaksanakan dengan baik. Kendala utamanya adalah masih terbatasnya dana, terutama untuk kegiatan praktikum. Hal ini bukannya tidak menjadi perhatian Pimpinan Unpad sekarang, tetapi prioritas program pemenuhannya masih dikalahkan oleh pembangunan gedung perkuliahan dan praktikum. Kini, setelah luasan gedung dianggap sudah memenuhi, maka pengadaan dan upaya melengkapi peralatan laboratorium menjadi prioritas berikutnya. Satu hal yang harus dipahami oleh kita semua adalah bahwa baik pembangunan fasilitas gedung maupun program pemenuhan kebutuhan praktikum tersebut, dananya bukan berasal dari Pemerintah, melainkan dari dana masyarakat yang berhasil dihimpun Unpad. Hal ini perlu ditegaskan karena masih banyak fihak, terutama dosen dan mahasiswa Unpad yang beranggapan bahwa seolah-olah dana pembangunan dari Pemerintah tidak dialokasikan terhadap pemenuhan kebutuhan praktikum. Kesembilan Mengajar yang baik adalah tentang pembimbingan (mentoring) yang dilakukan oleh dosen senior kepada dosen yunior, tentang kerjasama, dan kemudian kinerjanya dapat dikenali dan dihargai oleh seorang penilai (penyelia). Jika seorang dosen telah mengajar dengan baik, sudah sepatutnya ia mendapat imbalan penghargaan, sementara mereka yang mengajarnya masih kurang baik, sudah sepatutnya mereka mendapatkan berbagai progam pelatihan dan pengembangan.

Di Unpad, untuk pelatihan dan pengembangan dosen memang sudah difasilitasi dengan membentuk P3AI (Pusat Pelatihan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional). Namun sayangnya, kegiatannya baru terbatas pada penyelenggaraan pelatihan AA dan Pekerti saja, seolah-olah dengan telah mengikuti pelatihan AA atau Pekerti, seorang dosen sudah dianggap mumpuni dalam mengajar. Padahal, seharusnya program garapannya jauh lebih luas lagi, termasuk membuat berbagai materi training sebagaimana tulisan ini. Sementara itu, proses pembimbingan (mentoring) oleh dosen senior kepada dosen yunior (asisten), nampaknya masih merupakan ‘hiasan bibir belaka’. Menurut pengamatan penulis, belum ada upaya serius dan terprogram mengenai proses mentoring ini. Sering yang dikatakan mentoring justru berupa penugasan pelaksanaan tugas (mengajar dan memimpin praktikum) dari dosen senior ke asisten, tanpa pernah adanya pembekalan oleh dosen senior ke dosenyunior tentang bagaimana caranya mengajar dan memimpin praktikum, apalagi membekali dengan bahan-bahan ajar atau materi praktikum yang baik dan mutakhir. Akibatnya, munculah fomeo ‘pekerjaan untuk asisten, sementara honor untuk senior’.

Dalam proses mentoring yang baik, sebaiknya dimulai dari mewajibkan asisten untuk duduk bersama mahasiswa di kelas, mendengarkan dan memperhatikan bagaimana dosen senior mengajarkan materi perkuliahan. Kegiatan ini kemudian harus diikuti oleh diskusi antara dosen senior dan asistennya tentang materi yang tadi dibahas di kelas. Setelah dua atau tiga semester untuk mata kuliah tersebut (bukan 2 atau 3 kali tatap muka), barulah asisten diberi kesempatan untuk menggantikan beberapa tatap muka atau keseluruhan dari tatap muka mata kuliah tersebut. Itu pun, kuliah perdananya, seharusnya tetap diberikan oleh si dosen senior. Sedangkan untuk kuliah selanjutnya, jika si senior tidak berhalangan, maka senior dapat berganti tempat dengan asisten, kali ini ia duduk di belakang bersama mahasiswa, memperhatikan bagaimana asistennya mengajarkan mata kuliah tersebut. Demikianlah proses mentoring yang seharusnya.

Kesepuluh

Akhirnya, mengajar yang baik adalah memiliki kesenangan, dan kenikmatan batin, yaitu ketika mata kita menyaksikan bagaimana mahasiswa kita menyerap ilmu yang kita berikan, bagaimana pemikiran mahasiswa menjadi terbentuk, sehingga mahasiswa kemudian menjadi orang yang lebih baik. Seorang pengajar yang baik akan melakukan tugasnya bukan semata karena uang atau karena sudah merupakan kewajibannya, tetapi karena ia menikmati pekerjaannya, dan karena ia menginginkan pekerjaannya itu. Seorang pengajar yang baik tidak dapat membayangkan ia akan dapat melakukan hal atau pekerjaan lain selain mengajar dan mengajar.

sumber :
http://www.adandu.com/blog/id-1446

10 hal yang dilakukan oleh dosen yang baik

1. Menyampaikan informasi dasar
Menjelaskan fakta dan eksperimen dengan jelas dan akurat

2. Membuat hal yang sedang dibahas menjadi jelas
Tidak menyebutkan serangkaian fakta tanpa tujuan yang jelas
Mengaitkan hal-hal yang diterangkan rinci dengan poin yang ingin disampaikan
Menyeimbangkan antara contoh spesifik dan prinsip-prinsip umum

3. Membingkai informasi—menempatkannya dalam gambaran yang lebih besar (utuh)
Sebelum menyajikan suatu topik, ia memberikan pengantar tentang topik yang akan dibahas.
Ketika menjelaskan topik, ia mengaitkan potongan-potongan informasi yang diberikan pada hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya dan yang akan disebutkan kemudian..
Sesudah menjelaskan topik tersebut, ia memberikan ringkasan tentang topik yang telah dibahas.

4. Berpindah dari topik ke topik secara terorganisasi.

5. Menggunakan alat Bantu visual yang tepat (papan tulis, overhead projector, slide, komputer, benda model, dsb.) untuk:
Menunjukkan poin-poin yang penting;
Menunjukkan diagram (atau video, model, dsb.) untuk menggambarkan poin-poin yang perlu digambarkan.

6. Menggunakan papan tulis atau alat bantu visual lainnya sedemikian rupa sehingga membuat materi yang dibahas itu menjadi semakin jelas dan memudahkan mahasiswa untuk mencatatnya.
Misalnya, menggunakan alat bantu visual yang cukup besar, tampak jelas, menggunakan warna bilamana perlu, membagikan handout tentang diagram yang rumit, menggambarkan langkah-langkah dalam suatu proses satu demi satu, bukan terus menerus mengubah satu gambar saja.

7. Menjawab pertanyaan dengan baik:
Berusaha mengetahui apa yang sebenarnya ingin diketahui oleh penanya.
Menjawab pertanyaan tersebut secara langsung (to the point)
Tidak menyimpang dari persoalan.
Menunda pertanyaan-pertanyaan yang tidak tepat.
Tidak memandang rendah mahasiswa.
Memastikan bahwa seluruh mahasiswa di kelas itu mendengar baik pertanyaannya maupun jawabannya.

8. Menggunakan istilah-istilah teknis secara tepat:
Menjelaskan istilah-istilah baru.
Tidak menggunakan istilah-istilah teknis kalau memang tidak perlu.
Tidak menggunakan jargon-jargon lab bila tidak tepat.

9. Menjaga mahasiswa tetapi tertarik dan membuat suasana kelas hidup.
Membuat variasi dalam memberikan kuliah dengan cara menjawab pertanyaan, mengubah nada suara, dsb.
Menceriterakan lelucon atau anekdot yang relevan.
Menunjukkan bagaimana materi teknis dalam kuliah itu terkait dengan beberapa topik yang menjadi perhatian masyarakat saat itu.
Berbicara kepada seluruh mahasiswa—tidak hanya membaca catatan kuliah yang telah disiapkan sebelumnya.
Tampak tertarik pada materi yang sedang ia jelaskan, bukan bosan.

10. Memberikan kuliah pada tingkatan yang tepat.
Materi kuliah tidak terlalu sederhana atau terlalu sulit.
Kecepatan menyajikan fakta dan gagasan cukup dapat diterima.

Sumber: http://www.columbia.edu/cu/biology/faculty/mowshowitz/howto_guide/lecturer.html
Strategi Pembelajaran: 10 Cara Belajar yang efektif

Kita setuju bahwa pembelajaran perlu terjadi seumur hidup dan dalam semua segi kehidupan. Masalahnya kemampuan seseorang untuk menyerap dan memiliki pengetahuan yang baru sebenarnya terbatas. Apalagi dalam jaman information overload seperti sekarang, di mana jumlah pengetahuan yang dapat dipelajari sudah melebihi kapasitas manusia untuk menyerapnya.Artinya dengan keterbatasan waktu, tenaga, ingatan dan kemampuan lainnya, kita perlu memberi prioritas pada strategi pembelajaran yang dapat memberi kita hasil yang maksimal dalam waktu yang terbatas. Artikel berikut yang saya ambil dari About.com: Psychology membahas beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk memaksimalkan pembelajaran kita.

a. Pelajari dasar-dasar peningkatan kemampuan ingatan - ada teknik-teknik tertentu yang dapat membantu kita untuk meningkatkan kemampuan mengingat, yang tentu saja akan bergantung pada daya ingat dan cara belajar seseorang. Beberapa hal yang bisa kita pelajari misalnya tehnik mind map, mnemonik dll.

b. Pelajari dan terapkan hal-hal yang baru. Satu cara untuk menjadi pembelajar efektif adalah dengan terus belajar. Dengan mengulangi pembelajaran hal-hal baru dan memprakekkannya, kita sedang membangun jalur jaringan di otak yang akan memperkuat koneksi kita dengan informasi yang baru tersebut

c. Belajar dengan cara yang berbeda. Jelas setiap orang memiliki cara belajar yang berbeda. Namun jika kita mau mempelajari cara belajar yang lain (visual, audio, kinestetik) ataupun metode pembelajaran yang lain, otak akan dapat menaruh informasi tersebut di beberapa tempat yang berbeda, yang akan memudahkan pemanggilan informasi tersebut.

d. Ajarkan apa yang sudah kita pelajari pada orang lain - salah satu cara terbaik untuk mempelajari sesuatu adalah dengan mengajarkannya pada orang lain. Tentunya setelah melewati proses internalisasi dan translasi, di mana kita akan mengajarkan dengan cara dan metode yang cocok dengan cara kita sendiri dan bukan sekedar menjiplak. Menulis blog adalah salah satu cara untuk mengajarkan sesuatu dengan cara yang berbeda kepada orang lain.

e. Gunakan pembelajaran terdahulu untuk mempelajari hal yang baru. Ini disebut pembelajaran relasional, di mana kita akan melibatkan informasi yang baru pada hal-hal yang sudah kita ketahui.

f. Praktekkan – cari pengalaman. Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran adalah dengan mempraktekkannya – dan bukan sekedar mempelajari atau menulis sesuatu tentang informasi tersebut.Praktekkan pengetahuan baru secara rutin!

g. Carilah jawaban dan bukan sekedar mengingat - sebisa mungkin jika kita sedang berusaha mengingat suatu informasi, lebih baik kita melakukan riset untuk mendapatkan jawabannnya. Jika kita terbiasa mengingat suatu informasi, ada kecenderungan kita akan melupakan informasi tersebut di masa depan. Hal ini terjadi karena dengan mengulangi percobaan mengingat, kita sedang merekam aktivitas secara negatif dan bukannya positif dalam ingatan kita.

h. Pahami bagaimana cara terbaik untuk belajar – setiap orang unik, termasuk dalam cara dan strategi pembelajarannya. Semakin kita memahami keunikan, kekuatan dan kelemahan kita, semakin kita dapat belajar secara efektif

i. Gunakan ujian untuk meningkatkan pembelajaran – ujian menolong kita untuk dapat mengingat informasi yang diujikan dalam jangka waktu yang lebih lama

j. Stop multitasking – riset telah memperlihatkan bahwa multitasking sebenarnya membuat pembelajaran menjadi kurang efektif.

sumber :
http://hikmatpembaharuan.wordpress.com/2009/02/18/strategi-pembelajaran-10-cara-belajar-yang-efektif/

tips membuat kulit menjad putih dan bersih

a.Hindari stres
Sudah dibuktikan bahwa orang yang sering mengalami stres kulitnya akan lebih cepat keriput dibandingkan orang yang pintar mengatur emosi dan pikirannya. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghindari stress, seperti menghibur diri, mendekatkan diri kepada Tuhan, berpikir positif dan banyak lagi.

b. Olahraga secara teratur
Dengan berolahraga selain tubuh menjadi sehat kulit pun akan menjadi lebih sehat. Lakukan olahraga ringan secara rutin minimal 2 kali seminggu sesuai kemampuan.

c. Rutin membersihkan wajah
Wajah yang jarang dibersihkan memudahkan munculnya kulit wajah yang tidak sehat. Salah satu akibatnya seperti jerawat. Partikel-partikel debu menghambat pori-pori kulit wajah sehingga pernafasan kulit tidak menjadi optimal. Hal ini juga menghambat keluarnya keringat sehingga dapat menjadi penyakit bagi kulit wajah. Sebaiknya wajah dibersihkan dengan menggunakan susu pembersih secara rutin. Kemudian cuci wajah dengan sabun wajah untuk mengangkat partikel-partikel debu.

d. Facial rutin
4-6 minggu sekali lakukan facial untuk mengangkat sel-sel kulit mati.

e. Konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran
Jenis makanan ini mengandung berbagai macam vitamin seperti vitamin A, B, dan C yang sangat baik bagi kesehatan kulit.

f. Gunakan krim pelindung cahaya matahari
Sun protector dengan SPF 15 sangat baik melindungi kulit dari efek sengatan sinar matahari.

g. Air putih
Konsumsi air putih minimal 8 gelas perhari untuk melancarkan pembuangan racun-racun maupun sisa-sisa hasil metabolisme tubuh. Dengan demikian, kulit akan menjadi lebih sehat dan cerah.

sumber :
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1931305-tips-dan-trik-membuat-kulit/

Tips Cara Memilih Calon Isteri/Istri/Jodoh/Pacar & Kriteria Pemilihan Pasangan Hidup Yang Baik

Menikah alias kawin yang baik hanya dilakukan satu kali seumur hidup dan kita akan terus hidup bersama dengan orang yang kita pilih sebagai isteri kita beserta anak yang mungkin kita hasilkan dari pernikahan itu. Memilih pasangan hidup yang tepat adalah salah satu bagian terpenting dalam hidup dengan banyak aspek dan faktor kriteria pemilihan yang harus dihitung dengan matang. Gadis atau janda semua sama saja di mana anda harus melakukan penjajakan yang cukup sebelum melangkah ke jenjang yang lebih tinggi.

Kesalahan memilih wanita / cewek / perempuan yang kita nikahi akan berdampak buruk pada kualitas hidup kita di masa depan. Cerai adalah pilihan yang sangat buruk yang bisa diambil ketika semua cara dan upaya telah dicoba untuk membuat hubungan menjadi baik tidak berhasil dan dapat membahayakan jika terus dibiarkan.

Pacaran merupakan salah satu upaya untuk menemukan pasangan hidup yang tepat. Pacaran yang baik tidak melakukan apa yang boleh dilakukan pasangan yang sudah menikah. Melakukan hubungan suami istri yang tidak semestinya justru akan berdampak buruk pada hubungan setelah menikah maupun hubungan setelah menikah dengan gadis lain.

Berikut ini adalah Kriteria Pemilihan Calon Isteri Yang Baik :

1. Saling Jujur / Tidak Suka Bohong, Cinta Dan Setia

Mana ada orang yang suka dibohongi. Pilih wanita yang dapat dipegang kata-katanya dan hanya akan berbohong untuk kepentingan keluarga yang positif. Jika suka bohong anda akan dibuat pusing sama istri anda kelak. Wanita yang setia pada anda akan selalu mencintai anda dan akan selalu berada di samping anda ke mana pun anda pergi dan dalam kondisi apa pun. Cinta juga menjadi yang sangat penting, karena cinta adalah modal dasar dari hubungan suami istri yang baik dan sebaiknya sudah ada sejak status masih pacaran.

2. Penampilan Menarik

Sebaiknya anda mencari perempuan yang dari fisik anda suka namun bukan hasil permak atau dandan tebal. Menarik tidak harus selalu cantik, cakep, ayu, menor, seksi, imut, manis dan sebagainya, tetapi yang tidak membuat anda benci jika melihatnya. Sebisa mungkin cari yang jika anda prediksi puluhan tahun mendatang dapat tetap dapat membuat anda tersenyum bahagia ketika memandang wajahnya. Jangan lupa dengan penampilan anda sendiri ketika sudah menikah. Jangan buat si dia ilfil dan jadi benci sama anda.

3. Taat Ibadah

Ini hal yang penting bagi masa depan keluarga anda. Anak-anak anda nanti akan dibimbing lebih banyak oleh sang ibu. Jika ibunya ugal-ugalan nggak bener kelakuannya, maka bisa ditiru oleh anak. Cari wanita shalihah / solehah yang dapat mendidik anak-anak menjadi manusia yang berakhlak soleh dan mempengaruhi anda untuk beribadah lebih baik lagi.

4. Pandai / Pintar

Jangan mencari jodoh gadis kampung atau cewek kota yang memiliki intelegensia di bawah rata-rata. Penampilan hanya luar saja yang cuma enak dalam urusan ranjang serta bisa selalu kita atur dan mungkin bisa kita bobongi, selingkuh di belakangnya, menikah lagi / kawin lagi, dll. Akan tetapi wanita yang bodoh tidak akan mampu membantu mencari solusi pada saat-saat diperlukan dan mungkin akan terkekang selama hidup dengan kita karena harus selalu menurut pada sang suami. Istri yang pintar bisa membantu mengatur rumah tangga dan mungkin bisa juga membantu finansial / keuangan keluarga dengan melakuka usaha sampingan atau bekerja.

5. Tidak Materialistis / Bukan Cewe Matre

Cewe matre ke laut aje emang bener itu lagu. Jangan cuma cari cewek dari cantiknya saja, tapi dari hatinya. Sebanyak apa pun uang yang kita dapat dari bekerja tidak akan cukup untuk menghidupi seorang isteri matre tidak tahu diuntung. Bisa jadi ketika anda sudah tidak punya uang dan pekerjaan layak anda akan ditinggalkan sendiri begitu saja bersama anak-anak.

6. Kalem / Emosi Stabil Rendah Dan Dapat Menghibur

Istri yang murah senyum, lemah lembut, tidak suka marah dan tidak mudah stres menghadapi problema hidup adalah istri yang baik. Sebelum kawin dan selama berpacaran anda wajib melakukan pengamatan emosional, sikap dan perilaku. Jika pacar anda gampang sekali marah meledak-ledak dan tidak bisa diubah sebaiknya tinggalkan saja. Hidup dimarahi isteri terus-menerus akan membuat anda menderita. Istri yang baik adalah istr yang bisa menghibur di kala suka dan duka dalam berbagai kondisi baik terhadap suami maupun terhadap anak. Pilih juga yang mencintai keluarganya dan keluarga kita masing-masing.

7. Sehat Jasmani Dan Rohani

Pilihlah yang dari segi fisik dan mental / jasmani dan rohani yang sehat wal'afiat. Pilih yang sehat, cerah, gesit, kuat, dan tidak mudah sakit. Dari segi kesuburan pun juga penting jika anda ingin punya keturunan. Jika belum yakin maka sebaiknya anda melakukan pemeriksaan kesehatan berdua saat pranikah. Perhatikan pula keluarganya apakah ada yang punya riwayat penyakit yang dapat menurun dan bisa berakibat fatal. Terkadang suatu penyakit dapat diturunkan ke anak dan atau cucu.

8. Dapat Dikontrol Dan Mengontrol

Di saat isteri melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan yang kita inginkan, berbicaralah dengan baik tanpa emosi bahwa sebaiknya si istri melakukan apa yang kita inginkan beserta alasannya. Begitu juga sebaliknya, di mana kita dapat dikritik isteri pada sikap dan perilaku kita secara kekeluargaan dan baik-baik. Untuk melakukan hal ini diperlukan adanya kesamaan tingkatan atau derajat di mana suami dan isti sama-sama dalam satu tim kepemimpinan yang solid. Bukan hanya suami saja yang jadi pemimpin dan istri cuma manut-manut saja. Umumnya untuk dapat tipe cewek semacam ini adalah yang umur sepantar dan sama-sama pintar.

9. Persetujuan Orang Tua, Keluarga, Teman Dan Sebagainya

Hubungan suami isteri harus didukung oleh orang-oang yang ada di sekitar kita mulai dari orang tua, mertua, teman, kerabat, saudara, teman, tetangga, teman kantor, dan lain-lain. Pernikahan yang emsional tanpa dukungan orang dekat dapat berdampak buruk bagi hubungan di masa mendatang. Yang jelas jika belum mendapat persetujuan, anda harus dapat berbicara dengan baik untuk membela argumentasi anda.

Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan untuk saat ini pada situs Organisasi.Org ini, kurang lebih mohon maaf dan terima kasih.

sumber :
http://google.com/organisasi.org/tips-cara-memilih-calon-isteri-istri-jodoh-pacar-kriteria-pemilihan-pasangan-hidup-yang-baik/

cara menuju sukses

1. Pilihlah sebuah kutipan yang bernada positif setiap minggunya dan tulislah kutipan tadi pada selembar kartu berukuran 3 x 5. bawalah kartu tadi setiap hari selama seminggu. Baca dan camkanlah kutipan tadi secara berkala dalam sehari dan jadikan afirmasi, misalnya di meja kerja Anda, di dashboard mobil, atau di cermin kamar mandi. Jadikanlah setiap kutipan tersebut bagian pemikiran Anda selama seminggu itu.
Contoh :
“Seorang pemimpin yang baik adalah yang bisa membesarkan semangat dan harapan-harapan kepada anak buahnya.” (Napoleon Bonaparte). “Hari ini saya ingin menolong orang sebanyak mungkin” (Harry Bullis)

2. Pilihlah seseorang yang dalam hidup Anda yang Anda anggap berpikiran negatif. Cobalah cari hal-hal yang positif dalam diri orang itu dan ubahlah pikiran-pikiran negatif Anda mengenai orang tersebut dengan hal-hal positif tadi. Sebagai orang beragama, tolong doakan pula orang tersebut dengan hal-hal positif tadi dan mohonlah agar Tuhan menolongnya.

3. Pilih satu hari istimewa dalam seminggu dan jadikanlah hari itu sebagai “hari 10″. Bangunlah pada pagi hari dan yakinlah bahwa setiap orang yang akan Anda temui bernilai “10″, dan perlakukanlah mereka secara demikian. Anda pasti akan heran sendiri melihat tanggapan yang akan Anda peroleh dari orang-orang yang selama ini Anda anggap remeh.

4. Tandai suatu hari dalam seminggu sebagai “hari berpikiran positif.” Hapuslah kata-kata “tidak dapat,” “tidak pernah,” atau kata-kata lain yang senada, usahakan agar Anda menemukan cara untuk mengatakan apa yang bisa Anda lakukan.

5. Paling tidak sekali dalam seminggu, carilah suatu kesempatan untuk bisa memberi kepada orang lain dengan tulus. Lakukanlah suatu yang khusus pada suami/istri ataupun anak-anak Anda. Berbuatlah suatu kebaikan pada seseorang yang belum Anda kenal.

Siapa yang ingin sukses ?

Kuncinya jangan pernah sekali-kali berpikiran negatif !
Buang jauh-jauh hal-hal negatif; juga kalimat-kalimat negatif dari pikiran Anda !

sumber :
http://arifperdana.wordpress.com/2007/01/31/tips-menuju-sukses/

12 Tips cara untuk membangun sikap menjadi lebih Positif

12 Tips cara untuk membangun sikap menjadi lebih Positif, antara lain :

1. kamu bisa memilih bersikap Optimis.
Orang yang pesimis itu focus kepada yang negative (seperti memandang segelas air sebagai setengah kosong/air yang sudah tak ada). Sedangkan yang optimis focus memandang yang positif (seperti memandang segelas air sebagai setengah penuh) Siapakan yang lebih baik cara pandangnya? Siapakah yang lebih mungkin bahagia, lebih yakin dan lebih pasti?

2. Kamu bisa memilih menerima segalanya apa adanya
Ini tidaklah berarti bahwa kamu menjadi tak semangat dan menyerah. Artinya kamu tidak bergumul, merengek, dan memebenturkan kepalamu ke tembok ketika segalanya tidak beres. Sebenarnya perilaku yang menjadikan kamu korban yang tiada berdaya (yang memakanmu itulah yang menambah beban atas semangatmu). “Terimalah segalanya apa adanya, bukan seperti yang kamu angankan saat ini. Masa lalu sudah lewat, masa depan masih misteri dan saat inilah karunia, itulah sebabnya saat ini disebut “present = hadiah”. Oleh karenanya saat ini pergunakanlah sebaik – sebaiknya.

3. Kamu bisa memilih cepat pulih
Mengembangkan sikap – sikap positif tidaklah berarti bahwa kamu tidak akan pernah mengalami kepedihan, penderitaan, atau kekecewaan. Selain itu, mengembangkan sikap – sikap positip tidaklah berarti kamu seharusnya mengabaikan masalah. Masalahpun selalu mempunyai sisi sebaliknya. Kalau kamu gagal dalam ujian, belajarlah lebih giat lagi atau cari pembimbing. Kalau kamu kehilangan teman, perbaikilah persahabatan tersebut, atau mencari teman baru. Kalau kamu tidak suka penampilanmu, kembangkanlah kepribadian kamu yang fantastis.

4. Kamu bisa memilih cerita
Mulailah dengan menolak hal – hal yang suram, sungginglah senyum. Kalau kamu melontarkan kata – kata yang positif, prmikiran – pemikiran yang positif, dan perasaan – perasaan yang positif, maka orang – orang (serta hal – hal) yang positif akan tertarik kepadamu.

5. Kamu bisa memilih bersikap antusias.
Sambutlah setiap harinya dengan semangat. Laksanakanlah tugas – tugasmu dengan penuh semangat. Semakin kamu bersemangat, maka semakin orang – orang disekelilingmu punmerasa dan bersikap demikian, “Semangatlah…..!”

6. Kamu bisa memilih lebih peka.
Kalau kamu lebih peka terhadap masalah – masalah potensial, maka kamu bisa lebih siap menghadapinya dan bahkan mengelak. Kamu juga bisa peka terhadap pengalaman – pengalaman positif. Misal, bila kamu dengar pengumuman tentang uji coba tim atau klub baru, maka catatlah waktu dan tempatnya dan berencanalah mengikutinya, kamu akan memperoleh sesuatu hal yang baru.

7. kamu bisa memilih humor.
Kalau kamu melakukan sesuatu yang konyol (semua orangpun pernah) jangan melewatkan peluang untuk menertawakan diri sendiri. Itulah salah Satu sukacita besar kehidupan. Kalau kamu banyak tertawa, kamu akan sehat. Tawa itu mengeluarkan kimiawi tertentu dalam tubuhmu yang merangsangmu dan dapat memebantumu bertumbuh dengan sehat. Humor dan tertawa itu sehat.

8. Kamu bisa memilih sportif
Sportif artinya menerima kekalahan dengan positif sambil tersenyum, menjabat tangan sang pemenang, tidak menyalajkan orang lain taua keadaan atas kekalahan itu. Sikap ini bisa memenangkan teman seandainyapun kamu tidak memenangkan pertandingan atau kompetisinya. “Sportif” berarti pula tidak perlu mengejek yang kalah ketika kamu menang.

9. Kamu bisa memilih rendah hati
Kalau kamu benar benar berkepentingan terhadap sesame, mereka akan melihat kualitas baikmu seandainyapun kamu tidak mengiklankannya. Mereka tidak akan merasa bahwa kamu berusaha memanipulasi mereka, berbuatlah untuk sesama karena Tuhanmu

10. Kamu bisa memilih bersyukur
Renungkanlah : Mungkin banyak sekali yang bisa kamu syukuri. Rasa syukur membuatmu tersenyum. Itu membuatmu senang dengan kehidupanmu. Dan orang lain pun senang di dekatmu. Bersyukur bisa memberikan ketenangan bagi dirimu.

11. kamu bisa memilih beriman
Bagi sementara orang, ini berarti percaya kepada Allah Yang Maha Kuasa atau kuas yang lebih tinggi lainnya. Beriman artinya percaya bahwa segalanya akan beres bagimu dan bahwa kamu bisa membereskan segalanya sendiri. Kalau kamu perkirakan akan gagal, mungkin mencapai sasaranmu.

12. Kamu bisa memilih berpengharapan
Pengharapan mungkin merupakan sikap positifmu yang terpenting dasar bagi segala sikap poritif lainnya. Apakah yang kamu harapkan? Apa sajakah impianmu?Apa sajakah ambisimu? Maksudmu dalam kehidupan ini? Kalau kamu mau mempertimbangkan pertanyaan – pertanyaan tersebut kamu sudah menjadi individu yang berpengharapan. “Pengharapan adalah sesuatu yang bersayap – Yang hingga pada Jiwa – Dan bersenandung tanpa kata – Dan tidak pernah berhenti – sama sekali.

“Semoga harapanmu tercapai dan mulialah dari hari ini”
Tulisan ini di sunting dan diedit oleh Moh. Ghozy, Konselor Lembaga Konsultasi “Mitra Remaja” dari Buku “What Do You Stand For”, diterjemahkan dengan judul “Character Building Untuk Remaja”, Barbara A. Lewis, 2004

sumber :
http://www.google.com/bk3sjatim.org/?p=149

MENGEMBANGKAN CARA BERPIKIR POSITIF

Kita semakin menyadari sekarang jika berpikir positif dan berhenti mengkhawatirkan segala sesuatu adalah sesuatu yang penting kita lakukan dalam meraih suatu kerberhasilan, baik untuk menjadi pemimpin atau saat kita memimpin. Oleh karena itu, latihlah diri Anda untuk terus berpikir positif.

Berikut ini ada beberapa tips untuk mengembangkan cara berpikir positif.

a. Selalu gunakan kata-kata yang positif saat Anda berpikir dan berbicara. Gunakan kata-kata seperti "Tuhan pasti memampukanku", "Dengan pertolongan Tuhan, aku pasti bisa melakukannya", dll..

b. Biarkan pikiran Anda dipenuhi dengan kebahagiaan, kekuatan, dan keberhasilan. Apa pun situasi yang Anda hadapi, carilah dan isilah pikiran Anda dengan sisi positif dari situasi tersebut. Dalam segala sesuatu, sisi positif dan negatif selalu ada. Seburuk apa pun situasi yang Anda alami, pasti ada sisi positif yang terkandung dalam situasi itu. Mungkin sulit untuk melihat sisi positif dari apa yang Anda alami, tapi cobalah lihat lebih dalam, sisi positif itu pasti ada.

c. Cobalah untuk menghilangkan dan mengabaikan pikiran yang negatif. Gantikan pikiran yang negatif dengan pikiran-pikiran yang membangun. Ganti pikiran: "saya tidak bisa melakukan hal ini" dengan "saya bisa melakukan hal ini dengan lebih baik setiap saat saya memohon penyertaan Tuhan dan mencoba melakukannya".

d. Sebelum melakukan sesuatu, jangan bayangkan sebuah kegagalan, tapi bayangkanlah keberhasilan yang Anda akan dapat setelah melakukan sesuatu hal tersebut. Jika Anda membayangkannya dengan sungguh-sungguh dan penuh iman, Anda akan terheran-heran dengan apa yang terjadi nantinya.

e. Cobalah untuk tidak memikirkan sesuatu secara berlebihan. Sering kali kita terjebak untuk terlalu banyak berpikir dan menghabiskan banyak waktu untuk menimbang-nimbang atau memikirkan apa yang orang lain mungkin pikirkan tentang diri kita. Hal itu akan membuat Anda tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik Anda.

f. Penuhi pikiran Anda dengan talenta-talenta anugerah Tuhan yang Anda miliki. Jangan biarkan pikiran Anda dipenuhi dengan kelemahan-kelemahan yang mungkin Anda miliki. Dengan memikirkan setiap talenta yang Anda miliki, nantinya Anda akan semakin mengenali kemampuan Anda yang membedakan Anda dari orang lain. Jadikan cara berpikir yang demikian itu sebagai topi Anda. Jangan pakai "topi pikiran negatif".

g. Bergaullah dengan orang-orang yang berpikir positif. Pikiran yang positif itu seperti penyakit menular. Jika Anda berada di dekat orang-orang yang pikirannya dipenuhi kebahagiaan dan keoptimisan, Anda akan secara otomatis dipengaruhi oleh cara berpikir mereka yang positif.

h. Bacalah buku-buku yang membangkitkan inspirasi -- setidaknya satu halaman setiap harinya. Buku-buku inspiratif seperti itu akan membantu Anda untuk dapat berpikir positif.

i. Biasakan untuk selalu duduk dan berjalan dengan punggung tegak. Kebiasaan seperti itu akan membantu meningkatkan rasa percaya diri dan kekuatan yang ada dalam diri Anda.

j. Berjalan, berenang, atau berolahragalah. Hal-hal tersebut akan membantu Anda untuk mengembangkan pikiran dan sikap yang lebih positif.

sumber :
http://sabda.org/lead/mengembangkan_cara_berpikir_positif

tips pacaran yang sehat

Tidak bisa kita pungkiri bahwa remaja –remaja di Indonesia beberapa tahun blakang mulai tidak mengindahkan nilai moral dan sopan santun dalam berpacaran. Hal ini bisa kita lihat dengan terungkapnya beberapa kasus pornografi yang melibatkan pelajar Indonesia, Oleh karena itu, saya ingin sekali memberikan tips agar pacaran menjadi sehat dan hal – hal berbau pornogafi dikalangan remaja ini tidak terulang lagi.

Tips No. 1 : Sering Olahraga bersama pasangan.
Ajak lah pasangan kamu rutin ber Olahraga, seperti jogging bareng di hari minggu pagi di lapangan terdekat. Cukup 2 jam dalam satu minggu, Dijamin tubuh akan menjadi SEHAAATT!!

Tips No. 2 : Sering makan buah-buahan dan sayuran
Seringlah makan buah dan sayuran bersama-sama, buah dan sayuran berfungsi untuk menyehatkan pencernaan. Jangan terlalu sering nge –date makan bakso ato siomay karena jika terlalu sering bisa mengganggu pencernaan.

Tips No. 3 : Sering bersih kamar kos /kontrakan
Tempat kos adalah tempat yang sering menjadi sumber ketidak sehatan dalam berpacaran, karna lemahnya Kontrol oleh keluarga, oleh karena itu ajaklah pasangan anda untuk selalu menjaga kebersihan kamar kos dan kamar mandi, jangan suka buang sampah sembarangan karena itu tidak sehattt,,,

Tips No. 4 : Tidur tepat waktu

Tidur tepat waktu sangat penting dalam membuat kamu atau pasangan kamu menjadi sehat. Karena jika sering begadang mengakibatkan tubuh menjadi lemas dan lesu. Namun hal Ini susah dilakukan oleh anak muda kita, tapi percayalah bahwa kalian bisa melakukannya. Caranya adalah kamu jangan pacaran mulai jam 8 malam karna akan membuat kamu pulang ngapel jam 11-an, kamu bisa datang jam 4 sore, dan pasti pas magrib disuruh pulang ama keluarganya si Do’i

Tips No. 5 : Sering berdoa kepada tuhan agar selalu diberikan kesehatan
Setelah kamu menerapkan tips-tips diatas ingatlah Kita manusia hanya bisa berusaha dan tetap tuhan yang menentukan. Ajaklah pasangan kamu untuk selalu berdoa di setiap kesempatan untuk selalu diberikan kesehatan, Aminn…

Tips No. 6 : and last, but not least.., safety first!

sumber :
http://cumikecap.wordpress.com/2009/03/04/tips-pacaran-yang-sehat/

kriteria pacaran sehat

Pacaran yang ”sehat” adalah pacaran yang memenuhi kriteria ”sehat”, baik sehat fisik, sehat psikis, sehat sosial, maupun sehat seksual .

a. Sehat fisik. Pacaran dikatakan sehat secara fisik jika dalam aktivitas berpacaran tersebut tidak ditemui adanya kekerasan secara fisik. Nah, itu berarti bahwa walaupun remaja putra secara fisik memang lebih kuat dari remaja putri, bukan berarti remaja putra dapat seenaknya menindas ataupun memanipulasi remaja putri secara fisik.

b. Sehat psikis. Pacaran dikatakan sehat secara psikis, jika sepasang individu yang menjalaninya mampu saling berempati serta mengungkapkan dan mengendalikan emosinya dengan baik, saling percaya, saling menghargai, dan saling menghormati. Dengan demikian, hubungan di antara keduanya menjadi lebih nyaman, saling pengertian, dan juga ada keterbukaan.

c. Sehat sosial. Pacaran dikatakan sehat secara sosial jika aktivitas berpacaran tersebut tidak bersifat saling mengikat atau mengisolasi pasangan. Artinya, walaupun remaja putra dan putri terikat dalam komitmen pacaran, namun hubungan sosial masing-masing mereka dengan individu lain tetap harus dijaga dan sebaiknya remaja putra atau putri tidak hanya terfokus pada pacar atau pasangannya saja.

d. Sehat seksual. Kemudian, pacaran juga harus sehat secara seksual. Secara biologis, kaum remaja mengalami perkembangan dan kematangan seks. Tanpa disadari, pacaran juga mempengaruhi kehidupan seksual seseorang. Kedekatan secara fisik dapat mendorong keinginan untuk melakukan kontak fisik yang lebih jauh. Jika hal itu diteruskan dan tidak terkontrol, maka dapat menimbulkan hal-hal yang sangat berisiko. Karena adanya resiko yang harus ditanggung akibat tindak seksual yang mereka lakukan, maka aktivitas percaran yang mereka lakukan tidak lagi disebut sebagai pacaran yang ”sehat”.

segala sesuatu yang kita lakukan haruslah memiliki dasar dan tujuan yang jelas. Dalam berpacaran, mungkin saja kita menemukan perbedaan prinsip, khususnya tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Hal itu adalah wajar, asalkan tetap saling menghargai. Setiap orang, khususnya remaja, mempunyai hak untuk bicara secara terbuka, termasuk mengungkapkan prinsipnya masing-masing.

sumber :
http://id.shvoong.com/social-sciences/1829738-pacaran-sehat-itu-seperti-apa/
Mengungkapkan prinsip yang kita pegang akan berpengaruh pada penerimaan orang lain. Maksud dan keinginan kita akan sulit diterima dan dimengerti orang lain kalau kita tidak tahu bagaimana mengomunikasikannya dengan baik. Intinya, kita juga harus mengerti atau memahami bagaimana cara berkomunikasi yang baik.

bentuk perawatan untuk mengatasi PMS

Ada beberapa jenis perawatan yang dapat Anda jalani untuk mengatasi sindrom pra-menstruasi:

1. Mengkonsumsi pil kontrasepsi oral.
2. Obat anticemas, seperti Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs), yang dapat digunakan setiap hari atau selama 14 hari sebelum menstruasi.
3. Obat nyeri over-the-counter (OTC), yaitu obat-obatan penghilang nyeri seperti asam asetilsalisilat, asetaminofen, dan obat antiinflamasi nonsteroid. Obat-obatan ini dapat membantu menyembuhkan gejala fisik yang sifatnya sedang, seperti nyeri otot atau sakit kepala.
4. Melakukan diet, seperti mengurangi kafein (mengurangi rasa tertekan, mudah tersinggung, dan gelisah); garam, termasuk kandungan sodium pada makanan kemasan (mengurangi kembung); mengkonsumsi lebih banyak karbohidrat kompleks dan serat, seperti roti gandum, pasta, sereal, buah dan sayuran; menambah asupan protein pada menu makanan; mengkonsumsi makanan kaya vitamin dan mineral, atau mengkonsumsi suplemen vitamin dan mineral; mengurangi gula dan lemak (meningkatkan energi dan menstabilkan mood), dan menghentikan konsumsi alkohol.

sumber : http://female.kompas.com/read/xml/2009/02/04/15460062/mengatasinyeridangejalapmslain

bagaimana mengetahui bahwa anda penderita PMS atau PMDD ??

Bila Anda sudah merasakan satu saja gejala fisik, dan satu gejala emosional, selama tiga kali masa menstruasi berturut-turut, maka Anda sudah dapat dikatakan menderita PMS. Sedangkan Anda akan dianggap menderita PMDD jika sedikitnya mengalami lima gejala fisik (termasuk di dalamnya satu gejala emosional) selama 12 bulan terakhir. Meskipun begitu, Anda memutuskan untuk melanjutkan aktivitas, meskipun sambil meringis dan memasang muka cemberut sepanjang hari. Suami, anak-anak, dan rekan sekerja terpaksa rela menjadi bahan amukan Anda. Bersyukur lah karena Anda memiliki keluarga dan teman-teman yang memahami Anda sepenuhnya!

Sebenarnya Anda tidak sendiri. Di Asia Pasifik, 63% penderita PMS tidak pernah memeriksakan diri ke dokter karena menganggap bahwa PMS dan PMDD adahal sesuatu yang wajar dan harus dijalani. Padahal jika menyempatkan diri untuk berkonsultasi ke dokter, Anda bisa mengetahui tingkat keparahan penyakit PMS Anda, dan memperoleh perawatan yang paling sesuai dengan kondisi Anda.

sumber : http://female.kompas.com/read/xml/2009/02/04/15460062/mengatasinyeridangejalapmslain

PMS pada wanita

PMS memang kumpulan gejala akibat perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus saat ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) dan haid. Sindrom itu akan menghilang pada saat menstruasi dimulai sampai beberapa hari setelah selesai haid.
Penyebab munculnya sindrom ini memang belum jelas. Beberapa teori menyebutkan antara lain karena faktor hormonal yakni ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron. Teori lain bilang, karena hormon estrogen yang berlebihan. Para peneliti melaporkan, salah satu kemungkinan yang kini sedang diselidiki adalah adanya perbedaan genetik pada sensitivitas reseptor dan sistem pembawa pesan yang menyampaikan pengeluaran hormon seks dalam sel. Kemungkinan lain, itu berhubungan dengan gangguan perasaan, faktor kejiwaan, masalah sosial, atau fungsi serotonin yang dialami penderita.

Sindrom ini biasanya lebih mudah terjadi pada wanita yang lebih peka terhadap perubahan hormonal dalam siklus haid. Akan tetapi ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya PMS. Pertama, wanita yang pernah melahirkan (PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima). Kedua, status perkawinan (wanita yang sudah menikah lebih banyak mengalami PMS dibandingkan yang belum). Ketiga, usia (PMS semakin sering dan mengganggu dengan bertambahnya usia, terutama antara usia 30 - 45 tahun). Keempat, stres (faktor stres memperberat gangguan PMS).

Kelima, diet (faktor kebiasaan makan seperti tinggi gula, garam, kopi, teh, coklat, minuman bersoda, produk susu, makanan olahan, memperberat gejala PMS). Keenam, kekurangan zat-zat gizi seperti kurang vitamin B (terutama B6), vitamin E, vitamin C, magnesium, zat besi, seng, mangan, asam lemak linoleat. Kebiasaan merokok dan minum alkohol juga dapat memperberat gejala PMS. Ketujuh, kegiatan fisik (kurang berolahraga dan aktivitas fisik menyebabkan semakin beratnya PMS).

sumber : www.google.com