1. Menyampaikan informasi dasar
Menjelaskan fakta dan eksperimen dengan jelas dan akurat
2. Membuat hal yang sedang dibahas menjadi jelas
Tidak menyebutkan serangkaian fakta tanpa tujuan yang jelas
Mengaitkan hal-hal yang diterangkan rinci dengan poin yang ingin disampaikan
Menyeimbangkan antara contoh spesifik dan prinsip-prinsip umum
3. Membingkai informasi—menempatkannya dalam gambaran yang lebih besar (utuh)
Sebelum menyajikan suatu topik, ia memberikan pengantar tentang topik yang akan dibahas.
Ketika menjelaskan topik, ia mengaitkan potongan-potongan informasi yang diberikan pada hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya dan yang akan disebutkan kemudian..
Sesudah menjelaskan topik tersebut, ia memberikan ringkasan tentang topik yang telah dibahas.
4. Berpindah dari topik ke topik secara terorganisasi.
5. Menggunakan alat Bantu visual yang tepat (papan tulis, overhead projector, slide, komputer, benda model, dsb.) untuk:
Menunjukkan poin-poin yang penting;
Menunjukkan diagram (atau video, model, dsb.) untuk menggambarkan poin-poin yang perlu digambarkan.
6. Menggunakan papan tulis atau alat bantu visual lainnya sedemikian rupa sehingga membuat materi yang dibahas itu menjadi semakin jelas dan memudahkan mahasiswa untuk mencatatnya.
Misalnya, menggunakan alat bantu visual yang cukup besar, tampak jelas, menggunakan warna bilamana perlu, membagikan handout tentang diagram yang rumit, menggambarkan langkah-langkah dalam suatu proses satu demi satu, bukan terus menerus mengubah satu gambar saja.
7. Menjawab pertanyaan dengan baik:
Berusaha mengetahui apa yang sebenarnya ingin diketahui oleh penanya.
Menjawab pertanyaan tersebut secara langsung (to the point)
Tidak menyimpang dari persoalan.
Menunda pertanyaan-pertanyaan yang tidak tepat.
Tidak memandang rendah mahasiswa.
Memastikan bahwa seluruh mahasiswa di kelas itu mendengar baik pertanyaannya maupun jawabannya.
8. Menggunakan istilah-istilah teknis secara tepat:
Menjelaskan istilah-istilah baru.
Tidak menggunakan istilah-istilah teknis kalau memang tidak perlu.
Tidak menggunakan jargon-jargon lab bila tidak tepat.
9. Menjaga mahasiswa tetapi tertarik dan membuat suasana kelas hidup.
Membuat variasi dalam memberikan kuliah dengan cara menjawab pertanyaan, mengubah nada suara, dsb.
Menceriterakan lelucon atau anekdot yang relevan.
Menunjukkan bagaimana materi teknis dalam kuliah itu terkait dengan beberapa topik yang menjadi perhatian masyarakat saat itu.
Berbicara kepada seluruh mahasiswa—tidak hanya membaca catatan kuliah yang telah disiapkan sebelumnya.
Tampak tertarik pada materi yang sedang ia jelaskan, bukan bosan.
10. Memberikan kuliah pada tingkatan yang tepat.
Materi kuliah tidak terlalu sederhana atau terlalu sulit.
Kecepatan menyajikan fakta dan gagasan cukup dapat diterima.
Sumber: http://www.columbia.edu/cu/biology/faculty/mowshowitz/howto_guide/lecturer.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar