Rabu, 11 Mei 2011

Scopa desain metode kerja

Scopa desain metode kerja

Pengukuran kerja; memberikan pembelajaran praktis bagaimana menetapkan metode kerja, menetapkan performans rating, membuat peta proses, membuat peta kerja, melaksanakan pengukuran kerja dengan metode stop watch dan metode sampling kerja. Perancangan sistem kerja memberikan pembelajaran praktis sebagaimana merancang metode kerja, merancang stasiun kerja, merancang panel kontrol, merancang produk dan lain-lain sesuaim prisnsip kerja dan kondisi faal manusia, merancang sistem kerja, merancang komunikasi suara dll sesuai dengan prinsip kerja dan kondisi faal manusia. Aplikasi ergonomi dalam desain sistem kerja memberikan peranan penting dalam meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya: desain sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada sistem kerangka dan otot manusia. Desain stasiun kerja untuk alat peraga visual display, untuk mengurangi ketidaknyamanan visual dan postur kerja. Desain perkakas kerja untuk mengurangi kelelahan kerja. Desain peletakan instrumen dan sistem pengendali agar didapat optimasi dalam proses transfer informasi sehingga dihasilkan suatu respon yang cepat dengan meminimumkan resiko kesalahan, dan meningkatkan efisiensi kerja dan hilangnya resiko kesehatan akibat metode kerja yang kurang tepat.
Peran ergonomi dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
1. Perancangan produk.
2. Meningkatkan keselamatan dan higiene kerja.
3. Meningkatkan produktivitas kerja.

Sasaran dari Ergonomi yaitu meningkatkan para pengguna agar dapat mencapai prestasi kerja yang tinggi dalam kondisi yang nyaman, aman dan tenteram. Adapun lingkup kajian Ergonomi dapat dikelompokkan dalam 4 bidang lingkup kajian, yaitu :

1. Display.
Display adalah alat yang menyajikan informasi tentang lingkungan yang dikomunikasikan dalam bentuk tanda-tanda atau lambang-lambang.
2. Kekuatan fisik manusia (Fisiologi).
Penelitian ini mencakup mengukur kekuatan/daya fisik manusia ketika bekerja dan mempelajari bagaimana cara kerja serta peralatan harus dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika melakukan aktifitas tersebut.
3. Ukuran/dimensi dari tempat kerja (antropometri).
Penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan ukuran tempat kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh manusia, dipelajari dalam antropometri.
4. Lingkungan fisik.
Penelitian ini berkenaan dengan perancangan kondisi lingkungan fisik dari ruangan dan fasilitas-fasilitas dimana manusia bekerja.
Contoh ergonomi dalam kehidupan manusia sehari-hari, misalnya :
Dalam penggunaan komputer tidak bisa dilepaskan dari penggunaan keyboard atau papan ketik. Untuk itu, penting bagi pengguna untuk memastikan papan ketik yang digunakan terasa nyaman. Sebaiknya ukuran tombol-tombol pada papan ketik tidak terlalu kecil dan ada jarak memadai sehingga antara satu tombol dan tombol lainnya tidak tampak sesak.
Dalam mengangkat beban berat yang terletak di lantai ,sebaiknya kita memperhatikan posisi kita saat mengambil barang tersebut. Sebaiknya kita mengambilnya dengan posisi jongkok. Daripada kita mengambilnya dengan posisi berdiri. Itu akan membuat kita semakin lelah dalam mengambil barang tersebut. Karena beban akan menumpuk di pinggul .
Untuk ibu rumah tangga, saat ini sudah tersedia peralatan rumah tangga yang membantu meringankan beban pekerjaan . Tadinya, ibu rumah tangga mencuci dengan cara dikucek dan menggunakan papan penggilesan. sekarang, tidak perlu lelah mencuci karena sudah tersedia mesin cuci untuk membantu meringan kan pekerjaannya .Peralatan dapur pun sudah dibuat seergonomis mungkin.
Adapun aspek psikologis yang ditimbulkan dari ergonomi itu sendiri. Orang akan menjadi lebih nyaman dalam melakukan pekerjaannya, selain itu orang tidak akan merasa lelah dengan pekerjaannya itu, dengan begitu perasaan orang tersebut akan merasa senang dan dapat lebih berpikir jernih dalam menghasilkan ide-ide baru untuk perkembangan usahanya dalam kehidupan sehari-hari.

Diposkan oleh wida siagian

2 komentar: