Rasa marah, kesal, sedih atau gembira adalah hal yang wajar yang tentunya sering dialami remaja meskipun tidak setiap saat. Pengungkapan emosi itu ada juga aturannya. Supaya bisa mengekspresikan emosi secara tepat, remaja perlu pengendalian emosi. Akan tetapi, pengendalian emosi ini bukan merupakan upaya untuk menekan atau menghilangkan emosi melainkan:
a. Belajar menghadapi situasi dengan sikap rasional
b. Belajar mengenali emosi dan menghindari dari penafsiran yang berlebihan terhadap situasi yang dapat menimbulkan respon emosional. Untuk dapat menanfsirkan yang obyektif, coba tanya pendapat beberapa orang tentang situasi tersebut.
c. Bagaimana memberikan respon terhadap situasi tersebut dengan pikiran maupun emosi yang tidak berlebihan atau proporsional, sesuai dengan situasinya, serta dengan cara yang dapat diterima oleh lingkungan social.
d. Belajar mengenal, menerima, dan mngekspresikan emosi positif (senang, sayang, atau bahagia dan negative (khawatir, sedih, atau marah)
Kegagalan pengendalian emosi biasanya terjadi karena remaja kurang mau bersusah payah menilai sesuatu dengan kepala dingin. Bawaannya main perasaan. Kegagalan mengekspresikan emosi juga karena kurang mengenal perasaan dan emosi sendiri sehingga jadi “salah kaprah” dalam mengekspresikannya.
Karena itu, keterampilan mengelola emosi sangatlah perlu agar dalam proses kehidupan remaja bisa lebih sehat secara emosional. Keterampilan mengelola emosi misalnya sebagai berikut:
a. Mampu mengenali perasaan yang muncul
b. Mampu mengemukakan perasaan dan dapat menilai kadar perasaan
c. Mampu mengelola perasaan
d. Mampu mengendalikan diri sendiri
e. Mampu mengurangi stress.
Sumber : www.google.com
Senin, 31 Mei 2010
Tujuan Tes TAT
Tes TAT sering diberikan kepada individu sebagai bagian dari baterai, atau kelompok, tes dimaksudkan untuk mengevaluasi kepribadian. Hal ini dianggap efektif dalam memunculkan informasi tentang seseorang pandangan dunia dan sikap nya terhadap diri dan orang lain. Sebagai orang yang memakai TAT dilanjutkan melalui berbagai kartu dan menceritakan kisah cerita tentang foto-foto, mereka mengungkapkan harapan mereka hubungan dengan teman sebaya, orang tua atau figur otoritas lainnya, bawahan, dan kemungkinan mitra romantis. Selain menilai isi cerita yang subjek mengatakan, para pemeriksa mengevaluasi sikap subyek, vokal nada, sikap, keragu-raguan, dan tanda-tanda lain dari respons emosional cerita tertentu gambar. Sebagai contoh, seseorang yang dibuat cemas oleh gambar tertentu dapat memberi komentar tentang gaya artistik gambar, atau pernyataan bahwa dia tidak suka gambar, ini adalah cara untuk menghindari bercerita tentang hal itu.
TAT adalah yang sering digunakan dalam penilaian masing-masing kandidat untuk bekerja di bidang-bidang yang membutuhkan tingkat keahlian yang tinggi dalam berhubungan dengan orang lain dan atau kemampuan untuk mengatasi tingkat tinggi stres psikologis seperti penegakan hukum, posisi kepemimpinan militer, pelayanan keagamaan, pendidikan, layanan diplomatik, dll. Meskipun TAT tidak boleh digunakan dalam diagnosis diferensial gangguan mental, seringkali diberikan kepada individu yang telah menerima diagnosis dalam rangka untuk mencocokkan dengan jenis psikoterapi yang paling sesuai dengan kepribadian mereka. TAT kadang-kadang digunakan untuk tujuan forensik dalam mengevaluasi motivasi dan sikap umum orang-orang yang dituduh melakukan tindak kejahatan dengan kekerasan.
Sumber : www.google.com
TAT adalah yang sering digunakan dalam penilaian masing-masing kandidat untuk bekerja di bidang-bidang yang membutuhkan tingkat keahlian yang tinggi dalam berhubungan dengan orang lain dan atau kemampuan untuk mengatasi tingkat tinggi stres psikologis seperti penegakan hukum, posisi kepemimpinan militer, pelayanan keagamaan, pendidikan, layanan diplomatik, dll. Meskipun TAT tidak boleh digunakan dalam diagnosis diferensial gangguan mental, seringkali diberikan kepada individu yang telah menerima diagnosis dalam rangka untuk mencocokkan dengan jenis psikoterapi yang paling sesuai dengan kepribadian mereka. TAT kadang-kadang digunakan untuk tujuan forensik dalam mengevaluasi motivasi dan sikap umum orang-orang yang dituduh melakukan tindak kejahatan dengan kekerasan.
Sumber : www.google.com
SOLUSI RAMBUT …
Rambut Mudah Patah
Penyebab rambut patah
Rambut yang rapuh dan mudah patah disebabkan kurangnya konsumsi protein. Penyebab lainnya yang umum terjadi karena kesalahan pada saat menyisir rambut atau menata rambut.
Cara mengatasi rambut patah
Tingkatkan konsumsi kacang tanah, almond, polong-polongan, gandum, telur, susu, keju, atau daging merah. Coba gunakan sisir kayu atau yang lembut dan hindari untuk menyisir rambut telalu keras. Bila Anda sering menggunakan hair dryer, perhatikan teknik penggunaannya agar tidak merusak rambut.
Rambut Bercabang
Penyebab rambut bercabang
Rambut bercabang disebabkan karena rambut yang kering. Rambut bisa kering jika Anda sering menggunakan perangkat yang menimbulkan panas pada rambut seperti hair dryer dan curling iron.
Cara mengatasi rambut bercabang
Agar rambut tidak kering dan bercabang, gunakan pelembab setelah keramas atau sebelum menggunakan hair dryer dan curling iron. Jangan biarkan rambut terjemur sinar matahari secara berlebihan. Gunting bagian bawah rambut yang bercabang atau melakukan triming secara teratur.
Rambut Lepek
Penyebab rambut lepek
Rambut lepek diakibatkan karena produksi minyak yang berlebih pada rambut yang tipis. Minyak berlebih ini menyebabkan rambut terlihat tidak mengembang atau lepek.
Cara mengatasi rambut lepek
Gunakan shampo yang diperuntukan untuk rambut normal atau berminyak agar minyak pada kepala dapat dikurangi. Saat keramas, jangan menggosok kulit kepala terlalu keras karena dapat menyebabkan produksi minyak meningkat. Lalu sesuaikan model rambut, misalnya dengan mengeriting rambut agar terlihat lebih bervolume. Tetapi jangan lupa melakukan perawatan setelah dikeriting.
Rambut Kaku dan Sulit Diatur
Untuk masalah rambut kaku dan sulit diatur, gunakan kondisiner setelah keramas. Cara lain adalah dengan memilih model rambut yang memakai teknik penipisan atau tekturisasi sehingga rambut tidak terlihat terlalu kaku.
Rambut Keriting dan Kusut
Rambut kusut memang tidak enak dilihat. Agar mudah diatur dan tidak kusut, Anda dapat menggunakan sisir bergigi jarang pada saat menyisir dan lakukan secara perlahan. Berikan pelembab pada rambut agar rambut terasa licin dan tidak kusut.
Rambut Bersih dan Rapi
Setiap orang mungkin merasa khawatir sewaktu mendapati uban di kepala, rambut yang rontok, ketombe, dan berbagai masalah rambut. Banyak pilihan untuk mengatasinya. Dari cara mudah seperti menyemir rambut hingga menggunakan perawatan dan pengobatan tertentu. Memberi nutrisi yang baik kepada tubuh dan rambut Anda serta memperbaiki sirkulasi darah ke kulit kepala sangat penting. Namun yang terpenting adalah menjaga rambut tetap bersih dan rapi.
http://kumpulan.info/cantik/tips-kecantikan/37-tips/268-solusi-masalah-rambut-anda.htm
Penyebab rambut patah
Rambut yang rapuh dan mudah patah disebabkan kurangnya konsumsi protein. Penyebab lainnya yang umum terjadi karena kesalahan pada saat menyisir rambut atau menata rambut.
Cara mengatasi rambut patah
Tingkatkan konsumsi kacang tanah, almond, polong-polongan, gandum, telur, susu, keju, atau daging merah. Coba gunakan sisir kayu atau yang lembut dan hindari untuk menyisir rambut telalu keras. Bila Anda sering menggunakan hair dryer, perhatikan teknik penggunaannya agar tidak merusak rambut.
Rambut Bercabang
Penyebab rambut bercabang
Rambut bercabang disebabkan karena rambut yang kering. Rambut bisa kering jika Anda sering menggunakan perangkat yang menimbulkan panas pada rambut seperti hair dryer dan curling iron.
Cara mengatasi rambut bercabang
Agar rambut tidak kering dan bercabang, gunakan pelembab setelah keramas atau sebelum menggunakan hair dryer dan curling iron. Jangan biarkan rambut terjemur sinar matahari secara berlebihan. Gunting bagian bawah rambut yang bercabang atau melakukan triming secara teratur.
Rambut Lepek
Penyebab rambut lepek
Rambut lepek diakibatkan karena produksi minyak yang berlebih pada rambut yang tipis. Minyak berlebih ini menyebabkan rambut terlihat tidak mengembang atau lepek.
Cara mengatasi rambut lepek
Gunakan shampo yang diperuntukan untuk rambut normal atau berminyak agar minyak pada kepala dapat dikurangi. Saat keramas, jangan menggosok kulit kepala terlalu keras karena dapat menyebabkan produksi minyak meningkat. Lalu sesuaikan model rambut, misalnya dengan mengeriting rambut agar terlihat lebih bervolume. Tetapi jangan lupa melakukan perawatan setelah dikeriting.
Rambut Kaku dan Sulit Diatur
Untuk masalah rambut kaku dan sulit diatur, gunakan kondisiner setelah keramas. Cara lain adalah dengan memilih model rambut yang memakai teknik penipisan atau tekturisasi sehingga rambut tidak terlihat terlalu kaku.
Rambut Keriting dan Kusut
Rambut kusut memang tidak enak dilihat. Agar mudah diatur dan tidak kusut, Anda dapat menggunakan sisir bergigi jarang pada saat menyisir dan lakukan secara perlahan. Berikan pelembab pada rambut agar rambut terasa licin dan tidak kusut.
Rambut Bersih dan Rapi
Setiap orang mungkin merasa khawatir sewaktu mendapati uban di kepala, rambut yang rontok, ketombe, dan berbagai masalah rambut. Banyak pilihan untuk mengatasinya. Dari cara mudah seperti menyemir rambut hingga menggunakan perawatan dan pengobatan tertentu. Memberi nutrisi yang baik kepada tubuh dan rambut Anda serta memperbaiki sirkulasi darah ke kulit kepala sangat penting. Namun yang terpenting adalah menjaga rambut tetap bersih dan rapi.
http://kumpulan.info/cantik/tips-kecantikan/37-tips/268-solusi-masalah-rambut-anda.htm
Sebab Terjadinya Kasus Bunuh Diri
1. Depresi
Ada indikasi bahwa sebagian besar dari orang yang berhasil melakukan bunuh diri tengah dilanda depresi pada saat tindakan tersebut dilakukan.
2. Krisis dalam hubungan interpersonal
Konflik-konflik dan pemutusan hubungan, seperti konflik-konflik dalam perkawinan, perpisahan, perceraian, kehilangan orang-orang terkasih akibat kematian, dapat menimbulkan stress berat yang mendorong dilakukannya tindakan bunuh diri.
3. Kegagalan dan devaluasi diri
Perasaan bahwa dirinya telah gagal dalam suatu urusan penting, biasanya menyangkut pekerjaan, dapat menimbulkan devaluasi diri atau rasa kehilangan harga diri yang mendorong tindakan bunuh diri.
4. Konflik batin
Di sini stress itu bersumber dari konflik batin atau pertentangan di dalam pikiran orang yang bersangkutan sendiri. Misalnya seorang pria lajang merasa cemas, bingung, ragu-ragu antara memilih hidup atau mati, dan akhirnya memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan teka-teki itu dengan melakukan bunuh diri.
5. Kehilangan makna dan harapan hidup
Karena kehilangan makna dan harapan hidup, oran merasa bahwa hidup ini sia-sia. Akibatnya orang memilih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Perasaan semacam ini sering dialami oleh orang-orang yang menderita penyakit kronik atau penyakit terminal.
sumber : www.google.com
Ada indikasi bahwa sebagian besar dari orang yang berhasil melakukan bunuh diri tengah dilanda depresi pada saat tindakan tersebut dilakukan.
2. Krisis dalam hubungan interpersonal
Konflik-konflik dan pemutusan hubungan, seperti konflik-konflik dalam perkawinan, perpisahan, perceraian, kehilangan orang-orang terkasih akibat kematian, dapat menimbulkan stress berat yang mendorong dilakukannya tindakan bunuh diri.
3. Kegagalan dan devaluasi diri
Perasaan bahwa dirinya telah gagal dalam suatu urusan penting, biasanya menyangkut pekerjaan, dapat menimbulkan devaluasi diri atau rasa kehilangan harga diri yang mendorong tindakan bunuh diri.
4. Konflik batin
Di sini stress itu bersumber dari konflik batin atau pertentangan di dalam pikiran orang yang bersangkutan sendiri. Misalnya seorang pria lajang merasa cemas, bingung, ragu-ragu antara memilih hidup atau mati, dan akhirnya memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan teka-teki itu dengan melakukan bunuh diri.
5. Kehilangan makna dan harapan hidup
Karena kehilangan makna dan harapan hidup, oran merasa bahwa hidup ini sia-sia. Akibatnya orang memilih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Perasaan semacam ini sering dialami oleh orang-orang yang menderita penyakit kronik atau penyakit terminal.
sumber : www.google.com
Problema berkaitan dengan perkembangan kepribadian, dan emosional.
Masa remaja disebut juga masa untuk menemukan identitas diri (self identity). Usaha pencarian identitas pun, banyak dilakukan dengan menunjukkan perilaku coba-coba, perilaku imitasi atau identifikasi. Ketika remaja gagal menemukan identitas dirinya, dia akan mengalami krisis identitas atau identity confusion, sehingga mungkin saja akan terbentuk sistem kepribadian yang bukan menggambarkan keadaan diri yang sebenarnya. Reaksi-reaksi dan ekspresi emosional yang masih labil dan belum terkendali pada masa remaja dapat berdampak pada kehidupan pribadi maupun sosialnya. Dia menjadi sering merasa tertekan dan bermuram durja atau justru dia menjadi orang yang berperilaku agresif. Pertengkaran dan perkelahian seringkali terjadi akibat dari ketidakstabilan emosinya.
Selain yang telah dipaparkan di atas, tentunya masih banyak problema keremajaan lainnya. Timbulnya problema remaja dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Agar remaja dapat terhindar dari berbagai kesulitan dan problema kiranya diperlukan kearifan dari semua pihak. Upaya untuk memfasilitasi perkembangan remaja menjadi amat penting. Dalam hal ini, peranan orang tua, sekolah, serta masyarakat sangat diharapkan.
Sumber : www.google.com
Selain yang telah dipaparkan di atas, tentunya masih banyak problema keremajaan lainnya. Timbulnya problema remaja dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Agar remaja dapat terhindar dari berbagai kesulitan dan problema kiranya diperlukan kearifan dari semua pihak. Upaya untuk memfasilitasi perkembangan remaja menjadi amat penting. Dalam hal ini, peranan orang tua, sekolah, serta masyarakat sangat diharapkan.
Sumber : www.google.com
Pengertian Emosi
Emosi adalah sebagai sesuatu suasana yang kompleks (a complex feeling state) dan getaran jiwa ( a strid up state ) yang menyertai atau munculnya sebelum dan sesudah terjadinya perilaku. (Syamsudin, 2005:114). Sedangkan menurut Crow & crow (1958) (dalam Sunarto, 2002:149) emosi adalah “An emotion, is an affective experience that accompanies generalized inner adjustment and mental physiological stirred up states in the individual, and that shows it self in his overt behavior.”
Jadi emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak.
Menurut James & Lange , bahwa emosi itu timbul karena pengaruh perubahan jasmaniah atau kegiatan individu. Misalnya menangis itu karena sedih, tertawa itu karena gembira. Sedangkan menurut Lindsley bahwa emosi disebabkan oleh pekerjaan yang terlampau keras dari susunan syaraf terutama otak, misalnya apabila individu mengalami frustasi, susunan syaraf bekerja sangat keras yang menimbulkan sekresi kelenjar-kelenjar tertentu yang dapat mempertinggi pekerjaan otak, maka hal itu menimbulkan emosi.
Sumber : www.google.com
Jadi emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak.
Menurut James & Lange , bahwa emosi itu timbul karena pengaruh perubahan jasmaniah atau kegiatan individu. Misalnya menangis itu karena sedih, tertawa itu karena gembira. Sedangkan menurut Lindsley bahwa emosi disebabkan oleh pekerjaan yang terlampau keras dari susunan syaraf terutama otak, misalnya apabila individu mengalami frustasi, susunan syaraf bekerja sangat keras yang menimbulkan sekresi kelenjar-kelenjar tertentu yang dapat mempertinggi pekerjaan otak, maka hal itu menimbulkan emosi.
Sumber : www.google.com
Pembahasan Mengenai Hormon Seksual
Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai efek tertentu pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh. Hormon seks merupakan zat yang dikeluarkan oleh kelenjar seks dan kelenjar adrenalin langsung ke dalam aliran darah. Mereka secara sebagian bertanggungjawab dalam menentukan jenis kelamin janin dan bagi perkembangan organ seks yang normal. Mereka juga memulai pubertas dan kemudian memainkan peran dalam pengaturan perilaku seksual. Hormon-hormon seks utama dapat dibedakan menjadi estrogen atau androgen. Kedua kelas hormon ini ada pada pria dan wanita, namun dalam kadar yang berbeda. Kebanyakan pria memproduksi 6-8 mg testosteron (sebuah androgen) per hari, dibandingkan dengan kebanyakan wanita yang memproduksi 0,5 mg setiap hari. Estrogen juga ada pada kedua jenis kelamin, namun dalam jumlah yang lebih besar pada wanita.
Estrogen adalah hormon seks yang umumnya diproduksi oleh rahim wanita yang merangsang pertumbuhan organ seks anak perempuan, seperti halnya payudara dan rambut kelamin, dikenal sebagai karakteristik seks sekunder. Estrogen juga mengatur siklus menstruasi. Pada kebanyakan wanita, hormon indung telur tidak memainkan peran yang penting dalam gairah seks mereka. Dalam sebuah penelitian pada wanita dibawah usia 40 tahun, 90% melaporkan tidak adanya perubahan dalam nafsu seks atau fungsi setelah hormon seks diturunkan karena pengangkatan kedua rahim. Estrogen penting dalam menjaga kondisi dinding vagina dan elastisitasnya, serta dalam memproduksi cairan yang melembabkan vagina. Mereka juga membantu untuk menjaga tekstur dan fungsi payudara wanita. Pada pria, estrogen tidak memiliki fungsi yang diketahui. Namun, kadar yang terlalu tinggi dapat mengurangi selera seksual, menyebabkan kesulitan ereksi, pembesaran payudara, dan kehilangan rambut tubuh pada beberapa pria.
Androgen adalah hormon seks yang biasanya diproduksi hanya oleh testis pria, namun juga diproduksi dalam jumlah kecil oleh rahim wanita dan kelenjar adrenalin yang terdapat pada pria dan wanita. Androgen membantu memulai perkembangan testis dan penis pada janin laki-laki. Mereka memulai proses pubertas dan mempengaruhi pertumbuhan rambut pada wajah, tubuh, dan alat kelamin, mendalamkan suara, pertumbuhan otot, karakteristik seks kedua pria. Setelah pubertas, hormon androgen, khususnya testosteron memainkan peran dalam pengaturan gairah seks. Kekurangan testosteron dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan turunnya gairah seks, dan kelebihan testosteron dapat meningkatkan gairah seks, baik pada pria maupun wanita. Namun, kadar testosteron tidak begitu mempengaruhi daya tarik dan gairah seks saat mereka berada pada batas rata-rata.
Sumber : www.google.com
Estrogen adalah hormon seks yang umumnya diproduksi oleh rahim wanita yang merangsang pertumbuhan organ seks anak perempuan, seperti halnya payudara dan rambut kelamin, dikenal sebagai karakteristik seks sekunder. Estrogen juga mengatur siklus menstruasi. Pada kebanyakan wanita, hormon indung telur tidak memainkan peran yang penting dalam gairah seks mereka. Dalam sebuah penelitian pada wanita dibawah usia 40 tahun, 90% melaporkan tidak adanya perubahan dalam nafsu seks atau fungsi setelah hormon seks diturunkan karena pengangkatan kedua rahim. Estrogen penting dalam menjaga kondisi dinding vagina dan elastisitasnya, serta dalam memproduksi cairan yang melembabkan vagina. Mereka juga membantu untuk menjaga tekstur dan fungsi payudara wanita. Pada pria, estrogen tidak memiliki fungsi yang diketahui. Namun, kadar yang terlalu tinggi dapat mengurangi selera seksual, menyebabkan kesulitan ereksi, pembesaran payudara, dan kehilangan rambut tubuh pada beberapa pria.
Androgen adalah hormon seks yang biasanya diproduksi hanya oleh testis pria, namun juga diproduksi dalam jumlah kecil oleh rahim wanita dan kelenjar adrenalin yang terdapat pada pria dan wanita. Androgen membantu memulai perkembangan testis dan penis pada janin laki-laki. Mereka memulai proses pubertas dan mempengaruhi pertumbuhan rambut pada wajah, tubuh, dan alat kelamin, mendalamkan suara, pertumbuhan otot, karakteristik seks kedua pria. Setelah pubertas, hormon androgen, khususnya testosteron memainkan peran dalam pengaturan gairah seks. Kekurangan testosteron dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan turunnya gairah seks, dan kelebihan testosteron dapat meningkatkan gairah seks, baik pada pria maupun wanita. Namun, kadar testosteron tidak begitu mempengaruhi daya tarik dan gairah seks saat mereka berada pada batas rata-rata.
Sumber : www.google.com
Menyimpan dan menggunakan produk kosmetik dengan benar
Produk kosmetik memang mempunyai umur kedaluwarsa kosmetik. Tetapi, bila Anda tidak benar dalam menyimpannya, maka kosmetik bisa rusak yang ditandai dengan berubah warna atau berbau, padahal belum seharusnya belum kedaluwarsa.
Karena itu, kosmetik harus disimpan dan digunakan dengan benar. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam hal ini antara lain:
• Tutup rapat kemasan setelah selesai menggunakannya dan letakkan pada tempat yang sejuk. Kemasan yang terbuka walaupun hanya sedikit dapat membuat udara masuk dan bakteri yang ada di dalamnya berkembang biak dan menyebabkan kerusakkan kosmetik.
• Gunakan alat bantu seperti kuas atau spons saat menggunakan kosmetik Anda.
• Bersihkan wajah dan pastikan dalam keadaan kering saat akan merias wajah. Air atau keringat dapat memicu jamur bila menempel pada produk kosmetik Anda.
• Pastikan tangan dalam keadaan bersih dan kering bila harus menyentuh produk kosmetik.
Sumber : www.google.com
Karena itu, kosmetik harus disimpan dan digunakan dengan benar. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam hal ini antara lain:
• Tutup rapat kemasan setelah selesai menggunakannya dan letakkan pada tempat yang sejuk. Kemasan yang terbuka walaupun hanya sedikit dapat membuat udara masuk dan bakteri yang ada di dalamnya berkembang biak dan menyebabkan kerusakkan kosmetik.
• Gunakan alat bantu seperti kuas atau spons saat menggunakan kosmetik Anda.
• Bersihkan wajah dan pastikan dalam keadaan kering saat akan merias wajah. Air atau keringat dapat memicu jamur bila menempel pada produk kosmetik Anda.
• Pastikan tangan dalam keadaan bersih dan kering bila harus menyentuh produk kosmetik.
Sumber : www.google.com
Menopause
Menopause
Dalam proses menua setiap wanita akan mengalami masa klimakterium. Masa klimaketrium ini berlangsung beberapa taun, kadang-kadang lebih dari 10 tahun, antara usia 40-65 tahun.
Masa klimakterium ini berakhir kira-kira 6-7 tahun sesudah menopause, dan terdiri dari beberapa fase yaitu:
• Pra menopause adalah masa 4-5 tahun sebelum menopause, dimana telah ada keluhan-keluhan klimakterik dan pendarahan yang tidak teratur.
• Menopause, artinya berhenti menstruasi yang permanent, diagnosa ini dibuat bila telah terdapat amenorea sekurang-kurangnya satu tahun. Pada umumnya menopause terjadi pada usia sekitar 45-50 tahun.
• Pasca menopause adalah masa 3-5 tahun setelah menopause.
• Ooforopause adalah pada saat ovarium kehilangan sama sekali fungsi hormonalnya.
Namun di dalam dunia medis dan masyarakat umum yang paling banyak mendapatkan perhatian adalah menopause. Pada usia 44-55 tahun, biasanya istri sudah mengalami menopause. Pada masa ini, produksi hormon estrogen akan menurun, dan haid pun akan berhenti. Selain itu, menopause dibarengi dengan menurunnya kondisi fisik wanita seperti kulit menjadi kendur, tidak kenyal, payudara tidak sekencang dulu dan menipisnya selaput lendir vagina. Menipisnya selaput lendir vagina ini menimbulkan efek terasa sakit bila berhubungan intim. Karena trauma rasa sakit itu, banyak wanita yang menolak bila diajak berhubungan intim.
Sumber : www.google.com
Dalam proses menua setiap wanita akan mengalami masa klimakterium. Masa klimaketrium ini berlangsung beberapa taun, kadang-kadang lebih dari 10 tahun, antara usia 40-65 tahun.
Masa klimakterium ini berakhir kira-kira 6-7 tahun sesudah menopause, dan terdiri dari beberapa fase yaitu:
• Pra menopause adalah masa 4-5 tahun sebelum menopause, dimana telah ada keluhan-keluhan klimakterik dan pendarahan yang tidak teratur.
• Menopause, artinya berhenti menstruasi yang permanent, diagnosa ini dibuat bila telah terdapat amenorea sekurang-kurangnya satu tahun. Pada umumnya menopause terjadi pada usia sekitar 45-50 tahun.
• Pasca menopause adalah masa 3-5 tahun setelah menopause.
• Ooforopause adalah pada saat ovarium kehilangan sama sekali fungsi hormonalnya.
Namun di dalam dunia medis dan masyarakat umum yang paling banyak mendapatkan perhatian adalah menopause. Pada usia 44-55 tahun, biasanya istri sudah mengalami menopause. Pada masa ini, produksi hormon estrogen akan menurun, dan haid pun akan berhenti. Selain itu, menopause dibarengi dengan menurunnya kondisi fisik wanita seperti kulit menjadi kendur, tidak kenyal, payudara tidak sekencang dulu dan menipisnya selaput lendir vagina. Menipisnya selaput lendir vagina ini menimbulkan efek terasa sakit bila berhubungan intim. Karena trauma rasa sakit itu, banyak wanita yang menolak bila diajak berhubungan intim.
Sumber : www.google.com
MENINGKATKAN KEPUASAN KERJA
MENINGKATKAN KEPUASAN KERJA
Greenberg dan Baron memberikan saran untuk mencegah ketidakpuasan dan meningkatkan kepuasan dengan cara sebagai berikut :
1) Membuat pekerjaan yang menyenangkan
Karena pekerjaan yang mereka senang kerjakan daripada yang membosankan akan membuat orang menjadi lebih puas.
2) Orang dibayar dengan jujur
Orang yang percaya bahwa sistem pengupahan/penggajian tidak jujur cendrung tidak puas dengan pekerjaannya.
3) Mempertemukan orang dengan pekerjaan yang cocok dengan minatnya.
Semakin banyak orang menemukan bahwa mereka dapat memenuhi kepentingannya di tempat kerja, semakin puas mereka dengan pekerjaannya.
4) Menghindari kebosanan dan pekerjaan beruang-ulang
Kebanyakan orang cendrung mendapatkan sedikit kepuasan dalam melakukan pekerjaan yang sangat membosankan dan berulang. Karena orang jauh lebih puas dengan pekerjaan yang meyakinkan mereka memperoleh sukses dengan secara bebas melakukan kontrol atas cara mereka melakukan sesuatu.
Sumber : www.google.com
Greenberg dan Baron memberikan saran untuk mencegah ketidakpuasan dan meningkatkan kepuasan dengan cara sebagai berikut :
1) Membuat pekerjaan yang menyenangkan
Karena pekerjaan yang mereka senang kerjakan daripada yang membosankan akan membuat orang menjadi lebih puas.
2) Orang dibayar dengan jujur
Orang yang percaya bahwa sistem pengupahan/penggajian tidak jujur cendrung tidak puas dengan pekerjaannya.
3) Mempertemukan orang dengan pekerjaan yang cocok dengan minatnya.
Semakin banyak orang menemukan bahwa mereka dapat memenuhi kepentingannya di tempat kerja, semakin puas mereka dengan pekerjaannya.
4) Menghindari kebosanan dan pekerjaan beruang-ulang
Kebanyakan orang cendrung mendapatkan sedikit kepuasan dalam melakukan pekerjaan yang sangat membosankan dan berulang. Karena orang jauh lebih puas dengan pekerjaan yang meyakinkan mereka memperoleh sukses dengan secara bebas melakukan kontrol atas cara mereka melakukan sesuatu.
Sumber : www.google.com
Latar Belakang Wartegg Zeihen Test (WZT)
Latar belakang munculnya Wartegg Zeihen Test (WZT) berdasar pada gestalt Psychology yang lebih tepat dikatakan sebagai Genzheit Psychology dan dikembangkan pada Univercity of Leipzig dibawah pimpinan F. Krueger dan F. Sander. Sesuai dengan Genzheit Psychologie diasumsikan tidak hanya objek pengalaman tetapi juga subjek yang mengalami harus dilihat sebagai struktur. Struktur ini disusun sebagai suatu set organisasi dan disposisi yang mempunyai sifat khas dan dinamis dan cenderung pada “pemberian bentuk”, yaitu menuju pengorganisasian sesuatu melalui pengalaman. Hubungan utama dan faktor yang meliputi dalam struktur tersebut adalah emosi yang menguasai tiap moment konfigurasi dari berbagai kecenderungan untuk memberikan bentuk dan menentukan setting atau signifikansi tiap elemen dari pengalaman. Pengalaman dibentuk oleh struktur individual, artinya pengalaman harus mengandung ciri-ciri struktur tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari jejak struktur kepribadian dan pengalamn yang dinyatakan dalam berbagai kegiatan harus disesuaikan dengan standard yang ditentukan dan objektif. Tetapi dalam situasi dimana kecenderungan pemberian bentuk dibebaskan dari faktor yang membatasi yang lekat pada bahan atau tujuan yang harus dicapai, maka ciri-ciri kegiatan dapat mengungkapkan ciri-ciri struktur psikis.
Dengan prinsip-prinsip tersebut, Sander menciptakan teknik yang disebut Phantasie Test. Pada tes ini subjek dihadapkan pada meteri yang menggunakan DCT, yang mengandung sejumlah garis yang tidak teratur dan harus diatur secara bebas. Hasilnya memunculkan perbedaan-perbedaan nyata yang mencerminkan sifat-sifat struktural yang khas dari para subjek. Keberhasilan Sander mendorong Ehrig Wartegg yang juga berasal dari Mazhab Leipzig untuk melanjutkan penelitian tersebut. Akhirnya dikenal WZT yang sekarang ini.
Wartegg Zeihen Test (WZT) adalah sebuah tes proyeksi sederhana yang berupa setengah kertas ukuran A4 dengan delapan buah kotak yang dibatasi garis tebal. Dalam setiap kotak terdapat rangsang-rangsang tertentu yang masing-masing kotaknya akan memberikan kesan spesifik yang berbeda-beda dan tentu saja reaksi yang berbeda pula sesuai dengan kepribadian orang yang tengah diperiksa. Pada tes ini orang yang diperiksa diminta untuk menggambar, dengan cara meneruskan rangsang yang ada pada tiap kotak agar dapat menjadi gambar yang bermakna.
Sumber : www.google.com
Dalam kehidupan sehari-hari jejak struktur kepribadian dan pengalamn yang dinyatakan dalam berbagai kegiatan harus disesuaikan dengan standard yang ditentukan dan objektif. Tetapi dalam situasi dimana kecenderungan pemberian bentuk dibebaskan dari faktor yang membatasi yang lekat pada bahan atau tujuan yang harus dicapai, maka ciri-ciri kegiatan dapat mengungkapkan ciri-ciri struktur psikis.
Dengan prinsip-prinsip tersebut, Sander menciptakan teknik yang disebut Phantasie Test. Pada tes ini subjek dihadapkan pada meteri yang menggunakan DCT, yang mengandung sejumlah garis yang tidak teratur dan harus diatur secara bebas. Hasilnya memunculkan perbedaan-perbedaan nyata yang mencerminkan sifat-sifat struktural yang khas dari para subjek. Keberhasilan Sander mendorong Ehrig Wartegg yang juga berasal dari Mazhab Leipzig untuk melanjutkan penelitian tersebut. Akhirnya dikenal WZT yang sekarang ini.
Wartegg Zeihen Test (WZT) adalah sebuah tes proyeksi sederhana yang berupa setengah kertas ukuran A4 dengan delapan buah kotak yang dibatasi garis tebal. Dalam setiap kotak terdapat rangsang-rangsang tertentu yang masing-masing kotaknya akan memberikan kesan spesifik yang berbeda-beda dan tentu saja reaksi yang berbeda pula sesuai dengan kepribadian orang yang tengah diperiksa. Pada tes ini orang yang diperiksa diminta untuk menggambar, dengan cara meneruskan rangsang yang ada pada tiap kotak agar dapat menjadi gambar yang bermakna.
Sumber : www.google.com
Gangguan mood
Gangguan mood akhir- akhir ini semakin di kenali dan di perhatikan. Suatu kriteria gangguan mood pada seseorang adalah suatu kekacauan mood, seperti depresi. Depresi seringkali di pandang sebagai “demam influenza” dalam permasalahan psikologis sebab gejala inilah yang paling banyak pasiennya. Depresi merupakan keadaan yang hebat dan berlangsung lebih alam dibandingkan dengan kesedihan biasa. Biasanya penderita depresi mempunyai perasaan tidak berdaya dan pesimis.mereka merasa waktu berjalan amat lambat, dikarenakan orang yang depresi sangat sulit menghayati kegembiraan atau kenikmatan . akhirnya orang- orang yang depresi lebih sering menarik diri dari berbagai kegiatandan mengabaikan tanggung jawab dan pekerjaannya. Menurut sebuah penelitian, mengungkapkan bahwa seringkali seseorang yang depresi bersikap sangat kritis terhadap dirinya sendiri, merasa bersalah mudah tersinggung dan sulit mengendalikan diri dalam menentukan hidupnya sendiri. Pikiran- pikiran tentang mati, termasuk upaya bunuh diri dapat saja terjadi.
Ekspresi gangguan mood pada seseorang adalah bervariasi tergantung pada usia mereka. Misalnya gangguan mood yang dialami anak kecil yang terdepresi dan lebih jarang ditemukan saat usia mereka bertambah adalah halusinasi audiotorik yang sejalan dengan mood, keluhan somatik, menarik diri dan penampilan sedih, dan keyakinan yang buruk. Gejala yang tampak dengan frekuensi yang sama terlepas dari usia dan status perkembangan adalah ide bunuh diri, mood yang terdepresi atau mudah tersinggung, insomnia, dan menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi. Tetapi, masalah perkembangan adalah mempengaruhi ekspresi semua gejala.
Gangguan mood meningkat dengan bertambahnya usia, dan prevalensi pada semua kelompok usia adalah secara drastik lebih tinggi dalam kelompok psikiatrik dibandingkan populasi umum. Depresi adalah lebih sering pada anak laki- laki dibandingkan anak perempuan pada usia anak sekolah.
Sumber : www.google.com
Ekspresi gangguan mood pada seseorang adalah bervariasi tergantung pada usia mereka. Misalnya gangguan mood yang dialami anak kecil yang terdepresi dan lebih jarang ditemukan saat usia mereka bertambah adalah halusinasi audiotorik yang sejalan dengan mood, keluhan somatik, menarik diri dan penampilan sedih, dan keyakinan yang buruk. Gejala yang tampak dengan frekuensi yang sama terlepas dari usia dan status perkembangan adalah ide bunuh diri, mood yang terdepresi atau mudah tersinggung, insomnia, dan menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi. Tetapi, masalah perkembangan adalah mempengaruhi ekspresi semua gejala.
Gangguan mood meningkat dengan bertambahnya usia, dan prevalensi pada semua kelompok usia adalah secara drastik lebih tinggi dalam kelompok psikiatrik dibandingkan populasi umum. Depresi adalah lebih sering pada anak laki- laki dibandingkan anak perempuan pada usia anak sekolah.
Sumber : www.google.com
Definisi Tes BAUM
Tes BAUM ini salah satu cara pemeriksaan watak yang diorganisir psikolog Karl Koch, dengan meminta subjek untuk menggambar pohon sesukanya. BAUM termasuk dalam tes grafis, tes dimana anda akan diberikan kertas kosong dan diminta untuk menggambar sebuah pohon, dan dikertas lainnya diminta untuk menggambar orang. Yang dinilai bagus atau tidaknya gambar tersebut, melainkan besar- kecil gambar, tarikan garis (tegas atau tidak atau patah-patah), letak gambar
Dari bentuk pohon yang digambar, kemudian psikolog melakukan psikoanalisa di klinik psikologi pun, kita sering menggambar rumah bukan ? kenyataannya, cara konseling dengan menggambar entah itu rumah atau pohon benar- benar dilakukan untuk menganilisis karakter. Memang hasilnya hanya bisa sedikit meleset berdasarkan umur, mood, atau kondisi fisik saat itu.
Sumber : www.google.com
Dari bentuk pohon yang digambar, kemudian psikolog melakukan psikoanalisa di klinik psikologi pun, kita sering menggambar rumah bukan ? kenyataannya, cara konseling dengan menggambar entah itu rumah atau pohon benar- benar dilakukan untuk menganilisis karakter. Memang hasilnya hanya bisa sedikit meleset berdasarkan umur, mood, atau kondisi fisik saat itu.
Sumber : www.google.com
Defenisi vertigo
Defenisi vertigo
Vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita bergerak atau berputar, atau seolah-olah benda di sekitar penderita bergerak atau berputar, yang biasanya disertai dengan mual dan kehilangan keseimbangan.
Vertigo bisa berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari. Penderita kadang merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama sekali.
Benign Paroxysmal Positional Vertigo.
Benign Paroxysmal Positional Vertigo merupakan penyakit yang sering ditemukan, dimana vertigo terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 1 menit.
Perubahan posisi kepala (biasanya terjadi ketika penderita berbaring, bangun, berguling diatas tempat tidur atau menoleh ke belakang) biasanya memicu terjadinya episode vertigo ini.
Penyakit ini tampaknya disebabkan oleh adanya endapan kalsium di dalam salah satu kanalis semisirkularis di dalam telinga bagian dalam.
Vertigo jenis ini mengerikan, tetapi tidak berbahaya dan biasanya menghilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan. Tidak disertai hilangnya pendengaran maupun telinga berdenging.
Penyebab
Tubuh merasakan posisi dan mengendalikan keseimbangan melalui organ keseimbangan yang terdapat di telinga bagian dalam.
Organ ini memiliki saraf yang berhubungan dengan area tertentu di otak. Vertigo bisa disebabkan oleh kelainan di dalam telinga, di dalam saraf yang menghubungkan telinga dengan otak dan di dalam otaknya sendiri.
Vertigo juga bisa berhubungan dengan kelainan penglihatan atau perubahan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba.
Penyebab umum dari vertigo:
1. Keadaan lingkungan
- Motion sickness (mabuk darat, mabuk laut)
2. Obat-obatan
- Alkohol
- Gentamisin
3. Kelainan sirkulasi
- Transient ischemic attack (gangguan fungsi otak sementara karena berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak) pada arteri vertebral dan arteri basiler
4. Kelainan di telinga
- Endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam telinga bagian dalam (menyebabkan benign paroxysmal positional vertigo)
- Infeksi telinga bagian dalam karena bakteri
- Herpes zoster
- Labirintitis (infeksi labirin di dalam telinga)
- Peradangan saraf vestibuler
-PenyakitMeniere
Sumber :www.google.com
Vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita bergerak atau berputar, atau seolah-olah benda di sekitar penderita bergerak atau berputar, yang biasanya disertai dengan mual dan kehilangan keseimbangan.
Vertigo bisa berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari. Penderita kadang merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama sekali.
Benign Paroxysmal Positional Vertigo.
Benign Paroxysmal Positional Vertigo merupakan penyakit yang sering ditemukan, dimana vertigo terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 1 menit.
Perubahan posisi kepala (biasanya terjadi ketika penderita berbaring, bangun, berguling diatas tempat tidur atau menoleh ke belakang) biasanya memicu terjadinya episode vertigo ini.
Penyakit ini tampaknya disebabkan oleh adanya endapan kalsium di dalam salah satu kanalis semisirkularis di dalam telinga bagian dalam.
Vertigo jenis ini mengerikan, tetapi tidak berbahaya dan biasanya menghilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan. Tidak disertai hilangnya pendengaran maupun telinga berdenging.
Penyebab
Tubuh merasakan posisi dan mengendalikan keseimbangan melalui organ keseimbangan yang terdapat di telinga bagian dalam.
Organ ini memiliki saraf yang berhubungan dengan area tertentu di otak. Vertigo bisa disebabkan oleh kelainan di dalam telinga, di dalam saraf yang menghubungkan telinga dengan otak dan di dalam otaknya sendiri.
Vertigo juga bisa berhubungan dengan kelainan penglihatan atau perubahan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba.
Penyebab umum dari vertigo:
1. Keadaan lingkungan
- Motion sickness (mabuk darat, mabuk laut)
2. Obat-obatan
- Alkohol
- Gentamisin
3. Kelainan sirkulasi
- Transient ischemic attack (gangguan fungsi otak sementara karena berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak) pada arteri vertebral dan arteri basiler
4. Kelainan di telinga
- Endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam telinga bagian dalam (menyebabkan benign paroxysmal positional vertigo)
- Infeksi telinga bagian dalam karena bakteri
- Herpes zoster
- Labirintitis (infeksi labirin di dalam telinga)
- Peradangan saraf vestibuler
-PenyakitMeniere
Sumber :www.google.com
DAMPAK- DAMPAK KEPUASAN KERJA
Dampak dari kepuasan kerja sebagai berikut :
1. Produktifitas atau kinerja (Unjuk Kerja)
Lawler dan Porter mengharapkan produktivitas yang tinggi menyebabkan peningkatan dari kepuasan kerja hanya jika tenaga kerja mempersepsikan bahwa ganjaran instrinsik dan ganjaran ekstrinsik yang diterima kedua-duanya adil dan wajar dan diasosiasikan dengan unjuk kerja yang unggul. Jika tenaga kerja tidak mempersepsikan ganjaran intrinsik dan ekstrinsik yang berasosiasi dengan unjuk kerja, maka kenaikan dalam unjuk kerja tidak akan berkorelasi dengan kenaikan dalam kepuasan kerja.
2. Ketidakhadiran dan Turn Over
Porter dan Steers mengatakan bahwa ketidakhadiran dan berhenti bekerja merupakan jenis jawaban yang secara kualitatif berbeda. Ketidakhadiran lebih bersifat spontan sifatnya dan dengan demikian kurang mungkin mencerminkan ketidakpuasan kerja. Lain halnya dengan berhenti bekerja atau keluar dari pekerjaan, lebih besar kemungkinannya berhubungan dengan ketidakpuasan kerja. Menurut Robbins (1996) ketidakpuasan kerja pada tenaga kerja atau karyawan dapat diungkapkan ke dalam berbagai macam cara. Misalnya, selain meninggalkan pekerjaan, karyawan dapat mengeluh, membangkang, mencuri barang milik organisasi, menghindari sebagian dari tanggung jawab pekerjaan mereka.
Sumber : www.google.com
1. Produktifitas atau kinerja (Unjuk Kerja)
Lawler dan Porter mengharapkan produktivitas yang tinggi menyebabkan peningkatan dari kepuasan kerja hanya jika tenaga kerja mempersepsikan bahwa ganjaran instrinsik dan ganjaran ekstrinsik yang diterima kedua-duanya adil dan wajar dan diasosiasikan dengan unjuk kerja yang unggul. Jika tenaga kerja tidak mempersepsikan ganjaran intrinsik dan ekstrinsik yang berasosiasi dengan unjuk kerja, maka kenaikan dalam unjuk kerja tidak akan berkorelasi dengan kenaikan dalam kepuasan kerja.
2. Ketidakhadiran dan Turn Over
Porter dan Steers mengatakan bahwa ketidakhadiran dan berhenti bekerja merupakan jenis jawaban yang secara kualitatif berbeda. Ketidakhadiran lebih bersifat spontan sifatnya dan dengan demikian kurang mungkin mencerminkan ketidakpuasan kerja. Lain halnya dengan berhenti bekerja atau keluar dari pekerjaan, lebih besar kemungkinannya berhubungan dengan ketidakpuasan kerja. Menurut Robbins (1996) ketidakpuasan kerja pada tenaga kerja atau karyawan dapat diungkapkan ke dalam berbagai macam cara. Misalnya, selain meninggalkan pekerjaan, karyawan dapat mengeluh, membangkang, mencuri barang milik organisasi, menghindari sebagian dari tanggung jawab pekerjaan mereka.
Sumber : www.google.com
Coklat untuk Kecantikan
Bagi kecantikan, coklat dapat membantu meningkatkan kecantikan. Kandungan yang terdapat dalam coklat memiliki banyak manfaat bagi kulit, misalnya berfungsi untuk menjaga kelembutan, melembapkan, mengencangkan dan memperhalus kulit. Coklat juga dapat memperlambat penuaan pada kulit, termasuk mencegah kerutan pada wajah.
Membuat masker coklat dapat dilakukan di rumah. Untuk Anda yang ingin mencoba menggunakan coklat untuk wajah Anda, dapat mencoba cara berikut:
• Bahan:
Dark chocolate (kandungan coklat tinggi), susu bubuk putih (full cream), garam
• Cara:
1. Cairkan coklat
2. Campur semua bahan dalam coklat yang telah mencair dan aduk rata
3. Dinginkan sampai mencapai suhu ruang
4. Oleskan pada wajah selama 15-30 menit
Susu dan garam dapat pula diganti dengan mentega, gula dan madu bila ingin memberikan efek lembab dan antiseptik pada wajah.
Untuk kulit tubuh, Anda dapat membuat sabun mandi coklat. Caranya dengan menyeduh susu putih dicampur dengan irisan coklat sampai coklat mencair, kemudian dapat dicampur dengan sabun mandi cair atau dituang dalam bathtub.
Selain untuk kecantikan, ternyata coklat juga memiliki banyak manfaat lainnya termasuk untuk kesehatan. Untuk informasi selengkapnya mengenai coklat terdapat pada artikel berikut: Coklat Membuat Hidup Lebih Sehat .
http://kumpulan.info/cantik/tips-kecantikan/37-tips/77-coklat-untuk-kecantikan.html
Membuat masker coklat dapat dilakukan di rumah. Untuk Anda yang ingin mencoba menggunakan coklat untuk wajah Anda, dapat mencoba cara berikut:
• Bahan:
Dark chocolate (kandungan coklat tinggi), susu bubuk putih (full cream), garam
• Cara:
1. Cairkan coklat
2. Campur semua bahan dalam coklat yang telah mencair dan aduk rata
3. Dinginkan sampai mencapai suhu ruang
4. Oleskan pada wajah selama 15-30 menit
Susu dan garam dapat pula diganti dengan mentega, gula dan madu bila ingin memberikan efek lembab dan antiseptik pada wajah.
Untuk kulit tubuh, Anda dapat membuat sabun mandi coklat. Caranya dengan menyeduh susu putih dicampur dengan irisan coklat sampai coklat mencair, kemudian dapat dicampur dengan sabun mandi cair atau dituang dalam bathtub.
Selain untuk kecantikan, ternyata coklat juga memiliki banyak manfaat lainnya termasuk untuk kesehatan. Untuk informasi selengkapnya mengenai coklat terdapat pada artikel berikut: Coklat Membuat Hidup Lebih Sehat .
http://kumpulan.info/cantik/tips-kecantikan/37-tips/77-coklat-untuk-kecantikan.html
CEGAH SAKIT DENGAN SELF-HEALING
CEGAH SAKIT DENGAN SELF-HEALING
Jangan hanya mengandalkan obat setiap sakit. Bisa- bisa kita malah ketagihan mengonsumsi obat- obatan dan imunitas tubuh berkurang. Cobalah melakukan self healing untuk mengenal tubuh yang sakit.
Caranya :
Duduk tenang, pasang music lembut lalu tarik napas sedalam mungkin. Rasakan udara segar itu memasuki seluruh organ tubuh kita, kemudian embuskan napas perlahan. Bayangkan bahwa kita mendapat energy di seluruh tubuh yang berpusat dari telapak tangan. Alkukan terus selama 30 menit. Dijamin pikiran akan lebih tenang dan tubuh akan lebih segar.
Sumber : Solusi Sehat majalah Cita Cinta
Jangan hanya mengandalkan obat setiap sakit. Bisa- bisa kita malah ketagihan mengonsumsi obat- obatan dan imunitas tubuh berkurang. Cobalah melakukan self healing untuk mengenal tubuh yang sakit.
Caranya :
Duduk tenang, pasang music lembut lalu tarik napas sedalam mungkin. Rasakan udara segar itu memasuki seluruh organ tubuh kita, kemudian embuskan napas perlahan. Bayangkan bahwa kita mendapat energy di seluruh tubuh yang berpusat dari telapak tangan. Alkukan terus selama 30 menit. Dijamin pikiran akan lebih tenang dan tubuh akan lebih segar.
Sumber : Solusi Sehat majalah Cita Cinta
BUNUH DIRI menjadi 3 jenis yaitu:
BUNUH DIRI menjadi 3 jenis yaitu:
a. Bunuh Diri Egoistik
Bunuh diri egoistik yaitu terjadi karena individu tercerabut dari dunia sekitarnya. Ibarat pohon tercerabut dari tanah dan akar tempatnya hidup. Kehidupan yang sangat individualis adalah penyebab utama bunuh diri jenis ini. Bunuh diri tipe egoistik biasanya diakibatkan faktor dalam diri seseorang. Putus cinta atau putus harapan kerap membuat seseorang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.Jenis egoistik ini menurut Prof. Sasanto kecenderungannya semakin meningkat, walaupun termasuk jenis yang mudah diprediksi (predictable). Perkiraan tersebut bisa dikenali dari ciri kepribadian serta respon seseorang terhadap kegagalan. Orang ini umumnya suka meminta perhatian untuk eksistensi dirinya dan sangat tergantung pada orang lain.
b. Bunuh Diri Alturistik
Bunuh diri alturistik yaitu terjadi karena masyarakat, lingkungan atau kelompok terlalu kuat mengikat seseorang. Ini adalah kebalikan dari tipe yang pertama. Bunuh diri jenis ini terjadi kerena seseorang dituntut untuk mengorbankan dirinya demi kebaikan atau kehormatan kelompok yang lebih besar. Bunuh diri para istri ketika suaminya mati di India atau para samurai di Jepang dikelompokan oleh Durkehim ke dalam jenis ini.Bunuh diri altruistik berkaitan dengan kehormatan seseorang. Harakiri yang sudah membudaya di Jepang merupakan bentuk bunuh diri artruistik. Seorang pejabat tinggi di negeri sakura itu, misalnya, memilih bunuh diri ketika gagal melaksanakan tugasnya (andai saja budaya ini berlaku di Indonesia, betapa tingginya kasus bunuh diri di kalangan para pejabat)
c. Bunuh Diri Anomik
Hal ini terjadi bila terdapat gangguan keseimbangan integrasi antara individu dengan masyarakat, sehingga individu tersebut meninggalkan norma-norma kelakuan yang biasa.Bunuh diri tipe ketiga disebut bunuh diri anomik karena bunuh diri ini disebabkan oleh sebuah perubahan sosial yang drastis yang mengakibatkan pudar dan longgarnya norma-norma masyarakat. Ketika krisis ekonomi melanda, sebagai contoh, angka bunuh diri cedrung meningkat karena individu gagal menghadapi perubahan yang cukup drastis yang menimpa dirinya. Faktor lingkungan yang penuh tekanan (stressful) seperti saat ini tampaknya berperan dalam mendorong orang untuk bunuh diri. Kemungkinan terjadinya bunuh diri anomik ini tidak bisa diprediksikan
(unpredictable).
Sumber : www.google.com
a. Bunuh Diri Egoistik
Bunuh diri egoistik yaitu terjadi karena individu tercerabut dari dunia sekitarnya. Ibarat pohon tercerabut dari tanah dan akar tempatnya hidup. Kehidupan yang sangat individualis adalah penyebab utama bunuh diri jenis ini. Bunuh diri tipe egoistik biasanya diakibatkan faktor dalam diri seseorang. Putus cinta atau putus harapan kerap membuat seseorang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.Jenis egoistik ini menurut Prof. Sasanto kecenderungannya semakin meningkat, walaupun termasuk jenis yang mudah diprediksi (predictable). Perkiraan tersebut bisa dikenali dari ciri kepribadian serta respon seseorang terhadap kegagalan. Orang ini umumnya suka meminta perhatian untuk eksistensi dirinya dan sangat tergantung pada orang lain.
b. Bunuh Diri Alturistik
Bunuh diri alturistik yaitu terjadi karena masyarakat, lingkungan atau kelompok terlalu kuat mengikat seseorang. Ini adalah kebalikan dari tipe yang pertama. Bunuh diri jenis ini terjadi kerena seseorang dituntut untuk mengorbankan dirinya demi kebaikan atau kehormatan kelompok yang lebih besar. Bunuh diri para istri ketika suaminya mati di India atau para samurai di Jepang dikelompokan oleh Durkehim ke dalam jenis ini.Bunuh diri altruistik berkaitan dengan kehormatan seseorang. Harakiri yang sudah membudaya di Jepang merupakan bentuk bunuh diri artruistik. Seorang pejabat tinggi di negeri sakura itu, misalnya, memilih bunuh diri ketika gagal melaksanakan tugasnya (andai saja budaya ini berlaku di Indonesia, betapa tingginya kasus bunuh diri di kalangan para pejabat)
c. Bunuh Diri Anomik
Hal ini terjadi bila terdapat gangguan keseimbangan integrasi antara individu dengan masyarakat, sehingga individu tersebut meninggalkan norma-norma kelakuan yang biasa.Bunuh diri tipe ketiga disebut bunuh diri anomik karena bunuh diri ini disebabkan oleh sebuah perubahan sosial yang drastis yang mengakibatkan pudar dan longgarnya norma-norma masyarakat. Ketika krisis ekonomi melanda, sebagai contoh, angka bunuh diri cedrung meningkat karena individu gagal menghadapi perubahan yang cukup drastis yang menimpa dirinya. Faktor lingkungan yang penuh tekanan (stressful) seperti saat ini tampaknya berperan dalam mendorong orang untuk bunuh diri. Kemungkinan terjadinya bunuh diri anomik ini tidak bisa diprediksikan
(unpredictable).
Sumber : www.google.com
Bunuh diri
Bunuh diri
Bunuh diri adalah perbuatan menghentikan hidup sendiri yang dilakukan oleh individu itu sendiri atau atas permintaannya. Dilakukan untuk menamatkan hayat atau memusnahkan diri kerana enggan berhadapan dengan sesuatu perkara yang dianggap tidak dapat ditangani. Ide, isyarat, dan usaha bunuh diri menyertai gangguan depresif, dan fenomena bunuh diri tersebut, terutama yang banyak terjadi, yaitu pada remaja merupakan masalah kesehatan mental masyarakat yang semakin banyak. Ide bunuh diri terjadi dengan frekuensi terbesar jika gangguan depresif parah.
Betapapun kebudayaan dan pola pikir manusia, memberikan berbagai alasan dan definisi maksud yang berbeda-beda tentang bunuh diri ini. Namun, tetap saja pada intinya adalah "keputus-asaan". Sebab orang yang tidak berputus asa dan bersedia tetap menjalani kehidupan seberat dan seburuk apapun, maka ia tidak akan pernah melakukan kegiatan bunuh diri ini. Kejadian membunuh diri ini lazimnya berlaku kepada mereka yang menghadapi tekanan dari segi mental atau fisik, yang akan bertindak di luar pemikiran akal yang waras. Maka itu, sebagai manusia harus memiliki kekuatan disertai kesadaran, bahwa hidup ini memang penuh cobaan-cobaan berat dan pahit, jadi bunuh diri harusnya dianggap sebagai tindakan yang sia-sia dan pengecut. Sebab masih banyak hal-hal yang bisa dilakukan dalam hidup ini. Sebab betapapun beratnya persoalan, tetap saja ia memiliki batas akhir (penyelesaian), walaupun permasalahan itu harus selesai oleh waktu, tapi ia selesai juga.
Di Negara maju seperti Amerika Serikat, umur puncak rawan bunuh diri adalah antara 24 dan 44 tahun. kasus ini lebih banyak sungguh-sungguh dilakukan oleh kaum laki-laki ketimbang kaum perempuan, namun lebih banyak dicoba oleh kaum perempuan ketimbang kaum laki-laki. Cara yang populer untuk mencoba bunuh diri di kalangan kaum perempuan adalah menelan pil, biasanya obat tidur, sedangkan kaum laki-laki lebih suka memilih cara yang lebih letal atau mematikan, seperti menggantung diri.
Kebanyakan percobaan bunuh diri di kalangan kaum perempuan maupun laki-laki dilakukan ditengah suasana percekcokan antar pribadi atau tekanan hidup berat lainnya. Kelompok yang beresiko tinggi untuk melakukan percobaan bunuh diri adalah mahasiswa, penderita depresi, para lansia, pecandu alcohol, orang-orang yang berpisah atau bercerai dengan pasangan hidupnya, orang-orang yang hidup sebatang kara, kaum pendatang, para penghuni daerah kumuh dan miskin, kelompok perofesional tertentu, seperti dokter, pengacara da psikolog.
Sumber : www.google.com
Bunuh diri adalah perbuatan menghentikan hidup sendiri yang dilakukan oleh individu itu sendiri atau atas permintaannya. Dilakukan untuk menamatkan hayat atau memusnahkan diri kerana enggan berhadapan dengan sesuatu perkara yang dianggap tidak dapat ditangani. Ide, isyarat, dan usaha bunuh diri menyertai gangguan depresif, dan fenomena bunuh diri tersebut, terutama yang banyak terjadi, yaitu pada remaja merupakan masalah kesehatan mental masyarakat yang semakin banyak. Ide bunuh diri terjadi dengan frekuensi terbesar jika gangguan depresif parah.
Betapapun kebudayaan dan pola pikir manusia, memberikan berbagai alasan dan definisi maksud yang berbeda-beda tentang bunuh diri ini. Namun, tetap saja pada intinya adalah "keputus-asaan". Sebab orang yang tidak berputus asa dan bersedia tetap menjalani kehidupan seberat dan seburuk apapun, maka ia tidak akan pernah melakukan kegiatan bunuh diri ini. Kejadian membunuh diri ini lazimnya berlaku kepada mereka yang menghadapi tekanan dari segi mental atau fisik, yang akan bertindak di luar pemikiran akal yang waras. Maka itu, sebagai manusia harus memiliki kekuatan disertai kesadaran, bahwa hidup ini memang penuh cobaan-cobaan berat dan pahit, jadi bunuh diri harusnya dianggap sebagai tindakan yang sia-sia dan pengecut. Sebab masih banyak hal-hal yang bisa dilakukan dalam hidup ini. Sebab betapapun beratnya persoalan, tetap saja ia memiliki batas akhir (penyelesaian), walaupun permasalahan itu harus selesai oleh waktu, tapi ia selesai juga.
Di Negara maju seperti Amerika Serikat, umur puncak rawan bunuh diri adalah antara 24 dan 44 tahun. kasus ini lebih banyak sungguh-sungguh dilakukan oleh kaum laki-laki ketimbang kaum perempuan, namun lebih banyak dicoba oleh kaum perempuan ketimbang kaum laki-laki. Cara yang populer untuk mencoba bunuh diri di kalangan kaum perempuan adalah menelan pil, biasanya obat tidur, sedangkan kaum laki-laki lebih suka memilih cara yang lebih letal atau mematikan, seperti menggantung diri.
Kebanyakan percobaan bunuh diri di kalangan kaum perempuan maupun laki-laki dilakukan ditengah suasana percekcokan antar pribadi atau tekanan hidup berat lainnya. Kelompok yang beresiko tinggi untuk melakukan percobaan bunuh diri adalah mahasiswa, penderita depresi, para lansia, pecandu alcohol, orang-orang yang berpisah atau bercerai dengan pasangan hidupnya, orang-orang yang hidup sebatang kara, kaum pendatang, para penghuni daerah kumuh dan miskin, kelompok perofesional tertentu, seperti dokter, pengacara da psikolog.
Sumber : www.google.com
Atasi Jerawat dengan Madu dan Jeruk Nipis
Atasi Jerawat dengan Madu dan Jeruk Nipis
Tidak ada salahnya, Anda mencoba menggunakan bahan-bahan alami untuk mengatasi jerawat di wajah. Misalnya, dengan menggunakan masker madu dan jeruk nipis. Dalam madu, terdapat kandungan zat antiseptik yang berguna untuk membunuh bakteri yang ada pada wajah yang dapat menyebabkan jerawat semakin meradang. Sedangkan, air jeruk nipis dapat mengurangi minyak pada wajah sehingga dapat mencegah kotoran menempel di wajah.
Berikut langkah-langkah untuk membuat masker dari jeruk nipis:
• Ambil jeruk nipis dan peras airnya sebanyak 1 sendok teh.
• Campur air jeruk nipis tadi dengan 1 sendok teh madu.
• Oleskan pada wajah dan diamkan selama 30 menit.
• Bilas dengan menggunakan air dingin.
Semoga dengan menggunakannya secara teratur, jerawat dapat pergi dari wajah Anda.
http://kumpulan.info/cantik/tips-kecantikan/37-tips/74-atasi-jerawat-dengan-madu-dan-jeruk-nipis.html
Tidak ada salahnya, Anda mencoba menggunakan bahan-bahan alami untuk mengatasi jerawat di wajah. Misalnya, dengan menggunakan masker madu dan jeruk nipis. Dalam madu, terdapat kandungan zat antiseptik yang berguna untuk membunuh bakteri yang ada pada wajah yang dapat menyebabkan jerawat semakin meradang. Sedangkan, air jeruk nipis dapat mengurangi minyak pada wajah sehingga dapat mencegah kotoran menempel di wajah.
Berikut langkah-langkah untuk membuat masker dari jeruk nipis:
• Ambil jeruk nipis dan peras airnya sebanyak 1 sendok teh.
• Campur air jeruk nipis tadi dengan 1 sendok teh madu.
• Oleskan pada wajah dan diamkan selama 30 menit.
• Bilas dengan menggunakan air dingin.
Semoga dengan menggunakannya secara teratur, jerawat dapat pergi dari wajah Anda.
http://kumpulan.info/cantik/tips-kecantikan/37-tips/74-atasi-jerawat-dengan-madu-dan-jeruk-nipis.html
Alasan-Alasan Yang Umum Untuk Berpacaran Selama Masa Remaja
Alasan-Alasan Yang Umum Untuk Berpacaran Selama Masa Remaja
1. Hiburan
Apabila berkencan dimaksudkan untuk hiburan, remaja menginginkan agar pasanganya mempunyai berbagai keterampilan sosial yang dianggap penting oleh kelompok sebaya, yaitu sikap baik hati dan menyenangkan
2. Sosialisasi
Kalau anggota kelompok sebaya membagi diri dalam pasangan-pasangan kencan, maka laki-laki dan perempuan harus berkencan apabila masih ingin menjadi anggota kelompok dan mengikuti berbagai kegiatan sosial kelompok
3. Status
Berkencan bagi laki-laki dan perempuan, terutama dalam bentuk berpasangan tetap, memberikan status dalam kelompok sebaya, berkencan dalam kondisi demikian merupakan batu loncatan ke status yang lebih tinggi dalam kelompok sebaya.
4. Masa Pacaran
Dalam pola pacaran, berkencan berperan penting karena remaja jatuh cinta dan berharap serta merencanakan perkawinan, ia sendiri harus memikirkan Sungguh-sungguh masalah keserasian pasangan kencan sebagai teman hidup.
5. Pemilihan Teman Hidup
Banyak remaja yang bermaksud cepat menikahi memandang kencan sebagai cara percobaan atau usaha untuk mendapatkan teman hidup.
Sumber : www.google.com
1. Hiburan
Apabila berkencan dimaksudkan untuk hiburan, remaja menginginkan agar pasanganya mempunyai berbagai keterampilan sosial yang dianggap penting oleh kelompok sebaya, yaitu sikap baik hati dan menyenangkan
2. Sosialisasi
Kalau anggota kelompok sebaya membagi diri dalam pasangan-pasangan kencan, maka laki-laki dan perempuan harus berkencan apabila masih ingin menjadi anggota kelompok dan mengikuti berbagai kegiatan sosial kelompok
3. Status
Berkencan bagi laki-laki dan perempuan, terutama dalam bentuk berpasangan tetap, memberikan status dalam kelompok sebaya, berkencan dalam kondisi demikian merupakan batu loncatan ke status yang lebih tinggi dalam kelompok sebaya.
4. Masa Pacaran
Dalam pola pacaran, berkencan berperan penting karena remaja jatuh cinta dan berharap serta merencanakan perkawinan, ia sendiri harus memikirkan Sungguh-sungguh masalah keserasian pasangan kencan sebagai teman hidup.
5. Pemilihan Teman Hidup
Banyak remaja yang bermaksud cepat menikahi memandang kencan sebagai cara percobaan atau usaha untuk mendapatkan teman hidup.
Sumber : www.google.com
Ada lima cirri orang yang mudah jatuh cinta
Ada lima cirri orang yang mudah jatuh cinta
• Hanya dalam beberapa minggu setelah berkenalan, langsung mengakui bahwa orang baru itu sosok yang sangat sempurna but dirinya
• Setelah diberi perhatian lebih oleh seseorang, langsung terbuai padahal sebelumnya nggak ada perasaan apa- apa
• Punya feeling kalau ‘he’s the one’ hingga berkali- kali tepatnya hampir setiap kali berganti pacar
• Memilih pasangan yang sangat variatif secara fisik maupun kepribadian alias selera kita nggak terpaku pada satu tipe saja
• Langsung melupakan mantan dalam sekejap setelah bertemu sosok baru yang memesona.
Sumber : Psiko majalah Cita Cinta
• Hanya dalam beberapa minggu setelah berkenalan, langsung mengakui bahwa orang baru itu sosok yang sangat sempurna but dirinya
• Setelah diberi perhatian lebih oleh seseorang, langsung terbuai padahal sebelumnya nggak ada perasaan apa- apa
• Punya feeling kalau ‘he’s the one’ hingga berkali- kali tepatnya hampir setiap kali berganti pacar
• Memilih pasangan yang sangat variatif secara fisik maupun kepribadian alias selera kita nggak terpaku pada satu tipe saja
• Langsung melupakan mantan dalam sekejap setelah bertemu sosok baru yang memesona.
Sumber : Psiko majalah Cita Cinta
Upaya Layanan Pendidikan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Upaya Layanan Pendidikan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Rata-rata pada saat ini banyak para pengajar melarang siswa-siswanya melakukan sesuat. Larangan-larangan semacam ini tentunya dapat mematikan kreativitas siswa. Siswa akan selalu dalam lingkaran ketidaktahuan, ketakutan, tidak berani mencoba sesuatu yang baru. Namun kadang guru sendiri tidak menyadari akan hal ini. Seharusnya untuk hal-hal baru seperti diatas siswa “diberi kesempatan untuk mencoba melakukan sesuatu” sementara guru tetap memberi pengawasan sehingga siswa dapat bereksperimen dengan aman. Guru “tidaklah selalu bersikap sebagai petugas hukum di lingkungan sekolah”. Di mana biasanya guru yang membuat peraturan. Kemudian mereka pula yang memberi sanksi atau hukuman pada siswanya, jika siswa melakukan suatu kesalahan, misalnya dengan disuruh lari mengitari halaman, berdiri di depan kelas, memukul dengan sabuk atau tindakan lain yang lebih mengarah pada hukuman fisik. Sebenarnya guru dapat “bersikap lebih demokratis pada siswa”, mencoba membicarakan dengan siswa hal-hal apa saja yang baik dapat mereka lakukan, mana yang baik dan mana yang tidak. Siswa “diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya” dan mengklarifikasi antara hal yang baik dan yang tidak untuk kemudian disusun sebagai suatu peraturan secara bersama dan demokratis. Dalam menentukan hukuman hendaknya juga dengan sikap yang demokratis. Cobalah “siswa untuk menentukan hukuman sendiri” sebagai sikap pertanggungjawaban terhadap kesalahannya dan tidak akan mengulanginya lagi. Guru harus “mampu menyediakan media untuk siswanya sebagai upaya untuk menelurkan siswa yang cerdas dan kreatif”.
Sumber : www.google.com
Rata-rata pada saat ini banyak para pengajar melarang siswa-siswanya melakukan sesuat. Larangan-larangan semacam ini tentunya dapat mematikan kreativitas siswa. Siswa akan selalu dalam lingkaran ketidaktahuan, ketakutan, tidak berani mencoba sesuatu yang baru. Namun kadang guru sendiri tidak menyadari akan hal ini. Seharusnya untuk hal-hal baru seperti diatas siswa “diberi kesempatan untuk mencoba melakukan sesuatu” sementara guru tetap memberi pengawasan sehingga siswa dapat bereksperimen dengan aman. Guru “tidaklah selalu bersikap sebagai petugas hukum di lingkungan sekolah”. Di mana biasanya guru yang membuat peraturan. Kemudian mereka pula yang memberi sanksi atau hukuman pada siswanya, jika siswa melakukan suatu kesalahan, misalnya dengan disuruh lari mengitari halaman, berdiri di depan kelas, memukul dengan sabuk atau tindakan lain yang lebih mengarah pada hukuman fisik. Sebenarnya guru dapat “bersikap lebih demokratis pada siswa”, mencoba membicarakan dengan siswa hal-hal apa saja yang baik dapat mereka lakukan, mana yang baik dan mana yang tidak. Siswa “diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya” dan mengklarifikasi antara hal yang baik dan yang tidak untuk kemudian disusun sebagai suatu peraturan secara bersama dan demokratis. Dalam menentukan hukuman hendaknya juga dengan sikap yang demokratis. Cobalah “siswa untuk menentukan hukuman sendiri” sebagai sikap pertanggungjawaban terhadap kesalahannya dan tidak akan mengulanginya lagi. Guru harus “mampu menyediakan media untuk siswanya sebagai upaya untuk menelurkan siswa yang cerdas dan kreatif”.
Sumber : www.google.com
Peran Guru di Sekolah
Untuk membantu anak yang mengalami problema dalam belajar, maka diperlukan program layanan secara terpadu, baik dari guru di sekolah, maupun orang tua di rumah. Beberapa bentuk layanan yang dapat dilakukan oleh masing-masing pihak, dapat disebutkan antara lain sebagai berikut :
Peran Guru di Sekolah
a. Guru harus memahami perbedaan individual anak
b. Guru perlu melakukan identifikasi atas kekuatan dan kekurangan atau kelemahan dari masing-masing anak didiknya.
c. Guru mencoba mengelompokkan anak didik di kelas dalam beberapa kelompok sesuai dengan tingkat permasalahan yang perlu diatasi.
d. Guru bekerjasama dengan orangtua dan profesi lain untuk mendapatkan hash pembelajaran yang optimal.
e. Guru harus menyiapkan materi, strategi dan media pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan peserta didik.
f. Pada anak-anak yang memiliki kecepatan belajar yang tinggi, guru dapat mengembangkan model pembelajaran pengayaan dan/atau akselerasi. Pada anak yang memiliki kecepatan belajar yang rendah, guru dapat memberikan layanan remedial dan atau porsi waktu yang lebih dibandingkan dengan yang lain.
g. Dalam sistem evaluasi, guru sebaiknya tidak cukup hanya mengukur aspek akademik dari yang dicapai oleh anak. Aspek-aspek bidang kemampuan non akademik juga perlu diperhatikan.
h. Umpan balik atas keberhasilan. Catatan kualitatif kemajuan-kemajuan anak dalam belajar perlu dicatat untuk bahan laporan guru dengan kepala sekolah dan orangtua.
Sumber : www.google.com
Peran Guru di Sekolah
a. Guru harus memahami perbedaan individual anak
b. Guru perlu melakukan identifikasi atas kekuatan dan kekurangan atau kelemahan dari masing-masing anak didiknya.
c. Guru mencoba mengelompokkan anak didik di kelas dalam beberapa kelompok sesuai dengan tingkat permasalahan yang perlu diatasi.
d. Guru bekerjasama dengan orangtua dan profesi lain untuk mendapatkan hash pembelajaran yang optimal.
e. Guru harus menyiapkan materi, strategi dan media pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan peserta didik.
f. Pada anak-anak yang memiliki kecepatan belajar yang tinggi, guru dapat mengembangkan model pembelajaran pengayaan dan/atau akselerasi. Pada anak yang memiliki kecepatan belajar yang rendah, guru dapat memberikan layanan remedial dan atau porsi waktu yang lebih dibandingkan dengan yang lain.
g. Dalam sistem evaluasi, guru sebaiknya tidak cukup hanya mengukur aspek akademik dari yang dicapai oleh anak. Aspek-aspek bidang kemampuan non akademik juga perlu diperhatikan.
h. Umpan balik atas keberhasilan. Catatan kualitatif kemajuan-kemajuan anak dalam belajar perlu dicatat untuk bahan laporan guru dengan kepala sekolah dan orangtua.
Sumber : www.google.com
anak-anak muda dengan kebutuhan khusus
Semua anak membutuhkan kesempatan untuk menemukan dan secara aktif menjelajahi dunia di sekitar mereka. Namun, untuk anak-anak muda dengan kebutuhan khusus, bermain sering terbatas. ”Orang tua mereka mengatakan bahwa mereka akan senang membantu struktur kebutuhan beberapa kegiatan khusus dan menarik memilih mainan anak-anak mereka dapat bermain dengan berhasil. "
Jangan pasrah dengan sikap anak. Anda bisa mendorong kepercayaan diri anak dan menyemangatinya saat anak merasa gagal. Semakin tinggi rasa percaya diri anak maka semakin mudah anak menghadapi tantangan dalam hidupnya terutama untuk anak berkebutuhan khusus. Tak ada anak yang menolak diberi pujian terutama saat anak telah berhasil mengerjakan pekerjaannya dengan baik dan bersikap positif. Sedangkan, pada anak berkebutuhan khusus, pujian menjadi minim karena anak seringkali bersikap tidak pada tempatnya. Psikolog perkembangan anak dari Developmental Pediatrician of New Hyde Park, New York, Kate Rauch, mengatakan standar pujian pada anak umumnya berbeda dengan anak berkebutuhan khusus. Berikan pujian saat anak berhasil melakukan hal-hal yang sederhana, misalnya anak bertahan duduk di meja makan selagi menghabiskan sarapannya. Hindari terfokus hanya pada perilaku buruk anak. Sebaiknya sesuaikan pandangan Anda dengan kemampuan anak.
Kesuksesan tidak akan didapat jika anak tidak pernah diberi kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya. Bantu anak menemukan minatnya. Jauhkan kekhawatiran Anda bahwa anak akan mengalami pengalaman yang buruk. Berikan anak kepercayaan untuk mencoba hal yang diminati, misalnya Anda mendaftarkan anak bergabung dalam tim sepak bola, namun anak lebih mahir berenang dibandingkan bermain sepak bola. Mungkin anak sulit mengikuti permainan yang terdiri dari banyak anggota. Izinkan anak meningkatkan kemampuannya di olahraga renang. "Orangtua perlu bersikap realistis dalam menaruh harapannya pada anak, dan membuka mata pada potensi anak lalu bantu anak mengembangkannya," ujar Helen Neville, parent educator di Rumah Sakit Kaiser, Oakland, California.
Sumber : www.google.com
Jangan pasrah dengan sikap anak. Anda bisa mendorong kepercayaan diri anak dan menyemangatinya saat anak merasa gagal. Semakin tinggi rasa percaya diri anak maka semakin mudah anak menghadapi tantangan dalam hidupnya terutama untuk anak berkebutuhan khusus. Tak ada anak yang menolak diberi pujian terutama saat anak telah berhasil mengerjakan pekerjaannya dengan baik dan bersikap positif. Sedangkan, pada anak berkebutuhan khusus, pujian menjadi minim karena anak seringkali bersikap tidak pada tempatnya. Psikolog perkembangan anak dari Developmental Pediatrician of New Hyde Park, New York, Kate Rauch, mengatakan standar pujian pada anak umumnya berbeda dengan anak berkebutuhan khusus. Berikan pujian saat anak berhasil melakukan hal-hal yang sederhana, misalnya anak bertahan duduk di meja makan selagi menghabiskan sarapannya. Hindari terfokus hanya pada perilaku buruk anak. Sebaiknya sesuaikan pandangan Anda dengan kemampuan anak.
Kesuksesan tidak akan didapat jika anak tidak pernah diberi kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya. Bantu anak menemukan minatnya. Jauhkan kekhawatiran Anda bahwa anak akan mengalami pengalaman yang buruk. Berikan anak kepercayaan untuk mencoba hal yang diminati, misalnya Anda mendaftarkan anak bergabung dalam tim sepak bola, namun anak lebih mahir berenang dibandingkan bermain sepak bola. Mungkin anak sulit mengikuti permainan yang terdiri dari banyak anggota. Izinkan anak meningkatkan kemampuannya di olahraga renang. "Orangtua perlu bersikap realistis dalam menaruh harapannya pada anak, dan membuka mata pada potensi anak lalu bantu anak mengembangkannya," ujar Helen Neville, parent educator di Rumah Sakit Kaiser, Oakland, California.
Sumber : www.google.com
Menurut Maslow
Secara umum, manusia termasuk anak-anak memiliki kebutuhan dalam kehidupannya. Menurut Maslow (1970) percaya bahwa setiap manusia memiliki lima kategori kebutuhan yang membentuk suatu hirarki dari yang paling Pokok atau dasar hingga yang paling tinggi, ialah kebutuhan fisiologis, seperti oksigen, makan dan minum, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk diakui, kebutuhan untuk dihargai, dan kebutuhan untuk aktualisasi diri.
Sementara itu Hurlocks (1962) mengemukakan bahwa ada dua belas kategori kebutuhan manusia khususnya dari aspek psikologis, ialah kebutuhan :
1. Penerimaan : kebutuhan untuk merasakan bahwa orang lain bersikap baik atau positif, hormat, mendukung atau menyetujui, tidak menolak dirinya.
2. Prestasi kebutuhan untuk memperoleh, mencapai, menerima, menang, dan sebagainya.
3. Kasih sayang : kebutuhan untuk dicintai, dihargai.
4. Persetujuan atau restu : kebutuhan untuk melihat orang lain menyenangkan, menghindari kritik, kesalahan dan hukuman.
5. Menjadi bagian : kebutuhan untuk merasa sebagai bagian dari suatu kelompok atau lingkungan
6. Kesesuaian : kebutuhan untuk menjadi sebagaimana orang lain, menghindari perbedaan.
7. Ketergantungan : kebutuhan untuk mendapatkan dukungan emosional, perlindungan, perhatian, dorongan dan bantuan dari orang lain.
8. Ketidak tergantungan :kebutuhan untuk bebas, mandiri, keputusan sendiri, kepercayaan.
9. Penguasaan - kekuasaan (menguasai - berkuasa) : kebutuhan untuk mengendalikan, berkuasa, memimpin, mengelola, memerintah, mengatasi masalah, mengatasi hambatan, mempengaruhi orang lain.
10. Pengenalan atau pengakuan : kebutuhan untuk diketahui, dikenal, dianggap sebagai pribadi yang unik, dibedakan dari yang lain, tidak dianggap sama.
11. Pernyataan diri : kebutuhan untuk berfungsi, belajar mengerti, berformasi
12. Dimengerti : kebutuhan untuk merasa dalam hubungan yang simpatik dengan orangtua, saudara, teman, merasa bebas bergaul dan mengemukakan ikiran tanpa kehilangan kasih sayang.
Sumber : www.google.com
Sementara itu Hurlocks (1962) mengemukakan bahwa ada dua belas kategori kebutuhan manusia khususnya dari aspek psikologis, ialah kebutuhan :
1. Penerimaan : kebutuhan untuk merasakan bahwa orang lain bersikap baik atau positif, hormat, mendukung atau menyetujui, tidak menolak dirinya.
2. Prestasi kebutuhan untuk memperoleh, mencapai, menerima, menang, dan sebagainya.
3. Kasih sayang : kebutuhan untuk dicintai, dihargai.
4. Persetujuan atau restu : kebutuhan untuk melihat orang lain menyenangkan, menghindari kritik, kesalahan dan hukuman.
5. Menjadi bagian : kebutuhan untuk merasa sebagai bagian dari suatu kelompok atau lingkungan
6. Kesesuaian : kebutuhan untuk menjadi sebagaimana orang lain, menghindari perbedaan.
7. Ketergantungan : kebutuhan untuk mendapatkan dukungan emosional, perlindungan, perhatian, dorongan dan bantuan dari orang lain.
8. Ketidak tergantungan :kebutuhan untuk bebas, mandiri, keputusan sendiri, kepercayaan.
9. Penguasaan - kekuasaan (menguasai - berkuasa) : kebutuhan untuk mengendalikan, berkuasa, memimpin, mengelola, memerintah, mengatasi masalah, mengatasi hambatan, mempengaruhi orang lain.
10. Pengenalan atau pengakuan : kebutuhan untuk diketahui, dikenal, dianggap sebagai pribadi yang unik, dibedakan dari yang lain, tidak dianggap sama.
11. Pernyataan diri : kebutuhan untuk berfungsi, belajar mengerti, berformasi
12. Dimengerti : kebutuhan untuk merasa dalam hubungan yang simpatik dengan orangtua, saudara, teman, merasa bebas bergaul dan mengemukakan ikiran tanpa kehilangan kasih sayang.
Sumber : www.google.com
Program terapi anak-anak special needs
Program terapi anak-anak special needs bukan suatu program yang singkat. Secara akademik materi dalam me¬tode ini tekah mencakup perilaku, sosialisasi, dan akademik sebagai persiapan masuk ke sekolah reguler. Jadi apabila anak mampu me¬ng¬uasai seluruh materi dari dasar, inter¬mediate, dan ad¬vanced dari metode tersebut, maka anak siap masuk sekolah reguler. Tetapi bukan berarti tugas kita selesai. Mereka tetap perlu dipantau dan di¬beri arahan meng¬hadapi lingkungan baru.
Sekali lagi sengat perlu dipahami oleh para orang tua bahwa terapi harus dimulai sedini mungkin se¬belum usia 5 tahun. Per¬kembangan paling pesat dari otak manusia terjadi pada usia sebelum usia 5 tahun. Pun¬caknya terjadi pada usia 2-3 tahun. Oleh karena itu penatalaksanaan terapi setelah usia 5 tahun hasilnya berjalan lebih lam¬bat. Se¬kalipun demilian tidak ada pilihan lain, anak usia lebih dari 5 tahun tetap perlu diterapi perilakunya (Premitawati, 2005).
Sumber : www.google.com
Sekali lagi sengat perlu dipahami oleh para orang tua bahwa terapi harus dimulai sedini mungkin se¬belum usia 5 tahun. Per¬kembangan paling pesat dari otak manusia terjadi pada usia sebelum usia 5 tahun. Pun¬caknya terjadi pada usia 2-3 tahun. Oleh karena itu penatalaksanaan terapi setelah usia 5 tahun hasilnya berjalan lebih lam¬bat. Se¬kalipun demilian tidak ada pilihan lain, anak usia lebih dari 5 tahun tetap perlu diterapi perilakunya (Premitawati, 2005).
Sumber : www.google.com
Peran Orang Tua
Peran Orang Tua
Orangtua memiliki peranan yang penting bagi upaya membantu anak yang mengalami
problema dalam belajar. Beberapa tindakan orangtua yang diperlukan antara lain:
1. Menerima adanya perbedaan pad a diri anak
2. Memberikan perhatian yang proporsional dan tidak membedabedakan dalam memberikan perlakuan kepada anaknya sesuai dengan karakteristik khususnya.
3. Menyampaikan data dan informasi tentang perkembangan anak secara terbuka kepada sekolah dan guru.
4. Menjalin kerjasama secara ikhlas dan jujur dengan guru untuk membantu anaknya yang mengalami problema dalam belajar
Sumber : www.google.com
Orangtua memiliki peranan yang penting bagi upaya membantu anak yang mengalami
problema dalam belajar. Beberapa tindakan orangtua yang diperlukan antara lain:
1. Menerima adanya perbedaan pad a diri anak
2. Memberikan perhatian yang proporsional dan tidak membedabedakan dalam memberikan perlakuan kepada anaknya sesuai dengan karakteristik khususnya.
3. Menyampaikan data dan informasi tentang perkembangan anak secara terbuka kepada sekolah dan guru.
4. Menjalin kerjasama secara ikhlas dan jujur dengan guru untuk membantu anaknya yang mengalami problema dalam belajar
Sumber : www.google.com
Penyebab anak sukar di didik
Penyebab anak sukar di didik
Penyebab sukar di didik tidak dapat hanya dicari dari penelantaran afektif saja. Karena dari itu tidak dapat di sembuhkan melalui cara- cara psikoanalisa yang mencoba menghilangi kompleks- kompleksnya (keinginan yang terdesak). Begitu juga metode- metode non- direktif tidak ada hasilnya, kerna metode ini selalu mendasarkan diri pada “aku” yang harus berfungsi baik, yang timbul karena persepsi- persepsi dan nilai- nilai “aku” secara sadar padahal justru fungsi- fungsi aku anak- anak tersebut ada dalam keadaan sangat terganggu.
Aichhorn (1957) berpendapat bahwa keadaan sukar di didik berhubungan dengan bentuk “Verwahrlosung” yang lebih mendalam, dalam arti menolak apa yang dianggap benar oleh keliling, menolak norma- norma social dan masyarakat. Mereka melakukan itu secara tidak sadar, melainkan impuls- impuls dari dalam. Mereka tidak merasakannya sebagai suatu problem. Mereka melakukan tingkah laku anti social tanpa perasaan bersalah.
Sumber : buku psikologi perkembangan, Prof. DR. F. J. Monks dan teman- teman
Penyebab sukar di didik tidak dapat hanya dicari dari penelantaran afektif saja. Karena dari itu tidak dapat di sembuhkan melalui cara- cara psikoanalisa yang mencoba menghilangi kompleks- kompleksnya (keinginan yang terdesak). Begitu juga metode- metode non- direktif tidak ada hasilnya, kerna metode ini selalu mendasarkan diri pada “aku” yang harus berfungsi baik, yang timbul karena persepsi- persepsi dan nilai- nilai “aku” secara sadar padahal justru fungsi- fungsi aku anak- anak tersebut ada dalam keadaan sangat terganggu.
Aichhorn (1957) berpendapat bahwa keadaan sukar di didik berhubungan dengan bentuk “Verwahrlosung” yang lebih mendalam, dalam arti menolak apa yang dianggap benar oleh keliling, menolak norma- norma social dan masyarakat. Mereka melakukan itu secara tidak sadar, melainkan impuls- impuls dari dalam. Mereka tidak merasakannya sebagai suatu problem. Mereka melakukan tingkah laku anti social tanpa perasaan bersalah.
Sumber : buku psikologi perkembangan, Prof. DR. F. J. Monks dan teman- teman
Pengantar
Pengantar
Anak luar biasa di sebut sebagai anak berkebutuhan khusus (children with special needs), memang tidak selalu mengalami problem dalam belajar. Namun ketika mereka ini diinterasikan bersama-sama dengan anak- anak sebaya lainnya dalam system pendidikan reguler. Ada hal-hal tertentu yang harus mendapatkan perhatian khusus dari guru dan sekolah untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal. Mengapa tidak disebut sebagai anak dengan problema belajar pada dasarnya adalah suatu keadaan kesulitan pada diri anak untuk melakukan penyesuaian dalam belajar akibat adanya factor tertentu. Dan factor itu diantaranya adalah karena adanya kondisi kecacatan, kelainan atau keluarbiasaan.
Sumber : www.google.com
Anak luar biasa di sebut sebagai anak berkebutuhan khusus (children with special needs), memang tidak selalu mengalami problem dalam belajar. Namun ketika mereka ini diinterasikan bersama-sama dengan anak- anak sebaya lainnya dalam system pendidikan reguler. Ada hal-hal tertentu yang harus mendapatkan perhatian khusus dari guru dan sekolah untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal. Mengapa tidak disebut sebagai anak dengan problema belajar pada dasarnya adalah suatu keadaan kesulitan pada diri anak untuk melakukan penyesuaian dalam belajar akibat adanya factor tertentu. Dan factor itu diantaranya adalah karena adanya kondisi kecacatan, kelainan atau keluarbiasaan.
Sumber : www.google.com
Penanganan
Penanganan
Peran orang tua dalam penyem¬buhan anak penderita Special Needs sangatlah pen¬ting. Se¬lain harus melakukan peng¬obatan secara me¬dis, orang tua juga di-tun¬tut bijak dan sabar me¬ng¬hadapi kon¬disi anak. Sebagian besar karena orang tua tidak bijak dan sabar meng¬hadapi kondisi anak. Sebagian besar karena orang tua tidak paham dengan pe¬nya¬kit anaknya. Mereka hanya meng-andalkan terapi tanpa berusaha mencari tahu berbagai hal yang baik dan yang buruk selama proses penyembuhan.
Menurut Handojo (2003) sangat perlu dipahami oleh para orang tua bahwa terapi harus dimulai sedini mung¬kin sebelum susia 5 tahun. Perkem¬bangan paling pesat dari otak ma¬nusia terjadi pada usia 2-3 tahun. Oleh ka¬rena itu penatalaksanaan terapi setelah usia 5 tahun hasilnya berjalan lebih lambat.
Sumber : www.google.com
Peran orang tua dalam penyem¬buhan anak penderita Special Needs sangatlah pen¬ting. Se¬lain harus melakukan peng¬obatan secara me¬dis, orang tua juga di-tun¬tut bijak dan sabar me¬ng¬hadapi kon¬disi anak. Sebagian besar karena orang tua tidak bijak dan sabar meng¬hadapi kondisi anak. Sebagian besar karena orang tua tidak paham dengan pe¬nya¬kit anaknya. Mereka hanya meng-andalkan terapi tanpa berusaha mencari tahu berbagai hal yang baik dan yang buruk selama proses penyembuhan.
Menurut Handojo (2003) sangat perlu dipahami oleh para orang tua bahwa terapi harus dimulai sedini mung¬kin sebelum susia 5 tahun. Perkem¬bangan paling pesat dari otak ma¬nusia terjadi pada usia 2-3 tahun. Oleh ka¬rena itu penatalaksanaan terapi setelah usia 5 tahun hasilnya berjalan lebih lambat.
Sumber : www.google.com
Learning Disability
Learning Disability
Santrock (2008,219) menyebut siswa yang berkesulitan belajar dengan istilah “exceptional students” pelajar yang tidak biasa adalah anak-anak yang memiliki gangguan atau ketidak mampuan dan anak-anak yang tergolong berbakat.
Di Indonesia belum ada definisi yang baku mengenai berkesulitan belajar dan klasifikasi seperti yang dijelaskan di atas. Meskipn demikian dala penerapan di lapangan Balitbang Dikbud (1997) merumuskan anak berkesulitan belajar dapat didefinisikan sebagai berikut:
“Anak berkesulitan belajar adalah anak yang secara nyata mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik khusus maupun umum baik disebabkan oleh adanya disfungsi neurologis, proses psikologis dasar maupun sebab-sebab lian sehingga prestasi belajanya rendah dan anak-anak tersebut berisiko tinggi tinggal kelas”
Anak berkesulitan belajar memungkinkan juga mengalami gangguan fisik, social dan mental yang ringan sehingga cukup mengganggu mereka dalam menangka[ pelajaran jika dibandingkan dengan yang tidak mengalami kelainan. Tetapi anak berkesulitan belajra sumber utama penyebabnya dalah bukan karena IQ yang rendah atau keterbelakangan intelektual, kecatatan fisik yang lain, ekonomi dan social, melainkan semata-mata karena terkait dengan disfungsi neurologis.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Balitbang Dikbud (1996/1997) diketahui bahwa kesulitan belajar yang dialami anak pada umumnya tidak hanya satu jenis saja. Hal in dapat dijelaskan karena jika anak mengalami kesulitan belajar pada salah satu dari kemampuan akademik utama, yaitu membaca, menulis atau berhitung dan kesulitan tersebut tidak segera diatasi, maka anak tersebut akan mengalami kesulitan dalam bidang yang lain karena ketiga kemampuan tersebut merupakan kemampuan utama untuk dapat mempelajari pengetahuan yang lain.
Sumber : www.google.com
Santrock (2008,219) menyebut siswa yang berkesulitan belajar dengan istilah “exceptional students” pelajar yang tidak biasa adalah anak-anak yang memiliki gangguan atau ketidak mampuan dan anak-anak yang tergolong berbakat.
Di Indonesia belum ada definisi yang baku mengenai berkesulitan belajar dan klasifikasi seperti yang dijelaskan di atas. Meskipn demikian dala penerapan di lapangan Balitbang Dikbud (1997) merumuskan anak berkesulitan belajar dapat didefinisikan sebagai berikut:
“Anak berkesulitan belajar adalah anak yang secara nyata mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik khusus maupun umum baik disebabkan oleh adanya disfungsi neurologis, proses psikologis dasar maupun sebab-sebab lian sehingga prestasi belajanya rendah dan anak-anak tersebut berisiko tinggi tinggal kelas”
Anak berkesulitan belajar memungkinkan juga mengalami gangguan fisik, social dan mental yang ringan sehingga cukup mengganggu mereka dalam menangka[ pelajaran jika dibandingkan dengan yang tidak mengalami kelainan. Tetapi anak berkesulitan belajra sumber utama penyebabnya dalah bukan karena IQ yang rendah atau keterbelakangan intelektual, kecatatan fisik yang lain, ekonomi dan social, melainkan semata-mata karena terkait dengan disfungsi neurologis.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Balitbang Dikbud (1996/1997) diketahui bahwa kesulitan belajar yang dialami anak pada umumnya tidak hanya satu jenis saja. Hal in dapat dijelaskan karena jika anak mengalami kesulitan belajar pada salah satu dari kemampuan akademik utama, yaitu membaca, menulis atau berhitung dan kesulitan tersebut tidak segera diatasi, maka anak tersebut akan mengalami kesulitan dalam bidang yang lain karena ketiga kemampuan tersebut merupakan kemampuan utama untuk dapat mempelajari pengetahuan yang lain.
Sumber : www.google.com
Klasifikasi Special Needs
Ada beberapa klasifikasi anak dengan problema belajar. Data Departemen Pendidikan Amerika Serikat misalnya, mengelompokkan anak dengan problema belajar (istilah yang digunakan adalah children with special need) menjadi
(1) anak berkesulitan belajar,
(2) gangguan wicara,
(3) retardasi mental,
(4) gangguan emosi,
(5) gangguan fisik dan kesehatan
(6) gangguan pendengaran,
(7) gangguan penglihatan, dan
(8) tuna ganda (Lynch Lewis, 1988).
Sementara itu ahli lain, Ashman dan Elkins (1994), membagi jenis-jenis anak dengan kebutuhan khusus menjadi :
(1) anak berbakat, (8) gangguan fisik
(2) gangguan komunikasi,
(3) berkesulitan belajar,
(4) gangguan emosi dan perilaku,
(5) gangguan penglihatan,
(6) gangguan pendengaran,
(7) gangguan intelektual, dan
sumber : www.google.com
(1) anak berkesulitan belajar,
(2) gangguan wicara,
(3) retardasi mental,
(4) gangguan emosi,
(5) gangguan fisik dan kesehatan
(6) gangguan pendengaran,
(7) gangguan penglihatan, dan
(8) tuna ganda (Lynch Lewis, 1988).
Sementara itu ahli lain, Ashman dan Elkins (1994), membagi jenis-jenis anak dengan kebutuhan khusus menjadi :
(1) anak berbakat, (8) gangguan fisik
(2) gangguan komunikasi,
(3) berkesulitan belajar,
(4) gangguan emosi dan perilaku,
(5) gangguan penglihatan,
(6) gangguan pendengaran,
(7) gangguan intelektual, dan
sumber : www.google.com
Jenis-jenis terapi :
Jenis-jenis terapi :
• Terapi Perilaku
Berbagai jenis perilaku telah dikembangkan untuk mendidik anak-anak dengan kebutuhan khusus ter¬masuk pe¬nyan¬dang autisme, meng¬urangi perilaku yang tidak lazim dan meng-gantinya de¬ngan perilaku yang bisa di¬terima pada ma¬syarakat. Te¬rapi perilaku sangat penting untuk membantu para anak-anak ini untuk le¬bih bisa me¬nyesuaikan diri dalam ma-syarakat.
Bukan saja gurunya harus me¬nerapkan terapi perilaku pada saat belajar, na¬mun setiap anggota ke¬luarga di¬rumah harus bersikap sama dan kon¬sisten dalam menghadapi anak-anak de¬ngan kebutuhan khusus ini. Tetapi pe¬rilaku terdiri dari te¬rapi okupasi, tetapi wicara, dan meng¬hilangkan perilaku yang asosial.
• Terapi Okupasi
Sebagian penyandang kelainan pe¬rilaku, terutama autisme juga mem¬pu¬nyai perkembangan motorik yang kurang baik. Gerak-geriknya kasar dan kurang luwes bila disbanding dengan anak-anak se¬umuranya. Pada anak-anak ini perlu diberi bantuan terapi okupasi untuk membantu me¬ng¬uatkan, memperbaiki koor¬dinasi dan ketrampilan ototnya. Otot jari tangan misalnya sangat penting di¬kuatkan dan dilatih supaya anak bisa menulis dan me¬lakukan semua hal yang mem¬butuhkan keterampilan otot jari tanganya seperti menunjuk, bersalaman, memegang raket, memetik gitar, main piano, dan sebagai¬nya.
• Terapi Wicara
Bagi penyandang autisme yang mempunyai keterlambatan bicara dan ke¬sulitan berbahasa. Speech Therapy adalah suatu keharusan tetapi pelak¬sa¬naan¬nya ha¬rus dengan metode ABA (Applied Beha¬viour Analysis)
• Sosialisasi dengan menghilang¬kan perilaku tak wajar
Untuk menghilangkan pe¬rilaku yang tidak dapat diterima oleh umum, per¬lu dimulai dari kepatuhan dan kontak ma¬ta. Kemudian diberi¬kan pengenalan konsep atau kognitif melalui bahasa reseptif dan ekspresif. Setelah itu barulah anak dapat di¬ajarkan hal-hal yang ber-sangkutan de¬ngan perilaku dan tata kar¬ma, dan se¬bagainya. Agar seluruh pe¬rilaku a¬sosial itu dapat ditekan, maka pen¬ting sekali di¬perhatikan bahwa anak juga jangan sampai dibiarkan sendirian, tetapi harus selalu ditemani secara interaktif. Seluruh waktu pada saat anak ba¬ngun perlu diisi dengan kegiatan in¬teraktif, baik yang ber¬sangkutan dengan akademik, Bantu diri, keterampilan mo¬torik, sosia¬lisasi, dan lain-lain. Jangan lupa sedia-kanlah dan berikanlah imbalan yang efektif.
• Terapi Biomedik (obat, vitamin, mineral, food supplement)
Obat-obatan juga dipakai ter¬utama untuk penyandang autisme, tetapi sifat¬nya sangat individual dan perlu berhati-hati. Dosis dan jenisnya sebaiknya di¬serahkan kepada dokter spesialis yang memahami dan mem¬pelajari autisme (biasanya dokter spesialis jiwa anak).
• Sosialisasi ke sekolah regular
Di lingkungan sekolah reguler anak-anak ini dapat dilatih untuk ke¬mampuan berkomunikasi dengan anak-anak se¬bayanya. Sedangkan materi aka¬demiknya jika mengalami kesulitan, tetap dapat di¬ajarkan secara one on one. perlu diingat pula bahwa bagi anak yang autisme yang masuk sekolah reguler harus di “bayangi” terus oleh shadower atau helper atau prompter.
• Sekolah Khusus
Di dalam pendidikan khusus ini beiasanya telah diterapkan terapi pe¬rilaku, terapi wicara, dan terapi okupasi. Pe¬nerapan ramuan tersebut merupakan kelompok-kelompok ma¬teri dan aktivitas yang diberikan de¬ngan metode Lovaas. Pendidikan anak dengan kebuthan khusus tidak dapat disamakan dengan pen¬didikan nor¬mal atau regular, karena ke¬lainan¬nya sangat bervariatif dan usia me¬reka juga berbeda-beda.
Namun menurut Hembing, faktor utama kesembuhan anak sa¬ngat di¬pe¬ngaruhi peran orang tua. Orang tua anak penderita autisme di¬tuntut lebih banyak tahu dan lebih bersahabat dengan anak. Cara ini bisa mempercepat proses pe¬nyembuhan (Alia dalam Kasih, 2006).
Sumber : www.google.com
• Terapi Perilaku
Berbagai jenis perilaku telah dikembangkan untuk mendidik anak-anak dengan kebutuhan khusus ter¬masuk pe¬nyan¬dang autisme, meng¬urangi perilaku yang tidak lazim dan meng-gantinya de¬ngan perilaku yang bisa di¬terima pada ma¬syarakat. Te¬rapi perilaku sangat penting untuk membantu para anak-anak ini untuk le¬bih bisa me¬nyesuaikan diri dalam ma-syarakat.
Bukan saja gurunya harus me¬nerapkan terapi perilaku pada saat belajar, na¬mun setiap anggota ke¬luarga di¬rumah harus bersikap sama dan kon¬sisten dalam menghadapi anak-anak de¬ngan kebutuhan khusus ini. Tetapi pe¬rilaku terdiri dari te¬rapi okupasi, tetapi wicara, dan meng¬hilangkan perilaku yang asosial.
• Terapi Okupasi
Sebagian penyandang kelainan pe¬rilaku, terutama autisme juga mem¬pu¬nyai perkembangan motorik yang kurang baik. Gerak-geriknya kasar dan kurang luwes bila disbanding dengan anak-anak se¬umuranya. Pada anak-anak ini perlu diberi bantuan terapi okupasi untuk membantu me¬ng¬uatkan, memperbaiki koor¬dinasi dan ketrampilan ototnya. Otot jari tangan misalnya sangat penting di¬kuatkan dan dilatih supaya anak bisa menulis dan me¬lakukan semua hal yang mem¬butuhkan keterampilan otot jari tanganya seperti menunjuk, bersalaman, memegang raket, memetik gitar, main piano, dan sebagai¬nya.
• Terapi Wicara
Bagi penyandang autisme yang mempunyai keterlambatan bicara dan ke¬sulitan berbahasa. Speech Therapy adalah suatu keharusan tetapi pelak¬sa¬naan¬nya ha¬rus dengan metode ABA (Applied Beha¬viour Analysis)
• Sosialisasi dengan menghilang¬kan perilaku tak wajar
Untuk menghilangkan pe¬rilaku yang tidak dapat diterima oleh umum, per¬lu dimulai dari kepatuhan dan kontak ma¬ta. Kemudian diberi¬kan pengenalan konsep atau kognitif melalui bahasa reseptif dan ekspresif. Setelah itu barulah anak dapat di¬ajarkan hal-hal yang ber-sangkutan de¬ngan perilaku dan tata kar¬ma, dan se¬bagainya. Agar seluruh pe¬rilaku a¬sosial itu dapat ditekan, maka pen¬ting sekali di¬perhatikan bahwa anak juga jangan sampai dibiarkan sendirian, tetapi harus selalu ditemani secara interaktif. Seluruh waktu pada saat anak ba¬ngun perlu diisi dengan kegiatan in¬teraktif, baik yang ber¬sangkutan dengan akademik, Bantu diri, keterampilan mo¬torik, sosia¬lisasi, dan lain-lain. Jangan lupa sedia-kanlah dan berikanlah imbalan yang efektif.
• Terapi Biomedik (obat, vitamin, mineral, food supplement)
Obat-obatan juga dipakai ter¬utama untuk penyandang autisme, tetapi sifat¬nya sangat individual dan perlu berhati-hati. Dosis dan jenisnya sebaiknya di¬serahkan kepada dokter spesialis yang memahami dan mem¬pelajari autisme (biasanya dokter spesialis jiwa anak).
• Sosialisasi ke sekolah regular
Di lingkungan sekolah reguler anak-anak ini dapat dilatih untuk ke¬mampuan berkomunikasi dengan anak-anak se¬bayanya. Sedangkan materi aka¬demiknya jika mengalami kesulitan, tetap dapat di¬ajarkan secara one on one. perlu diingat pula bahwa bagi anak yang autisme yang masuk sekolah reguler harus di “bayangi” terus oleh shadower atau helper atau prompter.
• Sekolah Khusus
Di dalam pendidikan khusus ini beiasanya telah diterapkan terapi pe¬rilaku, terapi wicara, dan terapi okupasi. Pe¬nerapan ramuan tersebut merupakan kelompok-kelompok ma¬teri dan aktivitas yang diberikan de¬ngan metode Lovaas. Pendidikan anak dengan kebuthan khusus tidak dapat disamakan dengan pen¬didikan nor¬mal atau regular, karena ke¬lainan¬nya sangat bervariatif dan usia me¬reka juga berbeda-beda.
Namun menurut Hembing, faktor utama kesembuhan anak sa¬ngat di¬pe¬ngaruhi peran orang tua. Orang tua anak penderita autisme di¬tuntut lebih banyak tahu dan lebih bersahabat dengan anak. Cara ini bisa mempercepat proses pe¬nyembuhan (Alia dalam Kasih, 2006).
Sumber : www.google.com
Heward …
Heward …
Anak berkebutuhan khusus (Heward) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk kedalam ABK antara lain: tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan prilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan. istilah lain bagi anak berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa dan anak cacat. Karena karakteristik dan hambatan yang dimilki, ABK memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka, contohnya bagi tunanetra mereka memerlukan modifikasi teks bacaan menjadi tulisan Braille dan tunarungu berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Anak berkebutuan khusus biasanya bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) sesuai dengan kekhususannya masing-masing. SLB bagian A untuk tunanetra, SLB bagian B untuk tunarungu, SLB bagian C untuk tunagrahita, SLB bagian D untuk tunadaksa, SLB bagian E untuk tunalaras dan SLB bagian G untuk cacat ganda.
Sumber : www.google.com
Anak berkebutuhan khusus (Heward) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk kedalam ABK antara lain: tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan prilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan. istilah lain bagi anak berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa dan anak cacat. Karena karakteristik dan hambatan yang dimilki, ABK memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka, contohnya bagi tunanetra mereka memerlukan modifikasi teks bacaan menjadi tulisan Braille dan tunarungu berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Anak berkebutuan khusus biasanya bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) sesuai dengan kekhususannya masing-masing. SLB bagian A untuk tunanetra, SLB bagian B untuk tunarungu, SLB bagian C untuk tunagrahita, SLB bagian D untuk tunadaksa, SLB bagian E untuk tunalaras dan SLB bagian G untuk cacat ganda.
Sumber : www.google.com
Haruslah bisa bersosialisasi
Agar dapat menikmati hidup, anak autis juga perlu diajarkan untuk bermain secara benar, berinteraksi dengan teman-temannya, dan mengungkapkan emosi-emosinya. Mereka juga perlu dipenuhi kebutuhan-ke¬butuhannya akan kasih saying tak bersyarat, perhatian, penerimaan, bim¬bingan, dan penghargaan dari orang lain. Bila anak-anak autisme merasa bahwa orang tua dan orang-orang sekitarnya dapat memahami dan menerima keter¬batasan yang mereka miliki, dan maka mereka akan lebih tertarik untuk ber¬interaksi. Sebaliknya bila mereka merasa bahwa lingkungannya ingin merubah dirinya dan tidak menghargai keunikan-nya atau bila mereka hanya mem¬perolah kasih saying bila melakukan sesuatu dan berprestasi maka mereka akan merasa tertekan dan menutup diri.
Peran orang tua dan guru/terapis dalam mengembangkan po¬tensi amak secara menyeluruh sangatlah besar. Dibutuhkan usaha dan kerja keras tanpa henti serta kesediaan untuk men-coba berbagai cara untuk menggali potensi anak dan mengem¬bang¬kannya se¬optinal nungkin. Dalam hal ini penting sekali adanya kerja sama yang baik antara suami-istri serta anggota keluarga lainnya. Hangan samapi anak memperolah perlakuan yang berbeda-beda karena orang tua tidak berhasil mencapai kata sepakat tentang bagaimana cara mendidik anak. Bila dapat terjalin kerja sama serta ter¬dapat penerapan disiplin yang sama dan konsisten di antara seluruh anggota keluarga, penga¬suh, terapis, dan pihak sekolah, maka perkembangan anak tentunya akan lebih pesat dan terarah (Ginanjar, 2000).
Tahapan yang tidak kalah pen¬tingnya dalam kehidupan anak autis adalah bagaimana orang tua mengatur kehidupannya di luar sesi terapi. Akan terjadi perbedaan yang sangat luar biasa bila seorang anak diterapi dan dipantau terus menerus oleh orang tua sehingga ia hidup secara disiplin, teratur, tetapi penuh dengan kesempatan untuk mencoba dengan hal baru, sementara anak lain hidupnya dari satu ruang terapi ke ruang terapi lain. Tetapi di luar iru men-jalani kehidupan yang sangat bebas tanpa arah.
Sumber : www.google.com
Peran orang tua dan guru/terapis dalam mengembangkan po¬tensi amak secara menyeluruh sangatlah besar. Dibutuhkan usaha dan kerja keras tanpa henti serta kesediaan untuk men-coba berbagai cara untuk menggali potensi anak dan mengem¬bang¬kannya se¬optinal nungkin. Dalam hal ini penting sekali adanya kerja sama yang baik antara suami-istri serta anggota keluarga lainnya. Hangan samapi anak memperolah perlakuan yang berbeda-beda karena orang tua tidak berhasil mencapai kata sepakat tentang bagaimana cara mendidik anak. Bila dapat terjalin kerja sama serta ter¬dapat penerapan disiplin yang sama dan konsisten di antara seluruh anggota keluarga, penga¬suh, terapis, dan pihak sekolah, maka perkembangan anak tentunya akan lebih pesat dan terarah (Ginanjar, 2000).
Tahapan yang tidak kalah pen¬tingnya dalam kehidupan anak autis adalah bagaimana orang tua mengatur kehidupannya di luar sesi terapi. Akan terjadi perbedaan yang sangat luar biasa bila seorang anak diterapi dan dipantau terus menerus oleh orang tua sehingga ia hidup secara disiplin, teratur, tetapi penuh dengan kesempatan untuk mencoba dengan hal baru, sementara anak lain hidupnya dari satu ruang terapi ke ruang terapi lain. Tetapi di luar iru men-jalani kehidupan yang sangat bebas tanpa arah.
Sumber : www.google.com
Dua Jenis Learning Disability
Dua Jenis Learning Disability
Mengenai anak berkesulitan belajar spesifik (spesific learning disability), juga dapat dibagi menjadi dua jenis, ialah kesulitan belajar praakademik dan kesulitan belajar akademik.
1. Kesulitan Belajar Praakademik
Kesulitan belajar praakademik sering disebut juga sebagai kesulitan belajar developmental. Ada tiga jenis anak dengan kesulitan belajar developmental:
1) Gangguan Motorik dan persepsi
Gangguan motorik disebut dispraksia, mencakup gangguan pada motorik kasar, penghayatan tubuh, dan motorik halus. Gangguan persepsi mencakup persepsi penglihatan atau persepsi visual. Persepsi pendengaran atau persepsi auditorik, presepsi heptik (raba dan gerak atau taktil dan kinestik), dan intelegensi system persepsual. Jenis gangguan ini perlu penanganan secara sistematis karena pengaruhnya terhadap perkembangan kognitif yang pada gilirannya juga dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar akademik. Dispraksia atau sering disebutclumsy adalah keadaan sebagai akibat adanya gangguan dalam intelegensi auditor-motor. Anak tida mampu melaksanakan gerakan bagian dari tubuh dengan benar walaupun tidak ada kelumpuhan anggota tubuh, manifestasinya dapat berupa disfasia verbal (bicara) da non verbal (menulis, bahasa isyarat dan panomim).
2) Kesulitan belajar kognitif
Pengertian kognitif mencakup berbagai aspek structural intelek yang diprgunakan untuk mengetahui sesuatu. Dengan demikian kognitif merupakan fungsi mental yang mencakup persepsi, pikiran, simbolisasi, penalaran dan pemcahan masalah, perwujudan fungsi kognitif dapat dilihat dari kemampuan anak dalama penggunaan bahasa dan penyelesaian soal-soal matematika. Mengingat besarnya peran fungsi kognitif dalam penyelesaian ditangani sejak anak masih berda pada usia prasekolah.
3) Gangguan perkembangan bahasa
Disfasia adalah ketidakmampuan atau keterbatasan kemmpuan anak untuk menggunakan simbol linguistik dalam rangka berkomunikasi sear vrbal. Gangguan pada anak yang terjadi pada fase perkembangan ktika anak belajar bebicara disebut sebagai disfasia perkembangan (develompment dysphasia).
Bicara adalah bahasa verbal yang memiliki komponen artikulasi, suara dan kelanaran, ekspresi bahasa bicara (ujaran) mencakup enam komponen, yaitu : fonem, morfem, sintaksis, semantic, prosodi (itosasi) dan pragmatik. Kesulitan belajar bicara seyogyanya telah diketahui dan diperbaiki sejak anak berada pada usia prasekolah karena berpengaruh terhadap prestasi akademik sekolah.
4) Kesulitan dalam penyesuaian perilaku social
Pada anak yang periakunya tidak diterima oleh lingkungan sosialnya, baik oleh seama anak, guru, maupun orang tua. Ia ditolak oleh lingkungan sosialnya karena sering mengganggu, tidak sopan, tidak tahu aturan atau berbagai perilaku neatif lainnya.
Sumber : www.google.com
Mengenai anak berkesulitan belajar spesifik (spesific learning disability), juga dapat dibagi menjadi dua jenis, ialah kesulitan belajar praakademik dan kesulitan belajar akademik.
1. Kesulitan Belajar Praakademik
Kesulitan belajar praakademik sering disebut juga sebagai kesulitan belajar developmental. Ada tiga jenis anak dengan kesulitan belajar developmental:
1) Gangguan Motorik dan persepsi
Gangguan motorik disebut dispraksia, mencakup gangguan pada motorik kasar, penghayatan tubuh, dan motorik halus. Gangguan persepsi mencakup persepsi penglihatan atau persepsi visual. Persepsi pendengaran atau persepsi auditorik, presepsi heptik (raba dan gerak atau taktil dan kinestik), dan intelegensi system persepsual. Jenis gangguan ini perlu penanganan secara sistematis karena pengaruhnya terhadap perkembangan kognitif yang pada gilirannya juga dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar akademik. Dispraksia atau sering disebutclumsy adalah keadaan sebagai akibat adanya gangguan dalam intelegensi auditor-motor. Anak tida mampu melaksanakan gerakan bagian dari tubuh dengan benar walaupun tidak ada kelumpuhan anggota tubuh, manifestasinya dapat berupa disfasia verbal (bicara) da non verbal (menulis, bahasa isyarat dan panomim).
2) Kesulitan belajar kognitif
Pengertian kognitif mencakup berbagai aspek structural intelek yang diprgunakan untuk mengetahui sesuatu. Dengan demikian kognitif merupakan fungsi mental yang mencakup persepsi, pikiran, simbolisasi, penalaran dan pemcahan masalah, perwujudan fungsi kognitif dapat dilihat dari kemampuan anak dalama penggunaan bahasa dan penyelesaian soal-soal matematika. Mengingat besarnya peran fungsi kognitif dalam penyelesaian ditangani sejak anak masih berda pada usia prasekolah.
3) Gangguan perkembangan bahasa
Disfasia adalah ketidakmampuan atau keterbatasan kemmpuan anak untuk menggunakan simbol linguistik dalam rangka berkomunikasi sear vrbal. Gangguan pada anak yang terjadi pada fase perkembangan ktika anak belajar bebicara disebut sebagai disfasia perkembangan (develompment dysphasia).
Bicara adalah bahasa verbal yang memiliki komponen artikulasi, suara dan kelanaran, ekspresi bahasa bicara (ujaran) mencakup enam komponen, yaitu : fonem, morfem, sintaksis, semantic, prosodi (itosasi) dan pragmatik. Kesulitan belajar bicara seyogyanya telah diketahui dan diperbaiki sejak anak berada pada usia prasekolah karena berpengaruh terhadap prestasi akademik sekolah.
4) Kesulitan dalam penyesuaian perilaku social
Pada anak yang periakunya tidak diterima oleh lingkungan sosialnya, baik oleh seama anak, guru, maupun orang tua. Ia ditolak oleh lingkungan sosialnya karena sering mengganggu, tidak sopan, tidak tahu aturan atau berbagai perilaku neatif lainnya.
Sumber : www.google.com
metode anak khusus
Dalam metode bimbingan anak khusus adalah dengan intensitas waktu yang ideal adalah 40 jam dalam seminggu. Jadi rata-rata 8 jam sehari. Tetapi untuk mencapai hasil yang maksimal anak harus ditangani selama anak bangun. Persyaratan ini sangat berat untuk siapapun. Oleh karena itu tidak mungkin terapi anak hanya dilakukan oleh satu orang saja. Jadi disamping terapi di sekolah khusus maka penanganan di rumah justru lebih lama. Untuk ini diperlakukan suatu kerja sama yang baik dan terkoordiinasi serta di¬pantau secara in¬tensif agar seluruh pro¬gram dapat berjalan dengan lancar dan tidak buang waktu.
Banyak orang tua anak dengan ke¬butuhan khusus ini menyerahkan pe¬nangan¬an anaknya pasrah penuh pada ins¬titusi puaet te¬rapi atau sekolah khusus. Mereka tidak mau tahu lagi dengan urusan pendidikan anaknya. Mereka hanya menyediakan biaya dan pra-sa¬rananya saja. Tetapi banyak juga me-reka selalu ingin mencampuri proses te¬rapi yang sedang berlangdung, sehingga anak-anak ini terdistraksi (teralih) kon-sentrasi dan per¬hatiannya dari materi. Kelancaran proses terapi men¬jadi sangat terganggu bahkan terhenti. Ke¬dua sikap ekstrem ini sangat nerugikan dan meng¬¬hambat kemajuan terapi.
Sumber : www.google.com
Banyak orang tua anak dengan ke¬butuhan khusus ini menyerahkan pe¬nangan¬an anaknya pasrah penuh pada ins¬titusi puaet te¬rapi atau sekolah khusus. Mereka tidak mau tahu lagi dengan urusan pendidikan anaknya. Mereka hanya menyediakan biaya dan pra-sa¬rananya saja. Tetapi banyak juga me-reka selalu ingin mencampuri proses te¬rapi yang sedang berlangdung, sehingga anak-anak ini terdistraksi (teralih) kon-sentrasi dan per¬hatiannya dari materi. Kelancaran proses terapi men¬jadi sangat terganggu bahkan terhenti. Ke¬dua sikap ekstrem ini sangat nerugikan dan meng¬¬hambat kemajuan terapi.
Sumber : www.google.com
Anak yang sukar di didik
Anak- anak yang memberikan sedikit atau bahkan banyak kesukaran- kesukaran atau problema-problema belum tentu termasuk anak- anak yang sukar didik. Harus diikuti oleh pemeriksaan psikolog, psikiater dan atau orthopedagog. Anak yang sukar di didik ini tidak hanya merupakan problema bagi dirinya sendiri, melainkan juga merupakan problema bagi lingkungannya karena ketidak tenangannya yang tinggi, tingkah lakunya yang menyimpang, cara- cara acting out nya yang berbahaya dan seringkali agresif, sedangkan sukar sekali untuk menimbulkan pengertian rasional mengenai keadaannya. Jadi sukar sekali untuk dimintai pengertian dan diajak ngomong.
Sumber : Buku Psikologi perkembangan, Prof. DR.F.J. Monks Dan teman-teman.
Sumber : Buku Psikologi perkembangan, Prof. DR.F.J. Monks Dan teman-teman.
Anak dengan gangguan- gangguan belajar
Anak dengan gangguan- gangguan belajar
Dumont memberikan definisi sebagai : “Gangguan belajar adalah penyimpangan- penyimpangan dalam proses belajar yang berhubungan dengan diskrepansi yang signifikan antara kemampuan yang diperkirakan utuk bahasa dan berfikir dengan tingkat prestasi yang nyata dalam bahasa dan berfikir”.
Lepas dari kesukaran- kesukaran dan gangguan yang timbul karena kerusakan otak, maka perlu sekali demia kepentingan psikologis dan pendidikan, untuk lebih dapat mengenal gangguan- gangguan belajar tadi yang disebabkan oleh factor- factor motivasional atau factor- factor sosialisasi. Hal ini terutama berkenaan dengan gangguan bahasa, gangguan membaca dan menulis.
Sumber : buku psikologi perkembangan, Prof. DR. F. J. Monks dan teman- teman
Dumont memberikan definisi sebagai : “Gangguan belajar adalah penyimpangan- penyimpangan dalam proses belajar yang berhubungan dengan diskrepansi yang signifikan antara kemampuan yang diperkirakan utuk bahasa dan berfikir dengan tingkat prestasi yang nyata dalam bahasa dan berfikir”.
Lepas dari kesukaran- kesukaran dan gangguan yang timbul karena kerusakan otak, maka perlu sekali demia kepentingan psikologis dan pendidikan, untuk lebih dapat mengenal gangguan- gangguan belajar tadi yang disebabkan oleh factor- factor motivasional atau factor- factor sosialisasi. Hal ini terutama berkenaan dengan gangguan bahasa, gangguan membaca dan menulis.
Sumber : buku psikologi perkembangan, Prof. DR. F. J. Monks dan teman- teman
ANAK BERKESULITAN BELAJAR
Anak berkesulitan belajar dapat dikelompokan menjadi empat jenis :
(1). Anak yang sebenarnya IQ nya rata-rata atau di atas rata-rata tetapi hasil belajarnya rendah karena factor eksternal. Disebut sebagai anak yang mengalami hambatan belajar,
(2) anak yang sebenarnya IQ nya rata-rata atau di atas rata-rata tetapi mengalami kesulitan dalam bidang akademik tertentu (mislanya membaca, menulis, berhitung) tidak seluruh mata pelajaran, diduga karena factor neurologis, disebut sebagai anak yang mengalami kesulitan belajar spesifik atau spesific learning disability,
(3) anak yang prestasi belajarnya rendah tetapi IQ nya sedikit di bawah rata-rata disebut anak yang lamban belajar atua slow learner, dan
(4) anak yang prestasi belajarnya rendah disertai adanya hambatan-hambatan kmunikasi dan social, sedangkan IQ nya jauh di bawah rata-rata disebut sebagai retardasi mental atau tunagrahita.
Pengelompokan ini penting karena pada umumnya secara pendidikan kadang-kadang mereka memiliki gejala yang sama, ialah sama-sama mengalami kesulitan belajar atau problema dalam belajar. Jika kita dapat menganalisis dan mencari sumber penyebab serta dapat mengelompokkan secara tepat, maka kita dapat memberikan perlakuan yang sesuai dengan kebutuhan khusus mereka.
Sumber : www.google.com
(1). Anak yang sebenarnya IQ nya rata-rata atau di atas rata-rata tetapi hasil belajarnya rendah karena factor eksternal. Disebut sebagai anak yang mengalami hambatan belajar,
(2) anak yang sebenarnya IQ nya rata-rata atau di atas rata-rata tetapi mengalami kesulitan dalam bidang akademik tertentu (mislanya membaca, menulis, berhitung) tidak seluruh mata pelajaran, diduga karena factor neurologis, disebut sebagai anak yang mengalami kesulitan belajar spesifik atau spesific learning disability,
(3) anak yang prestasi belajarnya rendah tetapi IQ nya sedikit di bawah rata-rata disebut anak yang lamban belajar atua slow learner, dan
(4) anak yang prestasi belajarnya rendah disertai adanya hambatan-hambatan kmunikasi dan social, sedangkan IQ nya jauh di bawah rata-rata disebut sebagai retardasi mental atau tunagrahita.
Pengelompokan ini penting karena pada umumnya secara pendidikan kadang-kadang mereka memiliki gejala yang sama, ialah sama-sama mengalami kesulitan belajar atau problema dalam belajar. Jika kita dapat menganalisis dan mencari sumber penyebab serta dapat mengelompokkan secara tepat, maka kita dapat memberikan perlakuan yang sesuai dengan kebutuhan khusus mereka.
Sumber : www.google.com
Anak “special needs”
Anak “special needs” atau anak dengan kebutuhan khusus termasuk anak yang mengalami hambatan dalam per¬kem¬bangan perilakunya. Perilaku anak-anak ini yang terdiri dari wicara dan okupasi tidak ber¬embang seperti anak-anak pada umum¬nya. Pa¬ahal perilaku ini penting untuk ko¬mu¬nikasi dan sosialisasi. Sehingga bila hambatan ini ti¬dak diatasi dengan cepat dan tepat maka proses belajar anak-anak tersebut juga a¬kan ter¬hambat. Oleh karena itu sangat pen¬ting untuk melakukan deteksi sedini mungkin bagi anak-anak ini.
Apabila orang tua sudah melakukan detekdi dini maka diharapkan para orang tua tersebut melakukan inter¬vensi secara dini pula dengan metode yang ada saat ini, diamtaranya adalah de¬ngan meng-gunakan metode Lovaas atau ABA (Applied Behavioral Analysis). Metode ini dipilih karena beberapa alasan, antara lain karena metode ini sangat terstruktur sehingga dengan mu¬dah dapat diajarkan kepada tera¬pis yang akan menangani anak autis. Materi yang akan diajarkan dengan metode ini juga telah tersedia walaupun harus diter¬jemahkan dan disesuaikan dari bahasa Inggris ke ba¬hasa Indonesia. Materi ini diambil dari buku “Behavioral Inter¬vention for Young Children with Autism” dari Catherine Maurice Adapun kuri¬kulum lain adalah dari Ron Mc Leaf ( A Work In Progress) dan Raymond G. Romanczyk (The Bridges Models). Program terapi anak-anak ini bukan suatu program yang singkat. Di¬butuhkan wak¬tu cukup lama yaitu kurang lebih 2-3 tahun sehingga seluruh keluarga yang terlibat harus ter-motivasi dengan baik dan menyediakan wak¬tu secara sukarela. Senua yang terlibat ha¬rus menyadari se¬penuh¬nya tentang apa, me-ngapa, dan bagaimana autisme itu ditangani. Mereka hatus menangani anak mulai dari anak bangun sampai anak tidur, karena anak-anal ini tidak noleh sendiri dan harus ditemani secara in¬teraktif. Hanya dengan demikian kita dapat mengisi kekurangan perilakunya dan me¬minimalkan gejala gangguan pe¬rilakunya, serta men¬jadikan “normal” kembali.
Sumber : www.google.com
Apabila orang tua sudah melakukan detekdi dini maka diharapkan para orang tua tersebut melakukan inter¬vensi secara dini pula dengan metode yang ada saat ini, diamtaranya adalah de¬ngan meng-gunakan metode Lovaas atau ABA (Applied Behavioral Analysis). Metode ini dipilih karena beberapa alasan, antara lain karena metode ini sangat terstruktur sehingga dengan mu¬dah dapat diajarkan kepada tera¬pis yang akan menangani anak autis. Materi yang akan diajarkan dengan metode ini juga telah tersedia walaupun harus diter¬jemahkan dan disesuaikan dari bahasa Inggris ke ba¬hasa Indonesia. Materi ini diambil dari buku “Behavioral Inter¬vention for Young Children with Autism” dari Catherine Maurice Adapun kuri¬kulum lain adalah dari Ron Mc Leaf ( A Work In Progress) dan Raymond G. Romanczyk (The Bridges Models). Program terapi anak-anak ini bukan suatu program yang singkat. Di¬butuhkan wak¬tu cukup lama yaitu kurang lebih 2-3 tahun sehingga seluruh keluarga yang terlibat harus ter-motivasi dengan baik dan menyediakan wak¬tu secara sukarela. Senua yang terlibat ha¬rus menyadari se¬penuh¬nya tentang apa, me-ngapa, dan bagaimana autisme itu ditangani. Mereka hatus menangani anak mulai dari anak bangun sampai anak tidur, karena anak-anal ini tidak noleh sendiri dan harus ditemani secara in¬teraktif. Hanya dengan demikian kita dapat mengisi kekurangan perilakunya dan me¬minimalkan gejala gangguan pe¬rilakunya, serta men¬jadikan “normal” kembali.
Sumber : www.google.com
Cara- cara yang dilakukan
Adapun cara-cara yang dapat dilakukan untuk mempertahankan Existensi anak Special Needs di Sekolah Umum, adalah :
• mempersiapkan anak dengan kemampuan mengikuti kurikulum umum
• mempersiapkan mental baja orang tua sendiri (sebab kemungkinan problem sangat potensial)
• berani membayar harga/berkorban demi kemajuan anak (siap terima kritik, keluhan serta omelan)
• tetap realistis dan bisa menerima kenyataan apapun hasilnya (jangan selalu ingin sempurna)
• menjalin hubungan baik dengan semua pihak yang berkompeten.
Sumber : www.google.com
• mempersiapkan anak dengan kemampuan mengikuti kurikulum umum
• mempersiapkan mental baja orang tua sendiri (sebab kemungkinan problem sangat potensial)
• berani membayar harga/berkorban demi kemajuan anak (siap terima kritik, keluhan serta omelan)
• tetap realistis dan bisa menerima kenyataan apapun hasilnya (jangan selalu ingin sempurna)
• menjalin hubungan baik dengan semua pihak yang berkompeten.
Sumber : www.google.com
Langganan:
Postingan (Atom)