Bunuh diri
Bunuh diri adalah perbuatan menghentikan hidup sendiri yang dilakukan oleh individu itu sendiri atau atas permintaannya. Dilakukan untuk menamatkan hayat atau memusnahkan diri kerana enggan berhadapan dengan sesuatu perkara yang dianggap tidak dapat ditangani. Ide, isyarat, dan usaha bunuh diri menyertai gangguan depresif, dan fenomena bunuh diri tersebut, terutama yang banyak terjadi, yaitu pada remaja merupakan masalah kesehatan mental masyarakat yang semakin banyak. Ide bunuh diri terjadi dengan frekuensi terbesar jika gangguan depresif parah.
Betapapun kebudayaan dan pola pikir manusia, memberikan berbagai alasan dan definisi maksud yang berbeda-beda tentang bunuh diri ini. Namun, tetap saja pada intinya adalah "keputus-asaan". Sebab orang yang tidak berputus asa dan bersedia tetap menjalani kehidupan seberat dan seburuk apapun, maka ia tidak akan pernah melakukan kegiatan bunuh diri ini. Kejadian membunuh diri ini lazimnya berlaku kepada mereka yang menghadapi tekanan dari segi mental atau fisik, yang akan bertindak di luar pemikiran akal yang waras. Maka itu, sebagai manusia harus memiliki kekuatan disertai kesadaran, bahwa hidup ini memang penuh cobaan-cobaan berat dan pahit, jadi bunuh diri harusnya dianggap sebagai tindakan yang sia-sia dan pengecut. Sebab masih banyak hal-hal yang bisa dilakukan dalam hidup ini. Sebab betapapun beratnya persoalan, tetap saja ia memiliki batas akhir (penyelesaian), walaupun permasalahan itu harus selesai oleh waktu, tapi ia selesai juga.
Di Negara maju seperti Amerika Serikat, umur puncak rawan bunuh diri adalah antara 24 dan 44 tahun. kasus ini lebih banyak sungguh-sungguh dilakukan oleh kaum laki-laki ketimbang kaum perempuan, namun lebih banyak dicoba oleh kaum perempuan ketimbang kaum laki-laki. Cara yang populer untuk mencoba bunuh diri di kalangan kaum perempuan adalah menelan pil, biasanya obat tidur, sedangkan kaum laki-laki lebih suka memilih cara yang lebih letal atau mematikan, seperti menggantung diri.
Kebanyakan percobaan bunuh diri di kalangan kaum perempuan maupun laki-laki dilakukan ditengah suasana percekcokan antar pribadi atau tekanan hidup berat lainnya. Kelompok yang beresiko tinggi untuk melakukan percobaan bunuh diri adalah mahasiswa, penderita depresi, para lansia, pecandu alcohol, orang-orang yang berpisah atau bercerai dengan pasangan hidupnya, orang-orang yang hidup sebatang kara, kaum pendatang, para penghuni daerah kumuh dan miskin, kelompok perofesional tertentu, seperti dokter, pengacara da psikolog.
Sumber : www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar