Senin, 31 Mei 2010

Latar Belakang Wartegg Zeihen Test (WZT)

Latar belakang munculnya Wartegg Zeihen Test (WZT) berdasar pada gestalt Psychology yang lebih tepat dikatakan sebagai Genzheit Psychology dan dikembangkan pada Univercity of Leipzig dibawah pimpinan F. Krueger dan F. Sander. Sesuai dengan Genzheit Psychologie diasumsikan tidak hanya objek pengalaman tetapi juga subjek yang mengalami harus dilihat sebagai struktur. Struktur ini disusun sebagai suatu set organisasi dan disposisi yang mempunyai sifat khas dan dinamis dan cenderung pada “pemberian bentuk”, yaitu menuju pengorganisasian sesuatu melalui pengalaman. Hubungan utama dan faktor yang meliputi dalam struktur tersebut adalah emosi yang menguasai tiap moment konfigurasi dari berbagai kecenderungan untuk memberikan bentuk dan menentukan setting atau signifikansi tiap elemen dari pengalaman. Pengalaman dibentuk oleh struktur individual, artinya pengalaman harus mengandung ciri-ciri struktur tersebut.

Dalam kehidupan sehari-hari jejak struktur kepribadian dan pengalamn yang dinyatakan dalam berbagai kegiatan harus disesuaikan dengan standard yang ditentukan dan objektif. Tetapi dalam situasi dimana kecenderungan pemberian bentuk dibebaskan dari faktor yang membatasi yang lekat pada bahan atau tujuan yang harus dicapai, maka ciri-ciri kegiatan dapat mengungkapkan ciri-ciri struktur psikis.
Dengan prinsip-prinsip tersebut, Sander menciptakan teknik yang disebut Phantasie Test. Pada tes ini subjek dihadapkan pada meteri yang menggunakan DCT, yang mengandung sejumlah garis yang tidak teratur dan harus diatur secara bebas. Hasilnya memunculkan perbedaan-perbedaan nyata yang mencerminkan sifat-sifat struktural yang khas dari para subjek. Keberhasilan Sander mendorong Ehrig Wartegg yang juga berasal dari Mazhab Leipzig untuk melanjutkan penelitian tersebut. Akhirnya dikenal WZT yang sekarang ini.

Wartegg Zeihen Test (WZT) adalah sebuah tes proyeksi sederhana yang berupa setengah kertas ukuran A4 dengan delapan buah kotak yang dibatasi garis tebal. Dalam setiap kotak terdapat rangsang-rangsang tertentu yang masing-masing kotaknya akan memberikan kesan spesifik yang berbeda-beda dan tentu saja reaksi yang berbeda pula sesuai dengan kepribadian orang yang tengah diperiksa. Pada tes ini orang yang diperiksa diminta untuk menggambar, dengan cara meneruskan rangsang yang ada pada tiap kotak agar dapat menjadi gambar yang bermakna.

Sumber : www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar